'Bertarung di DKI saja keok, apalagi kalau Hidayat nyapres'
Merdeka.com - Peluang Hidayat Nur Wahid diusung menjadi calon presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terbuka lebar. Nama Hidayat bercokol di urutan pertama sebagai capres idaman pilihan internal, mengalahkan Presiden PKS Anis Matta.
Hal itu terungkap dalam paparan hasil Pemilihan Raya (Pemira) dilakukan PKS pada 29 sampai 30 November lalu di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Hasil Pemira ini bakal dibawa ke Majelis Syuro buat digodok dan ditentukan langkah selanjutnya.
Pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya menilai kecil kemungkinan mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu akan bertarung di Pilpres. Salah satu alasannya adalah Hidayat pernah keok saat bertarung di tingkat kepala daerah.
-
Siapa yang Fahri Hamzah sebut sebagai tokoh besar yang bersatu? “Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu,“ tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa ICW kritik KPK soal Harun Masiku? Aksi yang dilakukan ICW ini untuk mengkritik KPK karena tak kunjung berhasil menangkap buronan kasus korupsi Harun Masiku sejak empat tahun lalu.
-
Bagaimana ICW kritik KPK soal Harun Masiku? Saat melancarkan aksinya, para aktivis ini tampil memakai topeng pimpinan KPK yang dimulai dari Nawawi Pomolango, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, hingga Johanis Tanak.
-
Kenapa Ma'ruf Amin ke PKB? Namun, agenda kedatangan Ma'Ruf yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB berlangsug tertutup. Bahkan awak media yang hadir tidak diperkenankan mendekat.Meski demikian, Ketua Umum DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan yang ditemui di DPP PKB seusai jumpa pers pernyataan sikap atas penolakan muktamar tandingan sempat membenarkan kehadiran dari Ma'ruf.
"Bagaimana mungkin kita bicara elektabilitas HNW di level nasional. Dulu saja sudah terbukti di Pilkada DKI lawan Jokowi, hasilnya seperti apa? Dan bisa terbaca lah kalau dia nyapres," kata Yunarto kepada merdeka.com, Minggu (29/12) malam.
Kemudian, lanjut Yunarto, Hidayat juga memiliki problem di internal partai berlambang bulan sabit dan padi itu. Jika tetap dipaksakan, kata Yunarto, bukan tidak mungkin akan timbul resistensi dari kubu yang kontra dengan Hidayat.
"Apakah HNW bisa diterima oleh seluruh kader PKS? Pak HNW ini sering disimbolkan salah satu kubu simbol PKS yang banyak bertentangan dengan Fahri Hamzah, Anis Matta. Potensi perpecahan mungkin terjadi," tuturnya.
Yunarto juga melihat pemilihan umum nanti merupakan ujian bagi PKS setelah mencuat kasus korupsi yang melibatkan mantan presidennya Luthfi Hasan. Yunarto memprediksi suara PKS akan terjun bebas dibanding Pemilu 2009, di mana PKS memperoleh 7,9 persen suara di 2009.
Indikator ini, menurut Yunarto, bisa dilihat dari beberapa hasil survei sejumlah lembaga. Bahkan PKS diprediksi tidak akan lolos parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen di Pemilu 2014 karena perolehan suaranya di bawah 3,5 persen.
"Dilakukan survei tren (elektabilitas PKS) menurun. Enggak mungkin memiliki capres dari internal, enggak sampai 5 persen," tandasnya.
Sebelumnya, hasil Pemilihan Raya (Pemira) Hidayat menduduki peringkat tertinggi dengan perolehan suara 55,670. Sementara Anis menguntit di posisi kedua dengan 48,153 suara. Kemudian, Ahmad Heryawan, kerap disapa Aher, bercokol di urutan tiga dengan 46,014 suara, disusul Tifatul 31,714 suara dan Nur Mahmudi dengan perolehan 20,429 suara.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waketum Gerindra mengungkap sosok yang memberikan tawaran posisi bakal Cawagub Jakarta ke PKS.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui partainya tertarik mendukung Anies Baswedan pada Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaHNW mencontohkan saat Pilkada 2018 di Jawa Timur PKS mendukung Puti Guntur Soekarno bersama PDIP.
Baca SelengkapnyaDia pun berharap agar Partai NasDem dan PKS dapat berkoalisi bersama seperti di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPosisi Anies terdesak Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Baca Selengkapnya"Kita tunggu muktamar PKB. PKB juga baru melakukan langkah konsolidasi," kata Hasto
Baca SelengkapnyaSikap DPW PKB DKI ini bertentangan dengan DPP PKB yang menjagokan kadernya Ida Fauziah menjadi cagub Jakarta.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto merasa pasangan Ganjar-Mahfud mendapatkan banyak tekanan dari aparat negara
Baca SelengkapnyaPKB Bicara Peluang Tiga Poros Koalisi di Pilgub Jakarta, Ini Bocoran Peta Politiknya
Baca SelengkapnyaSikap PKS memasangkan Anies-Sohibul Iman dinilai sangat berbahaya.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanya mengenai isu dibentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dibentuk sebagai upaya untuk meninggalkan PDIP di Pilkada
Baca SelengkapnyaHasto pun mengungkapkan peluang pasangan Anies-Hendrar maju Pilgub Jakarta diusung partainya.
Baca Selengkapnya