Bukan Pilgub, ini alasan Boy Sadikin mundur dari Ketua DPD PDIP DKI
Merdeka.com - Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Boy Sadikin mengundurkan diri dari jabatannya. Surat pengunduran diri Boy Sadikin diberikan kepada DPP partai pada Desember 2015.
Boy mengatakan, alasan pengunduran dirinya tidak ada kaitannya dengan dinamika Pemilihan Gubernur 2017 mendatang. Menurutnya, dia mengundurkan diri karena ingin memberikan kesempatan bagi kader muda PDIP.
"Saya sudah tidak lagi muda, waktunya memberikan kesempatan kepada yang muda-muda," kata Boy saat dihubungi, Kamis (11/1).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Siapa yang menyatakan Cak Imin tak maju Pilkada? 'Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim),' ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Siapa yang mengundurkan diri dari Sekda Kota Bandung? Ema Sumarna bersama sejumlah anggota DPRD Kota Bandung terseret kasus dugaan korupsi proyek Bandung Smart City. Ia dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekda Kota Bandung.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
Selain itu, dia mengakui belum sempat hadir memenuhi panggilan DPP Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri untuk mengklarifikasi pengunduran dirinya. Padahal, PDIP telah memanggilnya sejak seminggu sebelum Rakernas partai digelar.
"Pak Hasto (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto) dan Pak Eriko (Wasekjen Eriko Sotarduga) sempat mau bertemu saya. Cuma mungkin karena belum jodoh, jadinya belum sempat ketemu," tandasnya.
Di lain pihak, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Utut Adianto mengatakan, PDIP akan menunggu hasil keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri melalui rapat internal. Utut menilai, Megawati adalah sosok yang bijaksana dan penuh kehati-hatian dalam mengambil keputusan, termasuk soal pengunduran diri Boy.
"Intinya prinsip PDIP semua keluarga besar. Pendekatannya pun kekeluargaan. Kita masih menunggu keputusan ibu. Ibu kan orang yang sangat hati-hati. Pendekatan kekeluargaan dan ibu orang yang bijaksana," kata Utut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilkada Sumut 2024: PDIP Tak akan Terima Berkas Pendaftaran Bobby Nasution Karena Sudah Dipecat
Baca SelengkapnyaPadahal KD sebelumnya diumumkan oleh DPP PDIP sebagai penerima rekomendasi untuk berkontestasi di Pilwali 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Deddy Sitorus mempertanyakan keputusan Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri dari kursi Walikota Solo
Baca SelengkapnyaHasto lantas menceritakan bagaimana Bobby dulu bisa maju Pilwalkot Medan dengan karpet merah .
Baca SelengkapnyaDeddy justru menilai yang lebih pantas mundur dari jabatan adalah Menkominfo Budi Arie sebab terbukti bermasalah.
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca SelengkapnyaPDIP soal Gibran Mundur dari Wali Kota Solo: Harusnya Waktu Kampanye
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon meyakini partainya bisa mengalahkan Bobby Nasution pada Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar tak khawatir suaranya di Medan akan berkurang lantaran Bobby mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBobby dinyatakan melanggar etik terkait arah dukungan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHasyim menjelaskan surat yang dikeluarkan pihaknya itu hanya sebagai usulan ke DPP PDIP untuk memecat Bobby.
Baca Selengkapnya