Bertemu Ical, Dedi Mulyadi mengaku bahas elektabilitas Golkar yang menurun
Merdeka.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambangi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, Lantai 46, Jumat (29/9). Dalam Pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu, Dedi mengaku membahas soal elektabilitas Partai Golkar di tingkat nasional yang turun.
"Ada dua kondisi, Pertama secara nasional mengalami penurunan, yang kedua di Jabar mengalami kenaikan. Sehingga harapan kami kepada Ketua Dewan Pembina adalah yang mengalami kenaikan agar tetap dipertahankan, yang mengalami penurunan dicari cara bagaimana Golkar kembali mengalami elektabilitas yang baik," kata Dedi di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, Jumat (29/9).
Dedi menegaskan bahwa tidak ada pembahasan mengenai mahar politik yang menimpanya beberapa waktu lalu itu dalam pertemuan itu. Namun dia tidak menampik bahwa masalah mahar politik itu sudah disampaikan sebelum adanya pertemuan ini.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Apa yang akan dilakukan Dedi Mulyadi? Dedi menyampaikan berterima kasih kepada jajaran pengurus Partai Golkar, terutama Ketum Airlangga Hartarto. 'Saya mengucapkan terima kasih ya buat Mas Singgih dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar, khususnya buat Ketua Umum DPP Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto bahwa utusannya sudah datang ke Jawa Barat untuk ajak ngomong serius masalah tunangan di Provinsi Jawa Barat,' kata dia.
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Bagaimana PDIP menjelaskan tentang tidak diundangnya Jokowi? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
"Barusan kami tidak ditanya itu (soal mahar politik). Tapi kami sudah menyampaikanlah ke Dewan Pakar. Itu yang dapat sampaikan," ujarnya.
"Sebelum surat bodong (surat dukungan ke Ridwan Kamil) kita sudah menyampaikan ke DPP (ada mahar politik). Pak Sekretaris saya sudah menyampaikan ke Pak Sekjen. Barangkali dianggap gurauan. Atau tidak dipercaya ucapan itu," tuturnya.
Bupati Purwakarta ini juga mengungkapkan bahwa orang yang meminta mahar politik padanya itu mengaku memiliki hubungan yang dekat dengan DPP Partai Golkar. Dedi juga pernah bertemu sebanyak beberapa kali.
"Mengaku dekat dengan DPP. Telepon dan pernah ketemu beberapa kali," ucapnya.
Untuk diketahui, Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengaku, pernah diminta duit mahar Rp 10 miliar agar rekomendasi pencalonan sebagai bakal calon Gubernur Jabar 2018 dikeluarkan DPP Partai Golkar. Dedi tidak menyebutkan pihak yang dimaksud tersebut.
"Dengan tegas dia katakan kalau anda tidak kasih Rp 10 miliar jangan menyesal anda tidak dapatkan apa-apa. Saya katakan tidak apa-apa, besok saya tidak jadi apa-apa juga enggak apa-apa," kata Dedi saat berorasi di hadapan ratusan kader Partai Golkar Jabar, di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (26/9).
Bupati Purwakarta itu menolak transaksional tersebut. Menurutnya seluruh mekanisme Partai Golkar sudah ditempuh. Dengan apa yang sudah diberikan pada Golkar, Dedi pun tinggal menunggu instruksi saja, karena sebelumnya namanya disebut sebagai calon kuat.
"Ada 70 partai yang diusung KPU RI, 33 telah aktif mengikuti pertemuan-pertemuan dalam rangka memasukkan data parpol, surat-surat penting dan lain lain," tutup Agus.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahlil mengaku tidak mengikuti dinamika Golkar, sehingga akan melihat dinamika di Munas.
Baca SelengkapnyaPertemuan Jokowi dan Airlangga dilakukan di Kantor Presiden, Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM ini bahkan telah berdiskusi dengan Jokowi membicarakan perihal isu berkembang tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyatakan mendukung KDM di Pilgub Jabar tahun ini.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh ikut dalam persamuhan tertutup itu.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku mendapat serangan isu SARA. Dedi tidak terlalu memikirkannya karena yakin menang.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar resmi mendukung Dedi Mulyadi untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaNamun, dia tidak menyebut daerah mana saja yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab isu bakal mengisi posisi Ketua Dewan Pembina Golkar.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Dedi Mulyadi mengalami peningkatan sebagai figur yang dikabarkan maju dalam Pilgub Jabar.
Baca Selengkapnya