Buang bendera Partai Aceh, kader PNA dihajar
Merdeka.com - Seorang pemuda yang diduga simpatisan Partai Nasional Aceh (PNA) bernama Ramli alias Laong (29) babak belur dihajar oleh simpatisan Partai Aceh (PA) setelah menurunkan bendera PA dan membuangnya dalam parit.
Peristiwa ini terjadi di Desa Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, Aceh Utara, Rabu (15/01) sekira pukul 08.00 WIB. Waktu itu Ramli mencabut dan membuang bendera mantan GAM, itu di Keude Lapang desa Kuala Cangkoi.
Naas bagi Ramli, saat menurunkan bendera PA dan membuangnya, salah seorang simpatisan PA bernama Asyek (27) melihat aksi tersebut. Dia lantas melaporkan kepada rekannya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Kapan kejadian pemukulan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat pekan Porprov Jawa Timur 2023 di Sidoarjo.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Siapa yang cedera? Dalam laga ini, Spalletti menurunkan Calafiori sejak awal. Namun, di babak kedua, ia mengalami kontak fisik ketika Alessandro Bastoni melakukan tekel terhadap Osumane Dembele, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingan.
-
Siapa yang mengalami cedera? Hal ini disebabkan oleh cedera yang dialami Riccardo Calafiori, yang telah dipulangkan kembali ke Arsenal.
Sontak saja hal itu membuat kader PA marah dan mencari pelaku. Kemudian mereka menghajar Ramli sampai babak belur sebelum diserahkan ke Mapolsek Lapang. Akibat dari pemukulan tersebut, Ramli alias Laong mengalami luka di kening dan pipi.
Insiden itu dibenarkan Kapolsek Tanah Pasir Ipda Marsyuddin. Marsyuddin mengatakan, pelaku kini sudah diserahkan ke Mapolres Aceh Utara, sementara barang bukti alat peraga sudah diamankan oleh Panitian Pengawas Pemilu (Panwaslu) Aceh Utara.
"Benar, sekarang sudah diserahkan ke Polres Aceh Utara," ujarnya, Rabu (15/1).
Sementara itu Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Aceh Utara/Lhokseumawe, Zulkarnaini yang merupakan organisasi pendukung PA menyebutkan, persoalan penurunan bendera ini telah dilaporkan ke Panwaslu.
"Kasus ini sudah kita laporkan kepada Panwaslu, terus kami harap ini bisa diusut sampai tuntas," jelas Zulkarnaini.
Adapun Juru Bicara (Jubir) PNA Thamren Ananda, membenarkan Ramli dipukul oleh oknum tertentu. Sampai saat ini sudah ada 3 kasus besar yang telah dilaporkan kepada pihak kepolisian. "Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut oleh pihak kepolisian," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kader PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, Suparjianto menjadi korban pemukulan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Semarang.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan penganiayaan itu tak berkaitan dengan kontestasi politik yang sedang dijalani korban.
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaPembentang spanduk dukung Ganjar diduga dianiaya Paspampres.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.
Baca SelengkapnyaAlumni IPDN Lampung diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum ASN.
Baca SelengkapnyaSuami berinisial ZU (44 tahun) di Aceh Timur yang berprofesi sebagai PNS ditangkap polisi karena diduga menganiaya istrinya SA (28).
Baca SelengkapnyaKorban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaSejumlah warga lainnya mengalami luka-luka malam itu. Ada yang di bagian mata diduga terkena tusukan karena anggota TNI itu membawa sajam dan kayu.
Baca SelengkapnyaLemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan ini diduga berkaitan dengan alat peraga kampanye (APK) calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dan Sukamto.
Baca Selengkapnya