Bertemu Tokoh Lintas Agama di Medan, Ma'ruf Amin Ingatkan Jaga Keutuhan Negara
Merdeka.com - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menutup safari politiknya pada hari pertama di Sumatera Utara menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan lintas tokoh agama dan adat di Pondok Pesantren Al-Kautsar, Medan, asuhan Syekh Ali Marbun.
Selain Syekh Ali Marbun, dalam acara itu dihadiri juga tokoh seperti Uskup Agung Pius Batubara, Pastor Silaen, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Mujianto serta tokoh Sumut R.E. Nainggolan.
"Saya benar-benar bahagia bisa bersilaturahmi pada hari ini. Pertemuan yang dihadiri tokoh lintas agama. Ini pertemuan full color. Dari berbagai warna," ucap Ma'ruf di lokasi, Sabtu (9/3/2019).
-
Apa nama kecil Ma'ruf Amin? Dikutip dari Liputan6, ternyata Ma'ruf Amin memiliki nama kecil yang sudah dipersiapkan oleh sang ayah itu. Nama tersebut ialah 'Al-Karkhi' yang terinspirasi dari tokoh Sufi terkemuka asal Persia, Abu Mahfudz Ma'ruf bin Firus al-Karkhi.
-
Siapa yang bertemu Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? 'Rencana sekitar jam 09.00 WIB. Info yang saya dapat dengan keluarganya,' ujarnya.
-
Siapa orang tua Ma'ruf Amin? Ma’ruf Amin sendiri merupakan putra dari pasangan Kyai Haji Mohamad Amin dan Hajjah Maimoenah.
-
Kenapa Ma'ruf Amin ke PKB? Namun, agenda kedatangan Ma'Ruf yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB berlangsug tertutup. Bahkan awak media yang hadir tidak diperkenankan mendekat.Meski demikian, Ketua Umum DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan yang ditemui di DPP PKB seusai jumpa pers pernyataan sikap atas penolakan muktamar tandingan sempat membenarkan kehadiran dari Ma'ruf.
Dalam kesempatan itu, dia menuturkan, bagaimana harus menjaga persatuan. Meskipun tengah ada kontestasi Pemilu 2019.
"Negara ini harus kita jaga keutuhannya, apabila kita jaga bangsa yang terdiri dari berbagai agama berbagai ras, pasti negara ini akan tetap utuh, dan akan menjadi negara yang maju di masa yang akan datang," ungkap Ma'ruf.
Sementara itu, di tempat yang sama, Syekh Ali Marbun, mengatakan, bahwa ini menunjukkan meski berbeda-beda, tapi semua saling bersaudara. Berbeda-beda, tapi semua bersaudara," pungkasnya.
Sebelumnya, saat menghadiri acara deklarasi dan pelantikan relawan Jokowi-Ma'ruf (Jokma) Sumatera Utara di Lapangan Gajah Mada, Babura, Ma'ruf menjelaskan bahwa pasangannya Joko Widodo atau Jokowi, telah berbuat banyak selama empat tahun kepemimpinannya di periode pertama ini.
"Pak Jokowi bukan omdo, omong doang, tapi bukti nyata. Itulah sebabnya ketika saya, diajak menjadi cawapres saya mau, karena beliau pembela rakyat jelata," ucap Ma'ruf di lokasi, Sabtu (9/3/2019).
Dia menegaskan Jokowi lebih dari sekedar berjanji namun sudah memberi bukti. Dirinya mencontohkan kartu sakti Jokowi yang kini bermanfaat bagi masyarakat.
"Dulu orang takut sakit, kalau sakit tidak bisa berobat. Kalau sakit bisa jadi miskin tetapi sekarang tidak perlu takut karena sudah punya Kartu Indonesia Sehat (KIS), alhamdulillah," ungkap Ma'ruf.
Dia menekankan, jika ingin semakin banyak program yang bermanfaat di masyarakat, ia mengajak warga kota Medan untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di 17 April mendatang. "Makanya kita pilih Jokowi-Amin, Jokowi Amin, Jokowi Amin, menang, menang, menang," kata Ma'ruf.
Dia pun meyakini, di Sumatera Utara banyak warga militan untuk memenangkan pasangan 01. "Saya percaya kalian pejuang-pejuang 01 untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin," jelasnya.
Ma'ruf juga mengingatkan masyarakat Sumut tak mudah terpengaruh dengan berita bohong atau hoaks. "Masyarakat jangan mau dibohongi, terpancing oleh fitnah. Banyak tukang fitnah, bilang Pak Jokowi PKI lah," tuturnya.
Dia menyakini bahwa masyarakat Sumut sekarang sudah cerdas. Sehingga tak percaya dengan kabar bohong itu. "Saya kira rakyat Sumut sudah cerdas. Tidak akan mau dibohongi. Tidak akan termakan fitnah. Karena itu mereka pasti memenangkan Jokowi-Amin di Sumut," jelas Ma'ruf.
Dia juga meminta masyarakat Indonesia harus optimis menatap masa depan. Karena itu pada pemilihan presiden 2019, pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf mengajak masyarakat optimis dengan jargon Indonesia Maju.
"Makanya jangan ikut orang pesimis, yang mau Indonesia bubar, tapi kita harus bersama membangun Indonesia Maju," pinta Kiai Ma'ruf.
"Bukan hanya di Jakarta tapi juga di Sumatera Utara, di Aceh, hingga di Papua sana. Rata seluruh Indonesia. Karena itu sudah saatnya kita optimis untuk Indonesia Maju," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin tiba di Swissotel Nusantata, Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Minggu sore (11/8) sekitar pukul 18.00 WIT
Baca SelengkapnyaMa'ruf meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaSeorang perwira tinggi terlihat mencium tangan Wapres
Baca SelengkapnyaIkrar Merajut Keberagaman yang digelar JBMI hari ini, merupakan salah satu ikhtiar untuk merawat keragaman dan menjaga nilai-nilai luhur.
Baca SelengkapnyaWapres tampak elegan mengenakan pakaian adat Padang, Sumatera Barat, bernuansa ungu dengan campuran aksen warna emas.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan tujuan kegiatan ke Cirebon ini sebagai bentuk mencari dukungan
Baca SelengkapnyaMasyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, Ramadan 2024/1445 merupakan yang terakhir dijalaninya sebagai Wapres.
Baca SelengkapnyaMuzani menegaskan, tidak ada pembicaraan politik dalam silaturahmi tersebut.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf menegaskan Islam bukanlah agama kekerasan, melainkan agama yang penuh kasih,
Baca SelengkapnyaWapres Maruf Amin menegaskan perbedaan sudah menjadi hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaMenurut Ma’ruf, Ijtima Ulama menjawab masalah yang dihadapi umat dan rutin digelar tiga tahun sekali.
Baca Selengkapnya