Bongkar pasang Kabinet Kerja Jokowi di tahun pertama
Merdeka.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wapres Jusuf Kalla (JK) baru berjalan satu tahun lebih. Sepanjang satu tahun itu, sudah banyak agenda politik terjadi, salah satunya reshuffle kabinet.
Awal pengumuman posisi menteri, diharapkan sudah klop dan menjalankan pemerintahan dengan baik. Namun, baru setahun, ternyata sudah ada menteri yang kinerjanya dianggap tak maksimal.
Salah satu menteri yang kontroversial kala itu adalah Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijanto. Ucapan Tedjo kerap membuat polemik di masyarakat.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa yang memimpin kabinet saat pemilu? Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.
-
Apa saja yang sedang digodok Prabowo untuk kabinet? 'Dari Gerindra sudah ada nama-namanya. Tapi mohon maaf belum bisa di publikasi. Ya kan itu dinamis masih dalam penggodokan,' kata dia.
-
Bagaimana Prabowo menentukan susunan kabinetnya? Prabowo Subianto telah membagi pertemuan mengenai susunan kabinet menjadi dua sesi. Pertemuan pertama dilakukan di kantornya yang terletak di Kementerian Pertahanan, di mana Prabowo menerima para ketua partai KIM. Dalam sesi ini, mereka membahas komposisi kabinet, alokasi kementerian, serta calon-calon nama menteri yang akan diusulkan.
Salah satunya adalah ketika kasus Komjen Budi Gunawan yang berujung kriminalisasi KPK. Kala itu, Tedjo malah menyebut pendukung antikorupsi adalah masyarakat yang tidak jelas. Polemik pun muncul kala itu.
Akhirnya, pada Agustus 2015, Jokowi pertama kalinya melakukan bongkar pasang kabinet kerja. Beberapa nama 'ditendang' keluar kabinet, ada pula yang dipindah posisi ke kementerian lain.
Saat itu Jokowi-JK lebih banyak melakukan perombakan di struktur menteri-menteri bidang ekonomi. Dalam reshuffle jilid satu, Politisi PDIP Pramono Anung jadi seskab gantikan Andi Widjajanto, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan jadi Menko Polhukam gantikan Tedjo Edhy Purdijatno.
Indroyono Soesilo dicopot dari Menko Kemaritiman digantikan Rizal Ramli. Menko Perekonomian Sofyan Djalil digeser oleh Darmin Nasution. Sofyan menjadi kepala Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago yang dicopot. Thomas Lembong masuk jadi Menteri Perdagangan gantikan Rachmat Gobel.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandi menyampaikan, saat ini pemerintah tengah fokus menyiapkan sidang kabinet perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaMayoritas para pembantu Prabowo itu berasal dari partai koalisi yang mendukungnya di Pilpres 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju, Senin 19 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPPP pesimis Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet di akhir 2023.
Baca SelengkapnyaSelain empat menteri, Jokowi dikabarkan juga akan melantik dua kepala badan di Istana besok.
Baca SelengkapnyaReshuffle kabinet saat ini masih hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaDalam reshuffle kali ini, Jokowi mengganti posisi menteri dan mengangkat sejumlah tokoh sebagai bagian dari kabinet Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaJokowi baru saja melantik 3 menteri dan 1 wakil menteri. Tak hanya itu, Jokowi juga menambah 3 badan baru di akhir masa jabatannya.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengatakan, jelang habisnya pemerintahan Jokowi, ia meyakini kabinet masih solid.
Baca SelengkapnyaPeluang reshuffle terbuka usai Jokowi meneken Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 105 P.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi soal rencana perombakan kabinet jelang purnatugas Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Baca Selengkapnya