Bertemu Jokowi, Ketua MPR Pastikan Tak Ubah Pemilihan Presiden dan Periode Jabatan
Merdeka.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo baru saja mengirimkan undangan resmi pelantikan presiden terpilih kepada Joko Widodo. Sebelumnya, Ketua MPR dan rombongan sudah terlebih dulu bertemu wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin.
Saat bertemu Joko Widodo atau Jokowi, pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengaku membahas rencana amandemen UUD 1945.
"Kepada Pak Presiden, meyakinkan beliau. Sebagai pimpinan MPR saya jamin bahwa amandemen tidak akan menjadi bola liar. Karena kita semua sepakat tidak ada materi atau agenda politik dalam domain amandemen. Yang didalami adalah aspirasi terhadap pembangunan dan ekonomi bangsa," ujar Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (16/10).
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Presiden Marcos? 'Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan),' jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Mengapa Bamsoet menilai usulan Prabowo bagus? Dia menilai, usulan Prabowo untuk memberikan wadah bagi presiden dan wakil presiden di Indonesia sangat baik.
-
Siapa yang akan bertemu Jokowi? 'Rencana nanti pak RT, pak RW dan sebagian warga mau sowan ke rumahnya. Mungkin satu minggu setelah ini, kalau hari-hari seperti ini masih ramai,' katanya.
Bamsoet juga menyampaikan bahwa amandemen tidak akan mengubah pemilihan presiden sebagai mandataris MPR.
"Saya katakan juga bahwa tidak ada upaya untuk menjadikan kembali presiden sebagai mandataris MPR. Tidak ada lagi upaya untuk pemilihan presiden kembali ke MPR. Dan tidak ada pertanggungjawaban presiden ke MPR," ucapnya.
Politisi Partai Golkar itu menegaskan, cukup Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri yang terakhir menjadi mandataris MPR. "Cukup Megawati Soekarnoputri yang jadi mandataris MPR terakhir pada tahun 2002,” ujarnya.
Dia menuturkan, pada pertemuan pagi tadi tidak ada pembicaraan politik dengan Jokowi. "Kalau tidak bicara soal politik maka tidak ada pembahasan perpanjangan masa jabatan jadi cukup 5 tahun dan 2 periode," tegasnya.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bamsoet membantah pihaknya telah memutuskan bahwa pemilihan presiden akan dilakukan oleh MPR
Baca Selengkapnya"menurut saya sebaiknya proses itu setelah setelah ya setelah Pemilu," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaBamsoet juga sempat menyampaikan berbagai aspirasi yang kini bekembang di masyarakat.
Baca SelengkapnyaDalam momen tersebut, Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan jika pimpinan MPR tidak mengucapkan kata untuk memutuskan amandemen UUD 1945.
Baca SelengkapnyaDPA ini diusulkan diisi oleh mantan presiden-wakil presiden, salah satunya Jokowi.
Baca SelengkapnyaPelantikan untuk presiden dan wakil selanjutnya juga akan menggunakan ketetapan MPR.
Baca SelengkapnyaJK mengaku banyak membicarakan masa depan bangsa dan negara termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan.
Baca SelengkapnyaPDIP tak masalah amandemen UUD 1945, akan tetapi tidak mengubah sistem Pilpres
Baca SelengkapnyaRombongan MPR yang dipimpin Bambang Soesatyo menemui Jokowi di Istana.
Baca SelengkapnyaLaporan tersebut, terkait pernyataan Bamsoet bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan daripada UUD 1945 yang telah ada.
Baca SelengkapnyaRelasi Jokowi kepada Megawati tidak berubah meski keduanya kini berbeda jalan politik.
Baca SelengkapnyaBudi Arie meminta masyarakat menunggu terkait wacana reshuffle tersebut.
Baca Selengkapnya