Budiman Sudjatmiko Ingatkan Amien Rais Bahaya People Power dan Luka Bangsa
Merdeka.com - Ketua Dewan kehormatan PAN Amien Rais mengancam akan mengerahkan massa (people power) jika pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga kalah karena penyelenggara Pemilu dinilai melakukan kecurangan. Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mengingatkan, pengerahan massa tak tepat dilakukan di era demokrasi saat ini.
People power sebagaimana pernah terjadi di era reformasi bertujuan untuk melawan rezim otoriter. Satu-satunya yang akan dilawan oleh people power adalah rezim korup dan otoriter.
Budiman menuturkan, masing-masing kubu memiliki kekuatan massa. Karena itu, pengerahan massa bakal berakibat fatal karena memicu konflik horizontal.
-
Bagaimana konflik vertikal di masyarakat bisa terjadi? Konflik vertikal di masyarakat mencerminkan dinamika kekuasaan dan ketidaksetaraan yang melekat dalam struktur sosial.
-
Apa yang dimaksud dengan konflik vertikal? Konflik vertikal mengacu pada bentuk konflik atau pertentangan yang terjadi antara tingkatan atau lapisan yang berbeda dalam struktur organisasi atau masyarakat.
-
Bagaimana sistem demokrasi bekerja? Suara rakyat akan diwakili oleh dewan yang diberi nama dewan perwakilan rakyat. Selain itu, dalam proses berjalannya suatu negara maka akan diadakan pemilihan umum yang berfungsi untuk memilih legislatif (Perwakilan rakyat) dan eksekutif (pemerintah) yang akan saling bersinergi dalam membangun negara.
-
Bagaimana cara demokrasi dijalankan di Indonesia? Dalam setiap pemilu, rakyat Indonesia memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka secara bebas dan adil. Pemilihan umum yang bebas dan adil ini telah membantu memastikan pergantian kekuasaan yang damai antara pemerintahan yang satu dengan yang lainnya.
-
Bagaimana pemilu di Indonesia berkembang? Pemilu di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dan evolusi sejak masa kolonial hingga era modern.
-
Bagaimana People Power terjadi? Gerakan People Power ini sudah terjadi di beragam negara, seperti Filipina dan Indonesia.
"Jadi diniaitin, enggak diniatin, people power terhadap kekuasaan yang demokratis itu akan melawan people yang lain," kata Budiman saat ditemui di Grha Bimasena, Jalan Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/4) malam.
Menurut Budiman, ancaman Amien Rais wajib dikritik karena dapat memantik konflik yang jauh lebih luas. Berbeda dengan people power untuk melawan rezim otoriter, potensi persoalan cenderung lebih kecil karena hanya memicu konflik vertikal.
"Justru itu kita kritik. Itu bisa menimbulkan kebakaran, konflik horizontal. Dan korban konflik horizontal jauh lebih banyak, jauh lebih massif dan dendamnya jauh lebih lama ketimbang konflik vertikal," tegasnya.
Menurutnya, dalam sistem negara demokrasi, people power biasanya berujung konflik vertikal. Penyembuhannya lebih cepat dibanding konflik horizontal.
"Bisa puluhan tahun. Bahaya itu," lanjutnya.
Budiman meragukan kemampuan Amien Rais menggerakkan massa dalam jumlah besar. Mantan Ketua PRD ini memperkirakan, banyak pendukung Prabowo-Sandi yang juga tak akan setuju dengan pandangan Amien Rais jika berujung pada konflik lebih besar.
"Belum tentu mereka akan di belakang dia. Mungkin mereka dukung Pak Prabowo dan misalnya kalah mereka menerima dan Pak Amien melakukan itu (people power) belum tentu mereka berdiri di belakang Pak Amien," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
People Power adalah gerakan rakyat menggulingkan kekuasaan otoriter.
Baca SelengkapnyaDinamika di elite politik masih aman selama masih dalam koridor demokrasi
Baca SelengkapnyaBudiman menyinggung, demokrasi yang dibicarakan akhir-akhir ini hanya sebatas persoalan eksistensi belaka.
Baca Selengkapnya"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaKata Sudirman, situasi saat ini lebih kompleks ketimbang pada masa lalu.
Baca SelengkapnyaAmien Rais setuju sistem pemilihan presiden dikembalikan oleh MPR lewat amendemen UUD 1945.
Baca SelengkapnyaAmien Rais menilai, manuver yang dilangsungkan Jokowi dalam beberapa waktu belakangan juga sangat kentara. Menurutnya, Jokowi mementingkan dirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaSudirman mengaku teringat dengan suasana politik di 1998.
Baca Selengkapnya