Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Blusukan Soekarno memberi harapan, Jokowi pencitraan'

'Blusukan Soekarno memberi harapan, Jokowi pencitraan' Jokowi. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Media Literacy Circle UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra, mengatakan Jokowi selama ini hanya mengandalkan pencitraan melalui berbagai kegiatan yang diliput media. Bakal capres PDI Perjuangan itu juga dinilai kurang mahir melakukan komunikasi politik, sehingga Jokowi Effect meleset dari target.

Iswandi menilai, blusukan Jokowi hanya jadi ajang pencitraan. Datang hanya untuk salaman, photo-photo, basa-basi sebentar kemudian masuk televisi. Komunikasi yang dilakukan terlihat tulus dan empati tetapi kering karena publik membaca ada motif lain yang tersembunyi. Iswandi pun membandingkan dengan cara blusukan Soekarno.

"Rakyat sepertinya masih bingung dengan visi dan misi Jokowi sebagai capres. Dalam sejarah, Soekarno itu juga suka blusukan, tapi saat bertemu dengan rakyat Soekarno mampu memberi harapan karena menyampaikan visinya tentang Indonesia merdeka," terang Iswandi, Kamis (10/4).

Orang lain juga bertanya?

 

Dia pun memprediksi Jokowi tetap masih akan menjadi magnet politik dalam pemilihan presiden nanti. Bagaimanapun, mantan komisioner KPI itu mengimbuhkan, ada kenaikan perolehan suara yang diraup PDIP pada pemilu 2014 ini dari Pemilu 2009 lalu. Namun kenaikan itu tidak signifikan dibanding perolehan suara yang telah ditargetkan.

"Sepertinya PDIP sendiri terkena candu Jokowi , sehingga lupa untuk memperbaiki atau menutupi kelemahan Jokowi . Kelemahan komunikasi Jokowi ini menjadi pelajaran penting bagi PDIP jika ingin tetap mengusung Jokowi sebagai capres," papar penulis buku Rezim Media tersebut.

 

Iswandi menilai selain tidak cakap melakukan komunikasi dengan rakyat, Jokowi juga kurang piawai melakukan komunikasi dengan stakeholders politik lainnya.

"Pada sistem demokrasi multipartai ini berkomunikasi dengan partai politik lainnya juga tidak kalah penting. Ini tidak bisa diwakilkan oleh ketua umum partai. Jokowi harus melakukannya sendiri agar rakyat percaya Jokowi tidak berada di bawah bayang-bayang Megawati," terang doktor kajian media UGM tersebut.

 

Selain itu Iswandi berharap, dalam pemberitaan pemilu media lebih netral dan objektif menyampaikan informasi. "Gagalnya Jokowi effect ini menjadi antitesis terhadap kekuatan media yang berada di belakang Jokowi . Ini hal baru yang menarik untuk diteliti dalam studi media. Dalam sosiologi media ada semacam kutukan, orang yang populer atau besar karena media akan hancur juga oleh media. Jangan sampai hal tersebut terjadi pada Jokowi ," tukas doktor kajian media UGM tersebut.

 

Sebelumnya, penghitungan cepat (quick count) Pemilu 2014 yang dilakukan sejumlah lembaga survei menempatkan PDIP memperoleh suara pada kisaran 19 persen. Capaian suara tersebut meleset jauh dari perkiraan internal yang dilakukan oleh PDIP untuk memperoleh suara 27 persen.

Sejumlah survei sebelumnya bahkan memprediksikan PDIP akan meraup 35-40 persen suara. Hal tersebut dimungkinkan karena menguatnya popularitas Jokowi sebagai calon presiden yang diusung oleh PDIP .

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pidato Lengkap Jokowi di Sidang Tahunan MPR Soal Pak Lurah hingga Ejekan Plonga-plongo
Pidato Lengkap Jokowi di Sidang Tahunan MPR Soal Pak Lurah hingga Ejekan Plonga-plongo

Presiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Singgung Capres Pilihan Saat Buka Rakernas Projo: Orangnya Tidak Ada di Sini
Jokowi Singgung Capres Pilihan Saat Buka Rakernas Projo: Orangnya Tidak Ada di Sini

Jokowi beralasan belum bisa menyebut capres pilihannya karena sosok tersebut tak hadir dalam Rakernas Projo.

Baca Selengkapnya
Pesan Terakhir Jokowi ke Prabowo Sebelum Pulang ke Solo
Pesan Terakhir Jokowi ke Prabowo Sebelum Pulang ke Solo

Jokowi juga menyampaikan beberapa hal penting kepada Prabowo untuk dilanjutkan dalam pemerintahannya.

Baca Selengkapnya
Politikus Golkar: Secara Elektoral Mencaci Jokowi Menguntungkan Prabowo-Gibran
Politikus Golkar: Secara Elektoral Mencaci Jokowi Menguntungkan Prabowo-Gibran

Hal itu dikatakan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji.

Baca Selengkapnya
Sejauh Mana Jokowi Effect Dongkrak Elektabilitas Prabowo-Gibran?
Sejauh Mana Jokowi Effect Dongkrak Elektabilitas Prabowo-Gibran?

Jokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Viral Pidato Jokowi Sebut Jangan Pilih Nomor 2 karena Emosian, Begini Fakta Sebenarnya
Viral Pidato Jokowi Sebut Jangan Pilih Nomor 2 karena Emosian, Begini Fakta Sebenarnya

Benarkah Jokowi meminta agar tidak memilih capres nomor 2? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Jokowi Dalam Sorotan Mata Dunia: Pujian Hingga Kritikan
Jokowi Dalam Sorotan Mata Dunia: Pujian Hingga Kritikan

Kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode mendapat sorotan dari dunia internasional.

Baca Selengkapnya
Dahulu: Jokowi Adalah Kita, Saat ini: Jokowi Siapa?
Dahulu: Jokowi Adalah Kita, Saat ini: Jokowi Siapa?

Bak seorang raja, Joko Widodo juga sudah mempersiapkan pangeran dan permaisuri untuk mengisi jabatan-jabatan berikutnya.

Baca Selengkapnya
Turun Gunung Jokowi Dukung Lutfi-Yasin di Pilkada Jateng: Semua Orang Tahu, Tak Perlu Cerita
Turun Gunung Jokowi Dukung Lutfi-Yasin di Pilkada Jateng: Semua Orang Tahu, Tak Perlu Cerita

Terkait dukungan untuk Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, ia enggan menjelaskan lebih lanjut.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Panas Enggak Apa-Apa, Asal Bapak Ibu Jangan Panas-Panasin
Jokowi: Pemilu Panas Enggak Apa-Apa, Asal Bapak Ibu Jangan Panas-Panasin

Jokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.

Baca Selengkapnya
PSI Nilai Jakarta Butuh Calon Gubernur seperti Jokowi, Bersiap Usung Kaesang?
PSI Nilai Jakarta Butuh Calon Gubernur seperti Jokowi, Bersiap Usung Kaesang?

PSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya