Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Caleg stres, gagal jadi frustrasi menang bakal korupsi

Caleg stres, gagal jadi frustrasi menang bakal korupsi caleg-caleg di jayapura. ©2014 Merdeka.com/Angga Yudha Pratomo

Merdeka.com - Pemilu legislatif (pileg) 2014 menyisakan kisah tragis bagi beberapa calon legislatif (caleg) yang tidak lolos lantaran perolehan suaranya jeblok. Mereka yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR, DPRD Provinsi, maupun DPRD kota dan kabupaten pun banyak yang batal duduk di kursi 'empuk'.

Padahal, para caleg itu konon sudah menggelontorkan duit tidak sedikit untuk biaya pencalegan. Mereka pun kecewa dan melakukan berbagai aksi nyeleneh. Mulai dari menagih kembali uang yang dulu diberikan, marah-marah pada warga, hingga memblokade jalan.

Melihat fenomena itu, pengamat sosial Universitas Gajah Mada (UGM) Arie Sudjito menyebut, banyaknya caleg yang menjadi frustasi lantaran mereka terlalu banyak berharap dalam Pemilu ini. Terlebih, bagi mereka yang tidak siap menerima hasilnya.

"Ya kalau kita lihat, para caleg itu disorientasi. Mereka sebenarnya pada masa election (Pemilu) melihat seperti perjudian. Mereka berharap berlebihan. Modal nggak cukup. Ketika gagal mereka tidak siap. Kegagalan membuat mereka frustasi," kata Arie saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (12/4) malam.

Selain itu, menurutnya, dampak Pemilu kali ini malah kian suram. Pasalnya, para caleg hanya bisa menghancurkan tatanan demokrasi.

"Menurut saya sementara, Pemilu itu tidak mempunyai demokrasi lebih bermakna," tegasnya.

Dia menjelaskan, sebenarnya banyak caleg yang tidak mengerti tentang tugas menjadi seorang wakil rakyat. Namun, lantaran merasa yakin mempunyai uang, mereka pun nekat mengejar jabatan yang tidak diketahui bagaimana cara kerjanya.

"Sebagian caleg tidak tahu tugas menjadi anggota legislatif. Sebetulnya mereka yang inginkan jabatan tapi tidak mempunyai materi (pengetahuan) sebagai legislator. Tapi, hanya modal uang," jelasnya.

Maka dari itu, dirinya berkesimpulan bahwa banyak caleg yang nekat menggelontorkan uang bakal mempunyai dua akibat. Pertama bagi dirinya sendiri jika kalah dan kedua malah merusak bangsa bila jadi pemenang.

"Dasarnya mereka adalah disorientasi. Jika mereka kalah maka bisa menjadi frustasi. Tapi kalau menang mereka bisa jadi korupsi untuk mengembalikan modalnya," terangnya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Timses Caleg Stres Kalah, Sudah Ngutang Jual Harta Hingga Sebar Amplop Rp 20 Ribu
VIDEO: Timses Caleg Stres Kalah, Sudah Ngutang Jual Harta Hingga Sebar Amplop Rp 20 Ribu

Padepokan Anti Galau milik ustaz kondang asal Cirebon, Jawa Barat, Ujang Bustomi belakangan ramai didatangi caleg dan tim sukses yang gagal di masa pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Viral Teriakan Pria Caleg Bengkulu diduga Hilang Akal, Jadi Bentuk Protes karena Tak Peroleh Suara
Viral Teriakan Pria Caleg Bengkulu diduga Hilang Akal, Jadi Bentuk Protes karena Tak Peroleh Suara

Video seorang Caleg kehilangan kendali. Terdengar suara teriakan yang seolah menjadi lambang jeritan hatinya.

Baca Selengkapnya
Terkendala Sistem KomandanTe, Sejumlah Caleg PDIP Terpilih Terancam Gagal Dilantik
Terkendala Sistem KomandanTe, Sejumlah Caleg PDIP Terpilih Terancam Gagal Dilantik

KomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah

Baca Selengkapnya
Istana Balas Anies Baswedan: Tidak Dapat Tiket Partai, Menyalahkan Kekuasaan
Istana Balas Anies Baswedan: Tidak Dapat Tiket Partai, Menyalahkan Kekuasaan

Istana tidak pernah ikut campur dengan urusan pencalonan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Daftar Caleg Artis yang Gagal Lolos ke Senayan, Ada Anang Hermansyah, Aldi Taher hingga Thariq Halilintar
Daftar Caleg Artis yang Gagal Lolos ke Senayan, Ada Anang Hermansyah, Aldi Taher hingga Thariq Halilintar

Pemilu 2024 kembali diramaikan dengan perlombaan para artis untuk mendapatkan kursi sebagai anggota legislatif.

Baca Selengkapnya
Gagal Nyaleg di Pemilu 2024, Aldi Taher Blak-blakan Segala Sesuatu Harus Bersyukur
Gagal Nyaleg di Pemilu 2024, Aldi Taher Blak-blakan Segala Sesuatu Harus Bersyukur

Aldi Taher sendiri diketahui maju menjadi Caleg Perindo. Dia bertarung di Dapil Jawa Barat VII yang meliputi, Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta.

Baca Selengkapnya
Padepokan Anti Galau di Cirebon Terima Pengobatan Caleg Gagal, Banyak yang Depresi dan Kehilangan Modal Kampanye Ratusan Juta Rupiah
Padepokan Anti Galau di Cirebon Terima Pengobatan Caleg Gagal, Banyak yang Depresi dan Kehilangan Modal Kampanye Ratusan Juta Rupiah

Caleg dan tim sukses yang datang untuk berobat kebanyakan sudah mengeluarkan modal banyak untuk terlibat di pemilu 2024 ini, namun tetap gagal hingga depresi.

Baca Selengkapnya
Rumah Sakit Jiwa Siap Tampung Caleg Gagal Stres Usai Pemilu 2024: Ada Kelas 1 hingga VIP
Rumah Sakit Jiwa Siap Tampung Caleg Gagal Stres Usai Pemilu 2024: Ada Kelas 1 hingga VIP

Pada dasarnya, rumah sakit ini siap menerima pasien dari latarbelakang apapun. Termasuk para politisi stres.

Baca Selengkapnya
Nama-nama Caleg Tak Lolos Parlemen Meski Dapat Suara Tinggi
Nama-nama Caleg Tak Lolos Parlemen Meski Dapat Suara Tinggi

Nama-nama Caleg Terancam Gagal Dapat Kursi DPR Meski Dapat Ratusan Ribu

Baca Selengkapnya
40 Kata-kata Pemilu Lucu, Lawakan Ringan yang Penuh Makna
40 Kata-kata Pemilu Lucu, Lawakan Ringan yang Penuh Makna

Kata-kata pemilu lucu ini bisa jadi hiburan menghadapi suasana politik yang seringkali tegang dan serius.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Geram soal Temuan Kecurangan Pemilu: Tak Perlu Lagi Ada Pemilu Kalau Seperti Ini
TPN Ganjar-Mahfud Geram soal Temuan Kecurangan Pemilu: Tak Perlu Lagi Ada Pemilu Kalau Seperti Ini

Ketua Tim Penjadwalan Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud Aria Bima menyoroti banyaknya kecurangan pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Artis Diusung Maju Pilkada Bukti Parpol Gagal Cetak Kader Berkualitas
Artis Diusung Maju Pilkada Bukti Parpol Gagal Cetak Kader Berkualitas

Menurut Hadar, partai politik seharusnya dapat membaca kebutuhan masyarakat ataupun wilayah tempat pilkada berlangsung.

Baca Selengkapnya