BPN Bilang Cuma Kecurangan yang Kalahkan Prabowo, TKN Minta Jangan Memecah-Belah
Merdeka.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membahas terkait hasil Pilpres 2019. Indikasi menang dengan kecurangan jadi sorotan.
Juru bicara BPN Andre Rosiade mengawali dengan menyebut bahwa Prabowo-Sandiaga dipastikan menang dalam ajang Pilpres 2019. "Yang bisa mengalahkan Pak Prabowo cuma kecurangan. Jadi masyarakat kami imbau jaga TPS," tutur Andre di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
Andre menegaskan pernyataannya bukan tanpa alasan. Pihaknya melihat situasi dan kondisi lapangan, termasuk juga survei baik dari sejumlah lembaga maupun internal.
-
Siapa yang ingin Prabowo menangkan di Jawa Timur? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Apa yang diklaim Prabowo selama kampanye? Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengaku banyak mendapat nyinyiran dan ledekan bahwa hanya bisa menjual program-program Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2024.
-
Kenapa Prabowo unggul di beberapa provinsi? Dari beberapa daerah yang sudah dibacakan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
-
Apa yang dilakukan TKN untuk memenangkan Prabowo-Gibran? Gozali mengatakan, berdasarkan sigi sejumlah lembaga survei, hingga saat ini elektabilitas Prabowo-Gibran berada di posisi teratas. LSI menyebutkan elektabilitas Prabowo-Gibran sudah mencapai 50,7%. Dengan begitu, peluang paslon nomor urut 02 memenangkan pemilu dalam sekali putaran terbuka lebar. Karena itu, Gozali mengajak para relawan bersama-sama turun ke masyarakat untuk mensosialisasikan program kerja dan visi misi Prabowo Gibran.
-
Siapa yang menang di Jawa Tengah? Prabowo-Gibran meraih 53,07 persen suara di Jawa Tengah, adapun Ganjar-Mahfud 34,34 persen.
-
Siapa yang percaya diri Prabowo Subianto menang di Jember? Emil Erlestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Partai Demokrat Jawa Timur, percaya diri pasangan calon (Paslon) Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumi Raka akan menang tebal di Jember Jawa Timur.
Jokowi-Ma'ruf sempat menyatakan kemenangannya di Jawa Barat. Namun yang terjadi, lanjutnya, mereka bolak-balik ke daerah tersebut dan akan terus berlanjut khususnya saat kampanye terbuka mulai 24 Maret 2019.
Sebab, BPN meyakini sebenarnya Jokowi akan kalah hingga selisih 15 persen di Jawa Barat. Bahkan di kawasan Banten dan DKI Jakarta pun bernasib sama.
"Seharusnya kalau (merasa) sudah pasti menang, tercermin tata perilaku dari Pak Jokowi dan para pendukungnya. Tetapi yang terjadi kepanikan terlihat. Contoh, rencana Mendagri ngumpulin 80 ribu kepala desa disuruh membiayai akomodasinya sendiri. Berdasarkan informasi ya, bisa benar bisa salah. Ini kan luar biasa. Kalau akan menang kan tidak mungkin ya akan melakukan hal yang tidak etis, elok," jelas dia.
Lebih lanjut, sejumlah video viral terkait kepala daerah dan pihak kepolisian mengkampanyekan Jokowi pun banyak beredar di masyarakat. Hal itu patut diduga sebagai kampanye terselubung dan perlu diklarifikasi, bahkan oleh orang sekelas Kapolri Jendral Tito Karnavian.
"Dulu 2014 Pak Jokowi begitu luar biasa, dimana-mana acaranya ramai. Tetapi sihir itu sudah hilang, dimana Pak Jokowi acaranya sekarang sepi. Apalagi Pak Kiai Ma'ruf, lebih sepi lagi. Dan jadinya perlu ada mobilisasi. Sementara Pak Prabowo kemana-mana selalu menyemut tanpa ada mobilisasi nasi bungkus," beber Andre.
Paparan Andre ditimpali Wakil Ketua TKN Roslan Roeslani. Dia menyebut, tim BPN mulai membangun narasi soal tidak ada yang dapat mengalahkan Prabowo kecuali kecurangan.
Hal itu dinilai berbahaya dan polarisasi yang terbentuk pada akhirnya berpotensi memecah-belah masyarakat.
"Sudah mulai membangun narasi ya, rakyat jangan dibodoh-bodohi begitu lah. Namanya juga orang usaha menang, sah-sah saja. Tetapi ya usahanya jangan lah membodohi masyarakat, membodohi rakyat," ujar Roslan.
Menurutnya, datang beberapa kali untuk kampanye ke daerah dengan lumbung suara besar menjadi hal wajar dalam pesta demokrasi. Kemudian dokumentasi yang tidak tepat waktunya dan kemudian disebarkan, tentu bisa membentuk narasi bahwa Jokowi sepi pendukung.
"Ngambilnya (dokumentasi) satu dua jam sebelum acara atau sesudah acara ya sepi. Saya sering ikut sampai enggak kebagian tempat terus. Kemudian kalau ada indikasi kampanye terselubung ya tinggal laporkan. Ada mekanismenya," terang dia.
Roslan berharap Pilpres 2019 ini dapat jauh dari narasi yang dapat membenturkan antar-masyarakat Indonesia. Jangan hanya demi kemenangan, warga dikorbankan.
"Pak Presiden bilang kita harus menang dengan santun dan moral. Jadi tidak menghalalkan segala cara," Roslan menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekapitulasi KPU pasangan Prabowo-Gibran menang telak dengan dua digit ketimbang pesaingnya Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud di Jatim.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman mengatakan pihaknya akan melaporkan dugaan kecurangan tersebut ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaAirlangga menilai arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 sudah jelas
Baca SelengkapnyaJokowi berujar, jika betul ada kecurangan maka bisa melaporkan ke Bawaslu atau nantinya bisa menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaTim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Gibran blak-blakan potensi kecurangan besar pemungutan suara di Malaysia
Baca SelengkapnyaFritz meminta KPU dan Bawaslu Jawa Timur untuk segera menindaklanjuti hal tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto enggan berkomentar banyak tentang hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024.
Baca SelengkapnyaTim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Gibran blak-blakan potensi kecurangan besar pemungutan suara di Malaysia.
Baca SelengkapnyaBagja menyebut biasanya dugaan penggelembungan suara terjadi dalam pemilihan anggota legislatif (pileg), termasuk DPRD.
Baca SelengkapnyaPrabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
Baca Selengkapnya“Ada pencoblosan di siang hari di rumah warga," kata Chico
Baca SelengkapnyaBambang Widjojanto mengaku bersemangat melawan dugaan kecurangan di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya