Buya Syafii takut suasana Pilgub DKI yang tak beradab menular ke Jawa Barat
Merdeka.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif menyampaikan kekhawatirannya atas virus jahat Pilkada DKI Jakarta yang bisa menular ke Pilkada serentak yang akan digelar di 2018 ini. Kekhawatiran Syafii Maarif ini disampaikannya usai mengikuti diskusi terbatas bertema 'Mengatasi Kesenjangan Sosial di Indonesia' yang diinisiasi oleh organisasi Indonesia Tionghoa (INTI) di Westlake, Sleman, Rabu (3/12).
"Suasana Pilkada DKI Jakarta tidak sehat dan tidak beradab. Saya takut virus ini menular ke daerah lain," ungkap Syafii Maarif.
Syafii Maarif menerangkan, daerah yang paling rentan tertular virus jahat Pilkada DKI Jakarta adalah Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat sendiri akan menggelar Pilkada di tahun 2018 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernurnya.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi Pilgub Jateng? 'Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh,' imbuh dia.
-
Kapan Pilkada Jakarta akan diadakan? Sebagaimana diketahui, Ridwan Kamil akan berkompetisi di Pilkada Jakarta 2024 yang akan diadakan pada 27 November mendatang.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
"Yang paling bertetanggaan (dengan DKI Jakarta) adalah Jawa Barat. Itu paling rentan dan dari beberapa survei memang begitu," urai Syafii Maarif.
Guru besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini berharap, masyarakat di Jawa Barat tidak perlu ikut-ikutan seperti di Pilkada DKI Jakarta yang lalu. Syafii Maarif meminta masyarakat Jawa Barat agar lebih kritis dan cerdas dalam menghadapi Pilkada Jawa Barat tahun ini.
"Mudah-mudahan masyarakat Jawa Barat, orang-orang Sunda tidak ikut-ikutan seperti Jakarta. Perlu ada pencerahan dan masyarakat harus lebih kritis," papar Syafii Maarif.
Syafii Maarif menambahkan, selain harus waspada terhadap politik yang tak sehat dan tak beradab, masyarakat juga perlu waspada pada money politic atau politik uang. Sebab, kata Syafii Maarif, penyakit demokrasi di Indonesia adalah politik uang.
"Money politic inikan penyakit demokrasi kita. Pasti masih terjadi lagi (di Pilkada 2018). Lebih baik saya rasa (untuk mengatasi politik uang), ambil uangnya tetapi jangan ikuti arahannya. Begitu saja," tutup Syafii Maarif.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Dapil 2 Jabar, banyak Caleg yang memiliki latar belakang beragam, salah satunya publik figur.
Baca SelengkapnyaIni terjadi karena pemilih dan peserta atau calon kepala daerah memiliki kedekatan yang lebih, bahkan diwarnai unsur kekeluargaan dalam kompetisi.
Baca SelengkapnyaSelain Bekasi, Syaikhu berharap mengantongi suara banyak di Bandung, Sukabumi, dan Depok.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaKerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaGus Yahya akhirnya paham alasan pemerintah memindahkan ibu kota
Baca SelengkapnyaNasDem mewanti-wanti perlahan demokrasi tergerus oleh kesesatan pikir dalam mengelola negara.
Baca SelengkapnyaBawaslu DKI telah memetakan tiga kategori kerawanan yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Baca SelengkapnyaDia meminta agar masyarakat mengawal pembahasan RUU DKJ
Baca Selengkapnya"Kalau DKI (Jakarta) saya jauh lebih kenal karena pernah mengikuti pilkada dan menjabat sebagai wakil gubernur, tapi belum ada penugasan," kata Sandiaga.
Baca Selengkapnya