Caleg Demokrat kampanye ajak warga bilang 'Jokowi jelek'
Merdeka.com - Caleg DPR RI dari Partai Demokrat , Hasnaeni berkampanye di Jalan Keramat Pulo Dalam 2, RT6/RW8, Senen, Jakarta pusat. Tidak hanya membagikan uang, si 'Wanita Emas' ini juga membagi-bagikan kerudung.
Bahkan, caleg untuk daerah pemilihan 2 Jakarta meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri ini juga berjalan berkeliling kampung. Lucunya, bersama warga yang kebanyakan anak-anak, Hasnaeni sempat berjalan mundur kala keliling kampung.
Menurutnya, berjalan mundur mencerminkan Jakarta di bawah pimpinan Joko Widodo alias Jokowi . "Karena saya melihat di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta ( Jokowi ) tidak terbebas dari banjir bahkan ada ketimpangan sosial. Gubernur malah jadi presiden. Makanya saya jalan mundur," kata Hasnaeni di Jakarta, Rabu (26/3).
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
Tidak hanya menyindir, Hasnaeni juga mengajak warga Kampung Pulo Dalem untuk benci Jokowi . "Benci sama Jokowi nggak?" tanya Hasnaeni.
"Betuullll...," jawab warga sambil teriak.
Bahkan, Si 'Wanita Emas' ini juga mengajak warga untuk meneriaki 'Jokowi Jelek'. "Bilang Jokowi jelek!" ajaknya.
"Jokowi jelek, Jokowi jelek," seru warga yang mayoritas diisi anak-anak.
Pantauan merdeka.com, banyak anak-anak yang mengikuti kampanye ini. Bahkan ada seorang anak bernama Desi terluka kakinya akibat desak-desakan. Selain itu, jalan sekitar juga mengalami kemacetan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Butet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaCak Imin meminta rakyat yang menilai atas sikap Jokowi di Pilpres
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca SelengkapnyaBeragam cara dilakukan warga Jateng untuk mendukung capres pilihan untuk Pemilu 2024 besok
Baca SelengkapnyaPernyataan Rocky dinilainya dapat memecah belah konstitusi sejak Pilpres 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaAnies mendapat desakan tajam dari salah seorang mahasiswa hingga disebut banyak janji.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa presiden boleh berkampanye dan berpihak di Pemilu
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku banyak yang menghina dirinya sebagai capres cuma bisa joget
Baca SelengkapnyaKampanye ini semakin spesial melihat tiga anak dan menantu Presiden Jokowi hadir dalam kampanye.
Baca SelengkapnyaJambi merupakan salah satu basis Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Namun Anies tidak masalah.
Baca SelengkapnyaJokowi disebut hanya menjatuhkan dukungan kepada Ganjar.
Baca Selengkapnya