Berkenalan Dengan Dua Caleg Anti Mainstream Asal Palembang, Gondrong dan Bertato
Merdeka.com - Pemilihan calon legislatif (Pileg) 2019 di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) diwarnai wajah-wajah pendatang baru. Diantara ratusan caleg yang maju di bursa politik ini, ada dua caleg yang mempunyai gaya berbeda dan anti mainstream dibandingkan lainnya. Dia adalah Rio Deno Putra, kader Partai Perindo dan Rudi Murod, kader Partai Partai Hanura.
Dua caleg ini mempunyai penampilan unik dan menjadi ciri khasnya saat mendeklarasikan sebagai kandidat wakil rakyat di Sumsel.
Rio Deno Putra merupakan caleg DPRD Provinsi Sumsel nomor urut 3, daerah pemilihan (dapil) Ilir Barat 1, Ilir Barat 2, Bukit Kecil, Gandus, Seberang Ulu 1, Seberang Ulu 2, Plaju, Kertapati dan Jakabaring.
-
Siapa yang terlibat dalam Pemilu? Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu mekanisme fundamental dalam sistem demokrasi yang memungkinkan warga negara untuk secara langsung atau tidak langsung memilih para pemimpin dan wakilnya.
-
Siapa yang pernah jadi anggota DPR RI? Sosok Romo Wisnoe yang begitu berpengaruh di tengah kelompok penghayat, menjadi magnet bagi partai politik saat itu. Sejumlah partai berebut menariknya menjadi anggota partai. Dan di era 1980-an, dia lolos menjadi legisltatif sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Golkar.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
Alumni Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang ini tampil percaya diri dengan rambut gondrong. Meskipun tampil berbeda dengan caleg lainnya yang memilih tampilan rapi, Rio Deno Putra tidak pernah merasa minder dengan perbedaan tersebut.
Dia pernah mendapat teguran dari salah satu kader partainya tentang pilihannya maju di bursa Pileg 2019, namun masih mempertahankan rambut panjangnya.
"Saya meyakinkan mereka bahwa rambut gondrong itu jangan selalu dianggap seorang preman. Walau tampilan seperti ini, saya seorang yang berpendidikan dan mempunyai visi misi positif untuk kemajuan Sumsel," ujarnya kepada Liputan6.com, Minggu (24/3).
Dia bahkan mendapat dukungan dari Ketua DPW Pemuda Perindu Sumsel Andri Winata, bahwa dia harus mempunyai gaya berbeda dan mewakili pemuda.
Saat blusukan ke warga di Palembang, Sekretaris DPW Pemuda Perindo Sumsel ini lebih dikenal dengan tampilannya berbeda. Para warga yang ditemuinya bahkan tidak mengomentari negatif pilihan penampilannya.
"Kamu tidak perlu mendadak rapi dan suci hanya karena momen ini. Karena ini bukan soal gaya atau penampilan, tapi ini soal bagaimana aspirasi itu sampai. Mungkin sebelumnya banyak yang tampilannya rapi tapi suka menipu rakyat, saya tidak ingin seperti itu," ungkapnya.
Awalnya anggota Gemapala Wigwam Unsri ini tidak mempunyai ketertarikan untuk terjun di dunia politik.
Namun keinginannya untuk berkontribusi lebih ke masyarakat luas, membuat pria kelahiran 28 Juli ini akhirnya bergabung di Partai Perindo di tahun 2017.
Di hari terakhir pendaftaran Pileg 2019, dia akhirnya memantapkan diri maju sebagai calon wakil rakyat DPRD Sumsel.
Sama halnya dengan Rudy Murod, yang menjadi Caleg DPRD Palembang Dapil Palembang IV. Rudy optimis maju di Pileg 2019 tanpa menyembunyikan ukiran tato di sekujur lengannya.
Founder Palembang Creative Youth Forum ini bergabung dengan Partai Hanura di tahun 2018. Tak berapa lama, dia didapuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPC Palembang Partai Hanura di tahun yang sama.
Tumbuh dan besar di komunitas, membuat semangat sosialnya semakin tak terbendung saat bergabung di partai. Pria kelahiran 13 Febuari 1975 ini memilih jalur politik, untuk bisa memberikan sumbangsih lebih bagi kemajuan Kota Palembang.
"Karena saya besar di jalanan dan komunitas, agak susah menghabiskan energi hanya untuk penampilan saja," katanya.
Ada beberapa rekannya yang mengkritisi keberanian alumni D3 Unsri ini yang tidak pernah menutup tatonya.
Rudy Murod pun menjawab kritik tersebut secara cerdas. Dia menilai, selama tidak melanggar aturan, ciri khas dirinya tidak perlu ditutupi.
"Jangan fokus pada hal yang tidak prinsipil, tapi fokus pada permasalahan yang nyata," ujarnya.
Reporter: Nefri Inge
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun ini, ada berbagai momen menarik dari sejumlah bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur saat mendaftarkan diri
Baca SelengkapnyaDedi menilai, pecah kongsi Golkar dan KIM utamanya karena memang tidak ada kepentingan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPasangan Rudy Susmanto-Jaro Ade diusung 7 partai politik di DPRD Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaKehadiran Pramono-Rano terbilang unik menaiki oplet berwarna biru.
Baca SelengkapnyaBursa pemilihan gubernur Jawa Tengah mulai panas. Sejumlah nama mulai bermunculan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya urusan politik dan pemerintahan, Pramono dan Anies ternyata punya kesan mendalam dalam soal hubungan pribadi
Baca SelengkapnyaPertarungan caleg semakin kompetitif di Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPadahal, sempat muncul nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan diusung oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaNama Dico cukup dikenal luas karena dalam promosinya ia akan menggandeng artis Raffi Ahmad untuk menjadi wakilnya untuk Pilgub Jateng
Baca SelengkapnyaPara pendukung masing-masing paslon memenuhi ruangan. Salah satunya dengan menghadirkan maskot.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil mengatakan, nama populer 'Rido' bukan Rawon.
Baca SelengkapnyaPramono Anung-Rano Karno mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya