Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Caleg Gerindra Lapor Bawaslu Soal Calo Suara DPR di Malaysia

Caleg Gerindra Lapor Bawaslu Soal Calo Suara DPR di Malaysia Basri Kinas Mappaseng. ©2019 Merdeka.com/Nur Habibie

Merdeka.com - Caleg DPR RI Partai Gerindra Basri Kinas Mappaseng menyambangi Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Kedatangannya untuk melaporkan temuan soal mengenai praktek jual beli suara di Malaysia.

Datang ke Bawaslu, Basri membawa sejumlah barang bukti berupa percakapan di media sosial WhatsApp dengan seseorang yang telah ia laporkan dalam melakukan praktek jual-beli suara.

"Tadi saya sudah mendaftarkan Laporan mengenai pelanggaran jual beli suara di Malaysia, bagaimana masifnya serangan di Malaysia. Karena saya sendiri yang dapatkan, sehingga saya melakukan pelaporan supaya betul-betul ditindaklanjuti oleh Bawaslu," katanya di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Jumat (5/4).

Laporan yang ia buat dengan Nomor 08/LP/PL/RI/00.00/IV/2019 ini juga untuk menindaklanjuti terkait laporan Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal yang dianggap tak dilanjutkan oleh Bawaslu. Laporan yang dibuat oleh Dino sama seperti apa yang Basri laporkan hari ini.

"Saya juga udah laporkan dugaan jual beli suara karena selama ini kalau ada buktinya nggak ditindak lanjuti, saya bawa rekamannya," ujarnya.

"Dino Patti Djalal kemarin juga udah melapor tapi saya lihat tidakkannya belum ada, jadi ini saya lapor dengan bukti-bukti supaya benar-benar pemilihan di Malaysia utamanya. Karena Malaysia dari 2 juta lebih pemilih 1 juta 2 ratus ada di Malaysia, dan potensinya disana luar biasa untuk dibuat kecurangan karena tempat yang berbeda," tambahnya.

Ia mengaku, laporan yang ia buat ini juga karena merasa kasihan dengan Indonesia. Menurutnya, Indonesia merupakan negara terkaya akan tetapi menjadi negara miskin.

"Saya datang ke Bawaslu, supaya Bawaslu bisa mendengar ini dan ini buat kebaikan kita semua. Negara ini kasihan negara kaya tapi tetap miskin, kita semua enggak mau seperti itu," ucapnya.

Selain itu, ia menyebut, yang melakukan jual-beli untuk menawarkan kepada para Calon Legislatif (Caleg) berjumlah empat hingga lima orang. Menurutnya, ini masih satu kelompok dalam melakukan aksi kejahatan seperti itu.

"Pasti kelompok dan enggak mungkin individu. Masihf sekali di sana, ada yang jual 15 Ringgit ada 25 Ringgit. Saya enggak melakukan itu, tapi saya memancing mereka. Yang paling mahal ya 25 Ringgit, dia bisa kasih sampai 40 ribu suara," sebutnya.

Dia mengungkapkan, yang melakukan atau menjadi perantara jual-beli suara terhadap peserta pemilu merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Perantara ini pun selain menawarkan harga, ia juga menunjukkan sejumlah program kerja yang diyakini dapat memiliki suara banyak.

"Dia bilang saya bilang kalau bapak mau bertanding datang ke sana sosialisasi memperlihatkan program, kebetulan program saya itu mengcopy paste tabung Haji Malaysia yang untuk Indonesia supaya bisa jadi permodalan. Sebagus mana pun kalau di Malaysia enggak seperti itu, tinggal di bayar aja selesai," ungkapnya.

"(Perantara) rata-rata WNI. Warga negara Malaysia hidupnya udah enak. Ini yang saya mau contoh, bahwa saya bikin tabung Haji Malaysia itu buat supaya orang muslim Indonesia juga bisa hidupnya seperti muslim Malaysia," sambungnya.

Sebelumnya, Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal melaporkan dugaan calo suara calon anggota legislatif DPR RI untuk daerah pemilihan Luar Negeri di Malaysia. Menurut Dino, laporan diterima dari lebih satu Caleg yang tergabung dalam program besutannya, 'Know Your Caleg'.

"Kami dapat laporan dari beberapa caleg ada tendensi calo suara, yaitu orang yang menawarkan suara (kepada para Caleg Dapil Luar Negeri) dan suara itu dijamin (valid)," kata Dino di Media Center Badan Pengawas Pemilu, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (20/3) malam.

Penggagas Foreign Policy Community of Indonesia ini menyebut, para calo tersebut mematok tarif per suara mencapai 50 ringgit Malaysia atau setara dengan Rp 174 ribu, untuk satu kali suara diterima. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TPN Ganjar-Mahfud Duga Ada Makelar Jual Beli Suara Pemilu di Malaysia, Ini Praktik dan Motifnya
TPN Ganjar-Mahfud Duga Ada Makelar Jual Beli Suara Pemilu di Malaysia, Ini Praktik dan Motifnya

Masinton Pasaribu mengungkap adanya temuan kecurangan pemilu 2024 di dapil Malaysia.

Baca Selengkapnya
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat

Ikhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
TKN Ungkap Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 di Malaysia
TKN Ungkap Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 di Malaysia

Kubu Prabowo-Gibran langsung mengirimkan tim ke Malaysia untuk mencari faktanya.

Baca Selengkapnya
Perludem Ungkap Pola Praktik Jual Beli Suara
Perludem Ungkap Pola Praktik Jual Beli Suara

Praktik curang itu tetap bisa terjadi meskipun pemilih menggunakan hak suaranya.

Baca Selengkapnya
Migrant Care Bongkar Modus Dugaan Pelanggaran Pemilu di Malaysia, Surat Suara Diperjualbelikan 25-50 Ringgit
Migrant Care Bongkar Modus Dugaan Pelanggaran Pemilu di Malaysia, Surat Suara Diperjualbelikan 25-50 Ringgit

Dugaan kecurangan itu terjadi melalui surat suara pos dilakukan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Malaysia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: TKN Kantongi Bukti Kecurangan di Malaysia, Ribuan Surat Suara Dicoblos Untuk Ganjar
VIDEO: TKN Kantongi Bukti Kecurangan di Malaysia, Ribuan Surat Suara Dicoblos Untuk Ganjar

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran mengaku mengantongi bukti kecurangan pelaksanaan Pemilu 2024 di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?

Uang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Sengketa Suara Sesama Caleg Gerindra di Bangkalan, Saksi Temui Coretan di Kertas Suara
Sengketa Suara Sesama Caleg Gerindra di Bangkalan, Saksi Temui Coretan di Kertas Suara

Sengketa hasil perolehan suara caleg Gerindra itu sebelumnya sudah ditangani Bawaslu Bangkalan.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Kirim Tim Pencari Fakta Usut Dugaan Pencoblosan Surat Suara di Malaysia
TKN Prabowo-Gibran Kirim Tim Pencari Fakta Usut Dugaan Pencoblosan Surat Suara di Malaysia

TKN Prabowo-Gibran segera mengirimkan tim pencari fakta khusus untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu

Baca Selengkapnya
TPN Bergerak ke Malaysia, Temui Pekerja 'Bertopeng' untuk Konsolidasi Pemenangan Ganjar-Mahfud
TPN Bergerak ke Malaysia, Temui Pekerja 'Bertopeng' untuk Konsolidasi Pemenangan Ganjar-Mahfud

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md bergerak menemui ribuan pekerja Migran Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca Selengkapnya
Selidiki Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia, Bawaslu Ungkap Ada Temuan Menarik
Selidiki Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia, Bawaslu Ungkap Ada Temuan Menarik

Bagja memastikan penelusuran dilakukan oleh pihaknya di Gakkumdu (penegakan hukum terpadu yang terdiri dari tiga lembaga, Polri, Kejaksaan, Bawaslu).

Baca Selengkapnya
Ganjar Minta WNI di Kuala Lumpur Tidak Terdaftar DPT Ditelusuri, Begini Penjelasan KPU
Ganjar Minta WNI di Kuala Lumpur Tidak Terdaftar DPT Ditelusuri, Begini Penjelasan KPU

Ganjar meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera turun tangan mencari tahu kebenarannya.

Baca Selengkapnya