Cak Nun: Indonesia Butuh Presiden Beraura Pawang
Merdeka.com - Budayawan Emha Ainun Nadjib mengatakan, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki aura seorang pawang.
"Kalau presidennya punya aura pawang, Indonesia damai," kata tokoh intelektual yang akrab disapa Cak Nun ini di Semarang, Rabu (3/4).
Dikutip dari Antara, Cak Nun mencontohkan, seorang pawang Harimau atau pawang hujan. Menurut dia, pawang menjadi seseorang yang hebat bukan karena kesaktiannya.
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Siapa presiden pertama Indonesia? Siapa nama presiden pertama Indonesia?Jawaban: Ir. Soekarno
-
Siapa yang dinilai memiliki aura kepemimpinan? Orang yang berwajah persegi panjang dikatakan memiliki karakter sebagai sosok pemimpin yang kuat.
Bangsa Indonesia, lanjut dia, sangat mendesak untuk memiliki kepemimpinan nasional yang benar-benar memahami kebutuhan sejarah negeri ini.
"Bukan yang sekadar memenuhi selera darurat rakyat dan survavilisme warga negara," katanya.
Dia menambahkan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang benar-benar memiliki kelengkapan ilmu, kewibawaan, kebijaksanaan, serta yang terasa jelas oleh semua orang dialektikanya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Dia menilai, tahun 2019-2024, mungkin merupakan peluang terakhir bagi Indonesia untuk melakukan transisi, transformasi, dan perubahan-perubahan mendasar.
Cak Nun sendiri telah menyusun 11 pertanyaan sederhana yang ditujukan bagi para calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam Pemilu 2019.
Ke-11 pertanyaan yang disusunnya sejak Februari 2019 itu, menurut dia, merupakan pertanyaan sederhana yang dibuatnya sebagai salah satu bagian untuk turut berkontribusi bagi Indonesia.
"Karena saya tidak ada akses ke sana dan tidak mungkin dilibatkan, jadi ya saya bikin sendiri," ujarnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nusron mengingatkan, sifat sombong harus dihindari oleh pemimpin bangsa ini.
Baca SelengkapnyaSosok budayawan dan kyai kenamaan Indonesia yang pernah ledek Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaCak Nun saat ini sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa.
Baca Selengkapnya"Kita membutuhkan pemimpin bangsa ini yang bisa memadukan kemampuan profesionalitasnya sekaligus moral dan etiknya," kata Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh pemimpin setiap saat mau merespons keluhan rakyat dan berada di jantung hati rakyat.
Baca SelengkapnyaIndonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaDalam paparannya, Ganjar menjelaskan terkait enam pilar menuju Indonesia Emas.
Baca SelengkapnyaKata-kata Cak Nun pun banyak dijadikan motivasi bagi para penggemarnya.
Baca SelengkapnyaKetua PB NU yang juga putra pendiri NU itu mengaku bangga Cak Imin menjadi cawapres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo berjanji bakal menggandeng ulama dan tokoh agama dalam pembangunan Indonesia.
Baca SelengkapnyaCak Imin dan Anies tidak ingin orang-orang tidak punya etika memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Gus Yahya, Jokowi telah memberi banyak inspirasi bagi bangsa, khususnya untuk warga NU.
Baca Selengkapnya