Berpakaian Serba Hitam, Megawati Ajak Kader PDIP Renungkan Peristiwa Kudatuli
Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama jajaran partai dari tingkat pusat hingga ranting menyelenggarakan upacara peringatan Tragedi 27 Juli 1996 atau dikenal Kudatali secara virtual, Selasa (27/7).
Peserta upacara peringatan ini mengenakan baju serba hitam. Megawati meminta para kadernya merenungi tragedi yang memakan korban ratusan orang. Megawati menyebut, keadilan butuh pengorbanan yang berat.
Disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, kantor DPP PDIP berdiri di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat, menjadi saksi bagaimana demokrasi dibungkam kekuasaan. Saat itu PDIP yang bernama Partai Demokrasi Indonesia mendapat tekanan rezim Orde Baru pada 27 Juli 1996.
-
Dimana Kapolri berada saat HUT PP Polri? “Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.“
-
Siapa ketua PDRI? Dengan Mr. Syafruddin Prawiranegara sebagai ketua merangkap Menteri Pertahanan, Menteri Penerangan, dan Menteri Luar Negeri dan Wakilnya Teuku Mohammad Hasan.
-
Kapan pertemuan Prabowo dan Megawati? 'Insyaallah akan terjadi. Pokoknya Insyaallah akan terjadi sebelum pelantikan,' ujar Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).
-
Kapan Megawati lahir? Megawati Hangestri lahir pada 20 September 1999 di Jember, Jawa Timur.
-
Siapa yang memimpin Sidang PPKI? Sidang bersejarah itu dipimpin oleh Soekarno.
-
Dimana Megawati lahir? Lahir di Jember Megawati, seorang atlet berbakat, lahir di Jember, Jawa Timur.
"Kantor DPP ini menjadi saksi bagaimana demokrasi mencoba dibungkam oleh kekuasaan," kata Hasto.
Di kantor PDIP, kata Hasto, mimbar demokrasi dibangun menyuarakan perjuangan demi menegakkan demokrasi bersama Megawati Soekarnoputri. Namun, kantor PDI diserang. Peristiwa ini menjadi sejarah penting dalam rekam jejak demokrasi di Indonesia.
"Kita tahu begitu banyak korban atas peristiwa tersebut dan ini menjadi menjadi momentum demokrasi yang sangat penting di dalam rekam jejak demokrasi Indonesia," jelas Hasto.
"Karena itulah, pada hari ini, kami memperingati Peristiwa Kudatuli tersebut secara khusus, sekaligus oleh Ibu Megawati Soekarnoputri kami diminta untuk mengkhidmati, untuk merenungkan agar seluruh spirit perjuangan membawa kemajuan bagi Indonesia Raya yang telah diperjuangkan tidak mudah, penuh pengorbanan khususnya oleh Bung Karno dapat terus kami lanjutkan," imbuhnya.
Hasto juga menyampaikan keinginan agar Monumen 27 Juli dibangun di kantor DPP PDIP. Untuk pengingat kekuatan partai itu berasal rakyat itu sendiri. Monumen juga ditujukan agar setiap kader PDIP tidak lupa sejarah Tragedi Kudatuli. Dalam acara ini, para kader juga diminta merenung dan mendoakan para korban.
"Tidak hanya mendoakan arwah korban 27 Juli, tetapi juga bagi kemajuan bangsa Indonesia, agar seluruh perjuangan para pahlawan tersebut tidak sia-sia," jelas Hasto.
Hasto menambahkan, meski dihantam badai pandemi Covid-19, perjuangan partainya untuk kelestarian lingkungan tidak boleh terhenti. Menurut dia, linkungan asri membantu membangun imunitas masyarakat melawan virus covid dengan hidup bersih dan menjaga higienitas.
"Kita terus diinstruksikan oleh Ibu Ketua Umum untuk melaksanakan satu penghijauan, menjaga lingkungannya bersih, yang sehat, melanjutkan gerakan menanam, membersihkan sungai, got, saluran-saluran air karena itu juga yang menjadi sumber penyakit," kata.
Gerakan penghijauan dan kebersihan dilakukan partainya terus diinstruksikan kepada para kadernya di seluruh daerah dengan penanaman sepuluh tanaman pendamping beras.
"Hal itu (penanaman bahan pendamping beras) adalah bagian perjuangan yang harus dilakukan di tengah pandemi agar rakyat tidak kekurangan pasokan bahan makanan," jelas Hasto.
"Melalui peringatan 27 Juli ini agar demokrasi arus bawah, demokrasi yang terbukti efektif menjadi penopang utama kekuatan partai kita untuk terus kita galang dengan sebaik-baiknya. Dengan turun ke bawah menyatukan diri dengan kehidupan rakyat itu sendiri," ujar Hasto.
Acara renungan Tragedi Kudatuli itu diselenggarakan secara virtual. Dari Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat. Hadir Sekjen Hasto Kristiyanto, Wasekjen Sadarestuwati, serta dua Ketua DPP, yakni Eriko Sotarduga dan Djarot Saiful Hidayat.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Elite partai berlambang banteng moncong putih juga hadir virtual, di antaranya Prananda Prabowo, Puan Maharani, Olly Dondokambey, Rudianto Tjen, Utut Adianto, Komaruddin Watubun, Ahmad Basarah, dan Mindo Sianipar.
Serta hadir sejumlah ketua DPP PDIP, Wiryanti Sukamdani, Nusyirwan Sudjono, Made Urip, Bambang Wuryanto, Rokhmin Dahuri, Sri Rahayu, Said Abdullah, dan Ribka Tjiptaning. Kader dan pengurus daerah PDIP dari seluruh Indonesia turut mengikuti acara secara daring.
Doa lalu dipanjatkan yang dipimpin oleh Ketua DPP PDIP Hamka Haq, yang juga Ketua Umum DPP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam mengenang peristiwa kudatuli yang dahulu mungkin ideologi Megawati dianggap sebelah mata oleh orde baru.
Baca SelengkapnyaPenampilan teatrikal Kudatuli 27 Juli ini digelar di depan Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pun menyaksikan pertunjukan wayang secara daring.
Baca SelengkapnyaAcara ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, didampingi oleh sejumlah petinggi partai.
Baca SelengkapnyaPDIP Maknai Tragedi Kudatuli sebagai gerakan melawan rezim otoriter
Baca SelengkapnyaPDI sempat pecah jadi dua, antara Kubu Soejadi dan Kubu Megawati.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pengungkapan tragedi Kudatuli diharapkan mampu menghilangkan kekuasaan yang menindas.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79
Baca SelengkapnyaMegawati juga berpesan bahwa PDIP akan selalu menjaga semangat demokrasi dan konstitusi.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung terkait kondisi Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini, yang dipenuhi manipulasi hukum.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak Komnas HAM menetapkan peristiwa penyerbuan kantor DPP PDI sebagai pelanggaran HAM berat.
Baca SelengkapnyaHasto mengajak seluruh pihak untuk tetap menggelorakan semangat menjaga demokrasi dan kebebasan berpendapat lewat peringatan 28 tahun Kudatuli.
Baca Selengkapnya