Butuh 'malaikat' pembanding untuk naikkan elektabilitas Ahok
Merdeka.com - Elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok semakin hari semakin merosot. Sejumlah lembaga survei melansir hasil survei yang tidak membahagiakan bagi kubu petahana jelang Pilgub DKI 2017 tersebut.
Lingkaran Survei Indonesia misalnya menyebut elektabilitas Ahok pada bulan Maret 59, 3 persen dan pada Juli lalu mencapai 49 persen. Namun di awal Oktober ini merosot menjadi 31,4 persen. Sedangkan Polmark Indonesia merilis elektabilitas Ahok pada bulan Juli mencapai 42 persen, dan di bulan ini menjadi 31,9 persen.
Merosotnya elektabilitas Ahok di Pilgub DKI tentu menjadi kegundahan bagi 4 partai pengusungnya. Meski demikian, mereka tidak meyakini 100 persen hasil survei tersebut.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian +-2,65 persen.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Siapa yang mempertanyakan data kerawanan Pemilu di Kaltim? Isran mempertanyakan data yang dikeluarkan oleh Bawaslu tersebut. Sebab dalam riwayatnya, Kaltim tak pernah mengalami kericuhan dalam penyelenggaraan Pemilu.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
"Tenang saja kita melihatnya masih ada suara ngambang. Ini baru awal, ingat masih ada kaum yang tidak bisa dihitung ada kaum yang tidak bisa disurvei itu kaum yang tidak bisa disurvei karena bagaimana mau di survei keluar naik mobil, pulang naik mobil itu juga jumlahnya besar," kata Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi di Kompleks DPR, Jakarta, Rabu (5/10).
Empat partai pendukung Ahok-Djarot yakni PDIP, Golkar, Hanura dan NasDem, kata Fayakhun, tidak khawatir dengan hasil-hasil survei tersebut. Fayakhun berujar, tim pemenangan telah melakukan survei tandingan dan akan merilis hasil tersebut pekan depan.
"Jadi saya tidak risau dengan perkembangan angka-angka terakhir, kami juga NasDem, Golkar, Hanura, dan PDIP sedang menjalankan survei resmi. Insya Allah minggu depan sudah ada hasil survei kami," tegasnya.
Juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Miryam S Haryani mengatakan, kubunya perlu survei pembanding terkait hasil yang didapat LSI. Sebab, berdasarkan survei internal tim pemenangan sendiri, elektabilitas Ahok-Djarot masih berada di angka 40 persen.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas dari berbagai lembaga survei dapat dijadikan sebagai cerminan.
Baca SelengkapnyaHal ini menanggapi perbedaan hasil survei Poltracking Pilgub Jakarta hingga memutuskan keluar dari Persepi. Poltracking juga diberi sanksi oleh Persepi.
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaCak Imin optimis mesin politik PKB, PKS dan NasDem bergerak cepat efektif membalikkan hasil survei tersebut.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaRapat dewan etik Persepi akan dilakukan secara tertutup malam ini, Senin (28/10), dengan sejumlah materi pembahasan.
Baca SelengkapnyaAdanya perbedaan hasil survei elektabilitas calon kepala daerah di Pilkada 2024 dari lembaga survei belakangan menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaElektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi terbawah yakni 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSohibul belum cukup berkontribusi lantaran suaranya dengan Anies saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies-Cak Imin hanya 16,5 persen. Ganjar-RK 35,4 persen dan Prabowo-ET 31,7 persen.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca Selengkapnya