Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Bertarung di DKI saja keok, apalagi kalau Hidayat nyapres'

'Bertarung di DKI saja keok, apalagi kalau Hidayat nyapres' Hidayat Nur Wahid. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Peluang Hidayat Nur Wahid diusung menjadi calon presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terbuka lebar. Nama Hidayat bercokol di urutan pertama sebagai capres idaman pilihan internal, mengalahkan Presiden PKS Anis Matta.

Hal itu terungkap dalam paparan hasil Pemilihan Raya (Pemira) dilakukan PKS pada 29 sampai 30 November lalu di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Hasil Pemira ini bakal dibawa ke Majelis Syuro buat digodok dan ditentukan langkah selanjutnya.

Pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya menilai kecil kemungkinan mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu akan bertarung di Pilpres. Salah satu alasannya adalah Hidayat pernah keok saat bertarung di tingkat kepala daerah.

"Bagaimana mungkin kita bicara elektabilitas HNW di level nasional. Dulu saja sudah terbukti di Pilkada DKI lawan Jokowi, hasilnya seperti apa? Dan bisa terbaca lah kalau dia nyapres," kata Yunarto kepada merdeka.com, Minggu (29/12) malam.

Kemudian, lanjut Yunarto, Hidayat juga memiliki problem di internal partai berlambang bulan sabit dan padi itu. Jika tetap dipaksakan, kata Yunarto, bukan tidak mungkin akan timbul resistensi dari kubu yang kontra dengan Hidayat.

"Apakah HNW bisa diterima oleh seluruh kader PKS? Pak HNW ini sering disimbolkan salah satu kubu simbol PKS yang banyak bertentangan dengan Fahri Hamzah, Anis Matta. Potensi perpecahan mungkin terjadi," tuturnya.

Yunarto juga melihat pemilihan umum nanti merupakan ujian bagi PKS setelah mencuat kasus korupsi yang melibatkan mantan presidennya Luthfi Hasan. Yunarto memprediksi suara PKS akan terjun bebas dibanding Pemilu 2009, di mana PKS memperoleh 7,9 persen suara di 2009.

Indikator ini, menurut Yunarto, bisa dilihat dari beberapa hasil survei sejumlah lembaga. Bahkan PKS diprediksi tidak akan lolos parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen di Pemilu 2014 karena perolehan suaranya di bawah 3,5 persen.

"Dilakukan survei tren (elektabilitas PKS) menurun. Enggak mungkin memiliki capres dari internal, enggak sampai 5 persen," tandasnya.

Sebelumnya, hasil Pemilihan Raya (Pemira) Hidayat menduduki peringkat tertinggi dengan perolehan suara 55,670. Sementara Anis menguntit di posisi kedua dengan 48,153 suara. Kemudian, Ahmad Heryawan, kerap disapa Aher, bercokol di urutan tiga dengan 46,014 suara, disusul Tifatul 31,714 suara dan Nur Mahmudi dengan perolehan 20,429 suara.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waketum Gerindra Bocorkan Sosok yang Tawarkan Kursi Cawagub Ridwan Kamil ke PKS
Waketum Gerindra Bocorkan Sosok yang Tawarkan Kursi Cawagub Ridwan Kamil ke PKS

Waketum Gerindra mengungkap sosok yang memberikan tawaran posisi bakal Cawagub Jakarta ke PKS.

Baca Selengkapnya
Hasto soal Ketertarikan PDIP Usung Anies di Pilgub Jakarta: Komunikasi Sedang Dilakukan
Hasto soal Ketertarikan PDIP Usung Anies di Pilgub Jakarta: Komunikasi Sedang Dilakukan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui partainya tertarik mendukung Anies Baswedan pada Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya
HNW Tegaskan PKS-PDIP Bukan Minyak dan Air, Sudah Pernah Koalisi di Pilkada
HNW Tegaskan PKS-PDIP Bukan Minyak dan Air, Sudah Pernah Koalisi di Pilkada

HNW mencontohkan saat Pilkada 2018 di Jawa Timur PKS mendukung Puti Guntur Soekarno bersama PDIP.

Baca Selengkapnya
NasDem dan PKS Bertemu Bahas Pilkada Jakarta: Kita Dikejar Deadline
NasDem dan PKS Bertemu Bahas Pilkada Jakarta: Kita Dikejar Deadline

Dia pun berharap agar Partai NasDem dan PKS dapat berkoalisi bersama seperti di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jalan Satu-Satunya Anies Bisa Berlayar di Pilkada Jakarta 2024
Jalan Satu-Satunya Anies Bisa Berlayar di Pilkada Jakarta 2024

Posisi Anies terdesak Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Baca Selengkapnya
PDIP Tunggu Hasil Muktamar PKB Terkait Koalisi di Pilkada Jakarta
PDIP Tunggu Hasil Muktamar PKB Terkait Koalisi di Pilkada Jakarta

"Kita tunggu muktamar PKB. PKB juga baru melakukan langkah konsolidasi," kata Hasto

Baca Selengkapnya
Alasan PKB DKI Unggulkan Anies Dibanding Ida Fauziah di Pilgub Jakarta: Kami Realistis
Alasan PKB DKI Unggulkan Anies Dibanding Ida Fauziah di Pilgub Jakarta: Kami Realistis

Sikap DPW PKB DKI ini bertentangan dengan DPP PKB yang menjagokan kadernya Ida Fauziah menjadi cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tudingan Keras Hasto PDIP Sebut Aparat Negara Lakukan Tekanan ke Ganjar-Mahfud
VIDEO: Tudingan Keras Hasto PDIP Sebut Aparat Negara Lakukan Tekanan ke Ganjar-Mahfud

Sekjen PDIP Hasto merasa pasangan Ganjar-Mahfud mendapatkan banyak tekanan dari aparat negara

Baca Selengkapnya
PKB Bicara Peluang Tiga Poros Koalisi di Pilgub Jakarta, Ini Bocoran Peta Politiknya
PKB Bicara Peluang Tiga Poros Koalisi di Pilgub Jakarta, Ini Bocoran Peta Politiknya

PKB Bicara Peluang Tiga Poros Koalisi di Pilgub Jakarta, Ini Bocoran Peta Politiknya

Baca Selengkapnya
PKB Sentil PKS Soal Anies-Sohibul: Bisa Bahaya Deadlock, Enggak Dapat Teman Koalisi!
PKB Sentil PKS Soal Anies-Sohibul: Bisa Bahaya Deadlock, Enggak Dapat Teman Koalisi!

Sikap PKS memasangkan Anies-Sohibul Iman dinilai sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya
PDIP Terancam Ditinggal Sendirian di Pilkada Jakarta bila KIM Plus Terbentuk, Ini Reaksi Hasto
PDIP Terancam Ditinggal Sendirian di Pilkada Jakarta bila KIM Plus Terbentuk, Ini Reaksi Hasto

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanya mengenai isu dibentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dibentuk sebagai upaya untuk meninggalkan PDIP di Pilkada

Baca Selengkapnya
PDIP Buka Opsi Anies-Hendi di Pilkada Jakarta: Tunggu Tanggal Mainnya
PDIP Buka Opsi Anies-Hendi di Pilkada Jakarta: Tunggu Tanggal Mainnya

Hasto pun mengungkapkan peluang pasangan Anies-Hendrar maju Pilgub Jakarta diusung partainya.

Baca Selengkapnya