Bupati Ponorogo mengaku senang diisukan duet sama Gus Ipul
Merdeka.com - Nama Ipong disebut-sebut bakal menggantikan posisi Abdullah Azwar Anas sebagai bakal calon wakil gubernur (Cawagub) Jawa Timur dari Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Bupati Banyuwangi dua periode itu tiba-tiba mundur jelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
'Tsunami' politik terjadi di kubu PDIP-PKB, selaku partai pengusung pasangan Gus Ipul-Anas. Peta politik di Jawa Timur pun berubah. Ipong yang merupakan kader Gerindra santer disebut siap menggantikan Anas. Partai besutan Prabowo Subianto bersama PAN dan PKS kabarnya juga akan merapat ke Gus Ipul.
"Hari ini kami (Gerindra-PAN-PKS) akan melakukan pembicaraan dengan Gus Ipul. Tapi kami harus tahu siapa wakilnya dulu," kata Ketua Gerindra Jawa Timur, Soepriyatno, Minggu (7/12).
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa yang siap jadi Cawapres Ganjar? Usai bertemu adik Megawati, Andika Perkasa, mengaku siap menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dari Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) dari Partai PDIP di Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa yang jadi cawapres Ganjar? 'Saya dengan mantap mengambil keputusan untuk bangsa dan negara dengan mengucapkan bismilah, maka cawapres yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Mahfud Md,' ujar Megawati di DPP PDIP, Rabu 18 Oktober 2023.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa calon Gubernur Jatim 2024? Nama petahana Khofifah Indar Parawansa diperkirakan jadi unggulan di Pilgub Jatim kali ini.
Lantas bagaimana tanggapan Ipong yang dikait-kaitkan menjadi pengganti Anas? Berikut petikan wawancara merdeka.com dengan Ipong, Minggu sore di Surabaya:
Nama Anda santer dikait-kaitkan menjadi pengganti Anas mendampingi Gus Ipul, bagaimana tanggapan Anda terkait rumor ini?
Pertama saya ingin menyampaikan dulu rasa keprihatinan saya atas peristiwa ini kepada Mas Anas. Saya ikut bersimpati karena ini peristiwa yang sebenarnya enggak harus terjadi.
Yang kedua, terhadap berbagai isu yang santer atas diri saya, saya menanggapinya, ya senang ya, bagaimanapun juga namanya kita disebut-sebut berarti ada penghargaan dan perhatian terhadap saya. Tapi saya pada posisi menunggu saja. Ya menunggu bagaimana proses ini bisa berjalan lebih lanjut.
Seberapa jauh komunikasi Anda dengan PKB dan Gus Ipul?
Kalau urusan untuk Pilgub ini mengganti Pak Anas belum ada. Komunikasi secara formal antara PKB dan Gus Ipul kepada saya belum ada, tetapi kalau diskusi-diskusi, ngobrol-ngorbol dengan beberapa orang dari PKB, orang-orangnya Gus Ipul, ada. Ada saja. Tapi kalau Gus Ipul nya, katakanlah, 'Mas Ipong bersediakah mau jadi wakil saya', belum pernah.
Jika Gus Ipul pasti memilih Anda?
Begini, saya ini orang yang hidup di dunia politik, hidup di dalam dunia pemerintahan, kenegaraan, sekarang saya jadi bupati Ponorogo. Saya rasa sejak saat itu, saya sudah 'mewakafkan' diri pada masyarakat, baik masyarakat Jawa Timur, masyarakat Ponorogo, masyarakat Indonesia.
Artinya Anda siap mendampingi Gus Ipul di Pilgub Jatim ini?
Ya namanya orang yang sudah 'mewakafkan' dirinya pada masyarakat, ya kalau memang pada saatnya diminta menduduki posisi yang lebih tinggi dari yang saya duduki sekarang, dan itu dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, ya saya sih oke-oke saja. Bersedia saja.
Anda disebut-sebut sudah berganti baju dari Gerindra ke NasDem, apakah tidak resisten karena NasDem mendukung Khofifah-Emil?
Pertama saya mau mengklarifikasi bahwa saya belum berbaju NasDem, bahwa saya dekat dengan NasDem, iya. Itu yang pertama saya klarifikasi. Yang kedua pada konteks yang sekarang ini hangat dibicarakan, ini kan enggak ada yang bicara partai, ini kan bicara bagaimana kehidupan demokrasi di Jawa Timur berjalan normal, berjalan dengan semestinya.
Maksudnya?
Artinya, ketika seorang Azwar Anas yang diyakini menjadi seorang wakil sangat bagus untuk Gus Ipul, mundur, itu kan kontestasi demokrasi di Jawa Timur terancam dalam arti tanda kutip, 'yo gak ramai, gak imbang'. Muncul-lah beberapa nama-nama yang dianggap bisa mengimbangi dan memenuhi kebutuhan demokrasi di Jawa Timur supaya imbang tadi. Saya rasa itu konteksnya.
Jadi bukan konteks ini dari partai mana atau oleh partai siapa dan sebagainya, tapi konteksnya bagaimana kontestasi Pilkada Jawa Timur besok ini bisa berjalan dengan sehat, berjalan dengan seimbang, dan salah satunya nama saya dimunculkan, mungkin dianggap yang memunculkan salah satu (orang) itu yang bisa mengimbangi, ya istilahnya petarung politiklah atau apa istilahnya.
Selama ini hubungan Anda dengan Khofifah sangat baik, apalagi sama-sama dari PMII, apakah tidak terganggu?
Hubungan dengan KIP (Khofifah) enggak ada masalah karena saya dengan KIP itu sendiri, pada proses yang kemarin juga ramai seperti ini, belum pernah juga ada pinangan secara resmi, jadi misalnya Bu Khofifah datang, 'Mas Ipong, apakah Anda bersedia menjadi wakil saya?' Jadi belum pernah ada itu, juga belum pernah terjadi. Saya rasa dalam dunia demokrasi seperti sekarang ini, siapapun, berhak untuk mengisi apa ya, proses demokrasi, mengisi jabatan-jabatan publik yang ada.
Dan kalau bicara partai, hari ini saya rasa semua partai termasuk NasDem, itu akan berpikir sama. Bahwa kepentingan Jawa Timur, menyelamatkan demokrasi Jawa Timur itu jauh lebih penting dari pada berpikir sempit soal kepartaian itu sendiri, saya rasa itu.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Gus Ipul juga menjabat sebagai Sekjen PBNU.
Baca SelengkapnyaGus Ipul resmi dilantik sebagai Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI). Simak sejumlah fakta menarik tentang sosoknya
Baca SelengkapnyaBerikut jejak politik Gus Ipul Mensos pengganti Risma yang baru dilantik Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaIa akan mundur sebagai PNS Solo sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
Baca SelengkapnyaGuntur menggantikan Mujiono yang mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaDirinya baru dikabari oleh Presiden Jokowi baru satu hingga dua hari kebelakang.
Baca SelengkapnyaSebelum Risma, Mensos dijabat Juliari Batubara yang juga kader dari PDIP.
Baca SelengkapnyaGus Hans menjelaskan proses awal mengapa sampai dirinya terpilih untuk mendampingi Risma dalam kontestasi Pilkada Jatim.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Jokowi juga melantik Irjen Pol. Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Baca SelengkapnyaSugirah menjadi Plt Bupati Banyuwanqgi, karena Ipuk Fiestiandani kembali mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Banyuwangi 2025 -2030.
Baca SelengkapnyaKIM Plus tidak lagi akan mengusung Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mendampingi Ahmad Luthfi di Pilkada Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAnggota Polri yang menerima tawaran terjun langsung ke politik praktis maka harus segera mengundurkan diri.
Baca Selengkapnya