Berkaca Kemenangan Trump, Jokowi Minta Pendukungnya Hati-Hati dan Tak Senang Dulu
Merdeka.com - Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo minta para pendukungnya tak jumawa menyikapi kondisi saat ini di mana elektabilitasnya masih unggul berdasarkan hasil beberapa lembaga survei dibanding capres penantang Prabowo Subianto. Dia ingin para relawan terus fokus bekerja.
"Jangan senang dulu kita menang survei dengan sebuah gap yang di atas 20 persen, sudah dua setengah bulan ini seperti itu hati-hati jangan senang dulu, hati hati," ucap Jokowi saat pidato di rakernas Bravo-5 di Ballroom Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12).
Jokowi berkaca dari kekalahan Hillary Clinton dan kemenangan Donald Trump di pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Ketika itu, semua lembaga survei di AS menyebut Hillary akan menang dari Donald Trump.
-
Bagaimana cara menentukan pemenang Pilpres AS? Suara dari Electoral College akan menjadi penentu pemenang pilpres AS. Terdapat total 538 elektor di seluruh AS, dan setiap negara bagian memiliki jumlah elektor yang berbeda-beda tergantung pada populasinya. Misalnya, negara bagian dengan populasi besar seperti California memiliki 54 suara di Electoral College, sedangkan North Dakota, yang memiliki sekitar 780.000 penduduk, hanya memiliki tiga suara. Kandidat yang pertama kali meraih 270 suara Electoral College akan memenangkan kursi kepresidenan.
-
Siapa yang menang di pemilu 2019? Hasil Pemilu 2019 menunjukkan kemenangan bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
-
Siapa yang dipilih warga saat pemilu AS? Ketika warga AS memberikan suara dalam pemilihan presiden mendatang, mereka umumnya akan memilih salah satu dari dua kandidat presiden dan wakil presiden, serta memilih anggota elektor atau electoral.
-
Siapa yang menang Pilpres 2014? Hasil pilpres 2014 menunjukkan bahwa Joko Widodo dari PDIP memenangkan pemilu mengalahkan lawannya Prabowo Subianto.
-
Siapa pemenang Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi suara nasional, pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berhasil masuk sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara lebih dari 85 juta suara atau 55,50% dari total suara sah yang masuk.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
Bahkan, kata Jokowi, mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Mantan Presiden AS Obama yakin bahwa Hillary Clinton bakal memenangkan Pilpres AS di detik detik terakhir. Namun hasilnya, Donald Trump yang menjuarai pemilu AS.
"Tapi kita lihat Donald Trump yang menang. Landscape politik kita sudah berubah, landasan politik nasional pun sudah berubah, ini yang harus kita melihat dalam kaca mata ke hati-hatian," ungkapnya.
Dari Pilpres AS, Jokowi minta pendukungnya waspada. Apalagi dengan adanya keterbukaan media sosial yang sangat memengaruhi elektabilitas dan bisa menjadi celah untuk mencari kelemahan dari masing-masing paslon di sisa masa waktu kampanye. Jokowi mengimbau para pendukungnya menguatkan isu maupun program guna memenangkan Pilpres 2019.
"Dengan adanya media sosial yang sangat terbuka seperti sekarang ini munculnya isu yang tiba tiba bisa mempengaruhi yang namanya pemilih dengan dadakan dadakan. Karena isunya memang sudah disiapkan, tapi kita juga siap siap dengan isu isu, kalau di sana siap kita juga harus siap seperti itu," pesan Joko Widodo.
Untuk diketahui, dari hasil survei beberapa lembaga, elektabilitas Jokowi masih unggul dibanding Prabowo. Rata-rata, gap antara Jokowi dan Prabowo di angka 20 persen. Namun, Prabowo masih bisa mengejar ketertinggalan karena masa kampanye masih lama. Sekitar 7 bulan. Semua masih bisa berubah.
Hasil survei LSI Denny JA, Jokowi-Ma'ruf unggul 52,2 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi ada di angka 29,5 persen. Sebanyak 18,3 persen rahasia atau belum memutuskan. Hasil penelitian terbaru lembaga survei Indikator menunjukkan, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin unggul atas rivalnya pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo dan Sandiaga Uno. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 57,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi 32,3 persen. Alvara Research Center juga pernah merilis hasil survei nasional. Hasilnya pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul 53,63 persen dibanding Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 35,2 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kala itu, Anies berada di urutan terendah dalam survei. Akan tetapi, Anies justru terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaat disinggung banyaknya masyarakat Jawa Tengah yang masih bimbang, Jokowi minta kedua calon agar bisa meyakinkan
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat merupakan mitra strategis yang memiliki hubungan kuat dan beragam.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku mendapat telepon dari sejumlah kepala daerah yang berlaga di pilkada usai hari pencoblosan.
Baca SelengkapnyaJokowi berpesan siapa pun yang menang dalam Pilkada Serentak untuk tidak jemawa dan yang kalah bisa menerima kekalahannya
Baca SelengkapnyaDemokrat merespons pernyataan Menteri Bahlil, dan menegaskan penentu kemenangan Pilpres adalah rakyat.
Baca SelengkapnyaYusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaMantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut siapa pun yang menang dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 bukan karena endorse
Baca SelengkapnyaBiden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menuliskan harapan ke depan terkait kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat semakin erat.
Baca SelengkapnyaKemudian saat ditanyakan hasil survei internal, ayah kandung Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka enggan menjawab.
Baca SelengkapnyaDonald Trump bersaing dengan Kamala Harris pada pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang.
Baca Selengkapnya