'Blusukan Soekarno memberi harapan, Jokowi pencitraan'
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Media Literacy Circle UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra, mengatakan Jokowi selama ini hanya mengandalkan pencitraan melalui berbagai kegiatan yang diliput media. Bakal capres PDI Perjuangan itu juga dinilai kurang mahir melakukan komunikasi politik, sehingga Jokowi Effect meleset dari target.
Iswandi menilai, blusukan Jokowi hanya jadi ajang pencitraan. Datang hanya untuk salaman, photo-photo, basa-basi sebentar kemudian masuk televisi. Komunikasi yang dilakukan terlihat tulus dan empati tetapi kering karena publik membaca ada motif lain yang tersembunyi. Iswandi pun membandingkan dengan cara blusukan Soekarno.
"Rakyat sepertinya masih bingung dengan visi dan misi Jokowi sebagai capres. Dalam sejarah, Soekarno itu juga suka blusukan, tapi saat bertemu dengan rakyat Soekarno mampu memberi harapan karena menyampaikan visinya tentang Indonesia merdeka," terang Iswandi, Kamis (10/4).
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Bagaimana Jokowi menilai transisi kepemimpinan? Dia mencontohkan, untuk RAPBN 2025, Prabowo sudah melakukan pertemuan beberapa kali dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 'Hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan. Artinya apa? Transisi kepemimpinan ini akan berjalan dengan lancar, insyaallah mulus, sehingga setelah dilantik, Presiden dan seluruh Kabinet langsung bisa bekerja dengan cepat melaksanakan program-program yang ada, tanpa ada jeda,' ucap Jokowi.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi undang capres? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
Dia pun memprediksi Jokowi tetap masih akan menjadi magnet politik dalam pemilihan presiden nanti. Bagaimanapun, mantan komisioner KPI itu mengimbuhkan, ada kenaikan perolehan suara yang diraup PDIP pada pemilu 2014 ini dari Pemilu 2009 lalu. Namun kenaikan itu tidak signifikan dibanding perolehan suara yang telah ditargetkan.
"Sepertinya PDIP sendiri terkena candu Jokowi , sehingga lupa untuk memperbaiki atau menutupi kelemahan Jokowi . Kelemahan komunikasi Jokowi ini menjadi pelajaran penting bagi PDIP jika ingin tetap mengusung Jokowi sebagai capres," papar penulis buku Rezim Media tersebut.
Iswandi menilai selain tidak cakap melakukan komunikasi dengan rakyat, Jokowi juga kurang piawai melakukan komunikasi dengan stakeholders politik lainnya.
"Pada sistem demokrasi multipartai ini berkomunikasi dengan partai politik lainnya juga tidak kalah penting. Ini tidak bisa diwakilkan oleh ketua umum partai. Jokowi harus melakukannya sendiri agar rakyat percaya Jokowi tidak berada di bawah bayang-bayang Megawati," terang doktor kajian media UGM tersebut.
Selain itu Iswandi berharap, dalam pemberitaan pemilu media lebih netral dan objektif menyampaikan informasi. "Gagalnya Jokowi effect ini menjadi antitesis terhadap kekuatan media yang berada di belakang Jokowi . Ini hal baru yang menarik untuk diteliti dalam studi media. Dalam sosiologi media ada semacam kutukan, orang yang populer atau besar karena media akan hancur juga oleh media. Jangan sampai hal tersebut terjadi pada Jokowi ," tukas doktor kajian media UGM tersebut.
Sebelumnya, penghitungan cepat (quick count) Pemilu 2014 yang dilakukan sejumlah lembaga survei menempatkan PDIP memperoleh suara pada kisaran 19 persen. Capaian suara tersebut meleset jauh dari perkiraan internal yang dilakukan oleh PDIP untuk memperoleh suara 27 persen.
Sejumlah survei sebelumnya bahkan memprediksikan PDIP akan meraup 35-40 persen suara. Hal tersebut dimungkinkan karena menguatnya popularitas Jokowi sebagai calon presiden yang diusung oleh PDIP .
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaJokowi beralasan belum bisa menyebut capres pilihannya karena sosok tersebut tak hadir dalam Rakernas Projo.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menyampaikan beberapa hal penting kepada Prabowo untuk dilanjutkan dalam pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji.
Baca SelengkapnyaJokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaBenarkah Jokowi meminta agar tidak memilih capres nomor 2? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode mendapat sorotan dari dunia internasional.
Baca SelengkapnyaBak seorang raja, Joko Widodo juga sudah mempersiapkan pangeran dan permaisuri untuk mengisi jabatan-jabatan berikutnya.
Baca SelengkapnyaTerkait dukungan untuk Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, ia enggan menjelaskan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca SelengkapnyaPSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya