Bola panas revisi UU KPK dilempar ke Jokowi
Merdeka.com - Revisi UU Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengemuka. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bahkan telah melakukan sosialisasi ke kampus-kampus agar masyarakat memahami poin apa saja yang akan diubah di KPK.
Revisi aturan main untuk lembaga anti korupsi itu sudah sejak lama diusulkan, bahkan sejak era Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun selalu mandek karena berbagai penolakan dari masyarakat dan KPK itu sendiri.
Lembaga DPR selalu menjadi bulan-bulanan, dituduh sebagai pihak yang ingin melemahkan KPK dengan melakukan revisi tersebut. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pun geram ditanya soal revisi UU KPK. Dia menyerahkan hal itu kepada Presiden Jokowi yang dinilai selalu tarik ulur jika berkaitan dengan revisi UU KPK.
-
Kapan Presiden Jokowi terbitkan UU Pemilu terbaru? Presiden Joko Widodo menerbitkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pemilu pada tanggal 4 Mei 2023.
-
Kapan Presiden Jokowi menandatangani revisi UU ITE? Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowo resmi menandatangani Undang-Undang Nomor 1 tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Kapan Jokowi melantik Ketua KPK sementara? Pelantikan ini dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11).
-
Kapan Jokowi menandatangani berkas capim KPK? Untuk diketahui, Jokowi telah menandatangani berkas laporan hasil akhir daftar nama calon pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024—2029. Berkas capim dan dewas yang dilaporkan oleh panitia seleksi telah ditandatangani sejak Senin (14/10) sore.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
"Tanya Pak Jokowi ya, mau revisi atau enggak?" jawab Fahri pada Rabu (15/3) lalu.
Kata Fahri, Pemerintah dinilainya terus menarik ulur wacana revisi UU KPK dalam rapat konsultasi antara DPR dan pemerintah. Akibatnya, bola panas revisi ini terus mengarah ke lembaga dewan. Oleh karena itu, dia menegaskan, jika pemerintah tidak ingin UU KPK direvisi maka lebih baik wacana tersebut tidak dikembangkan.
"Pemerintah mau enggak revisi kalau mau tutup buku sudah enggak usah dikembang-kembangkan. Ini kan pemerintahnya mau atau tidak kan udah 3 kali rapat konsultasi maju, mundur, maju, mundur enggak maunya kan. Pemerintah ya tutup keluarkan dari Prolegnas gitu dong," tutur dia.
Tidak cuma Fahri, bola panas revisi UU KPK itu dilempar ke Jokowi oleh Fadli Zon. Menurut Fadli, sosialisasi revisi UU KPK merupakan inisiatif oleh Jokowi.
"(Sosialisasi revisi UU KPK) Karena waktu itu permintaan dari Presiden sendiri waktu rapat konsolidasi dan itu dihadiri fraksi-fraksi. Presiden meminta disosialisasikan dulu," ujar Fadli.
Politikus Gerindra ini menambahkan, adanya aspirasi untuk merevisi UU mengakibatkan perlunya sosialisasi. Hal ini pun menjadi tugas rutin namun belum ada rencana lebih lanjut terkait revisi UU tersebut.
"Ada aspirasi untuk melakukan revisi kemudian perlu sosialisasi dan itu tugas rutin saja tapi belum ada rencana itu tapi baru fraksi-fraksi yang mengumumkan secara resmi tapi belum ada," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Revisi UU Pilkada dinilai menguntungkan individu atau kelompok tertentu sehingga dianggap merupakan bentuk korupsi kebijakan.
Baca SelengkapnyaKepada presiden terpilih KPK berharap RUU Perampasan Asen disahkan
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaJokowi menghargai langkah cepat DPR yang membatalkan untuk merevisi undang-undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaSistem yang ada di sana (KPK) diobrak-abrik oleh pimpinan KPK makanya saya menganggap hebat ini karena dia bisa mengubah sistem.
Baca SelengkapnyaSampai Tanya Puan, Megawati Heran Revisi UU MK Dikebut saat DPR Reses
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan keberadaan lembaga antirasuah itu masih sangat dibutuhkan untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Minta DPR Setop Revisi UU Polri, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaTiga orang Pimpinan KPK bertukar pikiran dengan Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra di kantor Menko di kawasan Kuningan, Jakarta.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR Sufmi Dasco menyebut, pengesahan RUU bisa digelar di masa sidang ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menjawab usulan agar pimpinan KPK dinonaktifkan di tengah kasus dugaan pemerasan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDampak buruk yang bisa terjadi jika Baleg DPR RI menganulir putusan MK soal UU Pilkada, massa bisa turun ke jalan.
Baca Selengkapnya