Budiman Sudjatmiko nilai sindiran Sandi soal dana kelurahan tak gentle & menggelikan
Merdeka.com - Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Budiman Sudjatmiko, mengaku heran dengan pola pikir Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno yang mengkritik rencana pemerintah mengeluarkan dana kelurahan. Menurut Budiman, kritik Sandiaga itu menunjukkan tidak gentle.
"Ini ada sebuah kebijakan yang sudah jelas memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, eh disindir. Ini gimana? Jadi menurut saya apa yang disampaikan Pak Sandi tidak gentle, tidak fair. Menggelikan bagi saya," kata Budiman di Posko Cemara, Jakarta, Senin (22/10).
Dia menegaskan, semua rencana pemerintah bakal diputuskan melalui kebijakan politik dengan persetujuan DPR. Oleh sebab itu, dia mempertanyakan pernyataan Sandiaga tersebut.
-
Kenapa Sandiaga Uno membagikan 'jurus' ini? Tujuannya, dia berucap agar para bawahan lekas mendapat jabatan hingga gaji yang naik.
-
Bagaimana Sandiaga Uno menunjukkan 'jurus' nya? Sandi pun merekayasa dengan adegan lucu nan menggelitik.Dalam video berdurasi pendek itu, Sandiaga yang tampil mengenakan setelan olahraga golf nampak didampingi tiga orang pria. Sandiaga lantas hendak memukul bola golf. Sejurus kemudian, Sandiaga mengayunkan lengan seolah telah berhasil memukul bola sasaran di depan mata. Alih-alih bola terbang ke lokasi tujuan di seberang, sasaran justru masih nampak di bawah kaki.
-
Siapa yang pantas disindir? Mantan yang berusaha balikan adalah seperti burung gagak yang datang hanya untuk menganggu kehidupan.
-
Apa yang ingin dilakukan Sandiaga Uno untuk Warteg? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengupayakan Warung Tegal (Warteg) bisa masuk ke pasar internasional/go international melalui program Spice Up The World (SUTW).
-
Apa Teka-Teki Sindiran itu? Teka-teki sindiran merupakan suatu bentuk teka-teki yang dirancang dengan tujuan menyampaikan sindiran atau kritik tersembunyi melalui kata-kata atau kalimat yang memiliki makna ganda.
-
Kenapa Sandiaga Uno menyoroti biaya hidup di Jakarta? Dia mengatakan saat ini biaya hidup masyarakat di Jakarta ini semakin mahal, mulai dari biaya kesehatan, biaya pendidikan, biaya transportasi, maupun juga biaya belanja sehari-hari harga-harga pangan.
"Presiden itu jabatan politis. Jadi Wakil gubernur DKI itu juga jabatan politis. Saya anggota DPR itu juga jabatan politis. Kenapa sih harus menjelek-jelekkan politik. Wong nyatanya juga hidup juga dari politik. Dan butuh keputusan politik untuk melahirkan dana desa dan Kelurahan," kata Budiman.
Dia pun menyebut apa hak moral Sandiaga berkata seperti itu. Justru jika menggunakan sebuah politik yang merusak kecerdasan bangsa, baru boleh dikritik.
"Menyebar hoaks boleh dikritik. Melahirkan pahlawan palsu karena kekurangan pahlawan, kekurangan masa lalu, masa depan, akhirnya bersikap masa bodoh terhadap nasib bangsa, terhadap kecerdasan dan kewarasan bangsa. Operasi plastik malah dianggap dianiaya. Yang itu enggak mau dikritik. Yang jelas-jelas dampaknya merusak kewarasan bangsa. Malah sibuk membela diri," tutur Budiman.
Aktivis 98 ini pun menyindir balik soal perilaku Sandiaga yang memasang petai di rambutnya dan menganggap tempe setipis kartu ATM.
"Kenapa pasang petai di rambut dan anggapan tempe setipis kartu ATM dianggap lebih keren, lebih unggul dibanding dana kelurahan yang akan mensejahterakan kelurahan. Iri sih boleh tapi jangan dengki. Kalau iri bagus, kalau dengki, Anda hanya ingin lihat orang lain susah," pungkasnya.
Sebelumnya, Sandiaga meminta masyarakat menerka sendiri apakah pembagian dana tersebut ada maksud lain seperti ungkapan peribahasa 'Ada Udang Di Balik Batu'.
"Kalau misalnya di tahun politik di 2019 ini pasti masyarakat bisa menilai sendiri, apakah ini ada udang di balik batu atau apakah ini sebuah program yang memang dicanangkan sebelumnya," kata Sandiaga.
Menurut dia, saat ini masyarakat sudah cerdas dalam berpolitik khususnya yang menengah ke bawah. Dia pun mencontohkan kala Pilgub DKI lalu ada 'serangan' bagi-bagi sembako.
"Bagaimana serangan di penghujung, serangan sembako tidak mengubah electoral behavior, tidak mengubah keyakinan berpolitik mereka dan mereka menjatuhkan pilihan berdasarkan pilihan dan hati mereka," jelas Sandiaga
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber : Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Ormas Betawi Bangkit, David Darmawan mengatakan telah mengadukan Suswono ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu PPP Sandiaga Salahuddin Uno terpaksa nyeker atau tidak mengenakan alas kaki saat memberikan sambutan di depan simpatisan partainya.
Baca SelengkapnyaDia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.
Baca SelengkapnyaSontak ungkapan Prabowo tersebut mendatangkan reaksi dari banyak pihak.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman pun mengeluarkan tiga pantun untuk PDIP
Baca SelengkapnyaPernyataan Suswono tersebut yang menyarankan agar janda kaya menikahi pemuda menganggur. Suswono mengibaratkan seperti Siti Khadijah menikahi Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaSikap Budiman Sudjatmiko yang menolak mundur dari PDIP seusai mendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dinilai sebagai perilaku pengecut.
Baca SelengkapnyaTerbiasa gondrong, begini penampilan reserse setelah potong rambut untuk tugas baru. Bikin pangling.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Imam Santoso dibuat ngakak oleh prajuritnya yang polos saat diwawancarai olehnya. Sang jenderal bintang dua itu sampai garuk kepala dibuatnya.
Baca SelengkapnyaViral baliho Prabowo-Sandiaga diedit menjadi Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBudiman baru saja menyatakan dukungan untuk Prabowo di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya