Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Calon kapolri jadi tersangka, Jokowi blunder atau pinter?

Calon kapolri jadi tersangka, Jokowi blunder atau pinter? Presiden Jokowi. ©Setpres RI/Laily

Merdeka.com - Polemik pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai kepala polisi Republik Indonesia mencapai puncaknya saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan status tersangka. Budi yang kini menjabat sebagai Kalemdikpol Polri dijerat dengan empat pasal dalam UU Tipikor.

Banyak yang menuding Presiden Jokowi telah melakukan blunder dengan tetap ngotot mengajukan nama Budi Gunawan sebagai calon tunggal kapolri meski sudah diingatkan berbagai pihak. Apalagi Jokowi tidak melibatkan PPATK dan KPK seperti saat menyeleksi calon menteri.

Meski begitu, ada juga yang menyebut Jokowi justru pintar dengan tetap mengajukan Budi Gunawan. Istilah 'nabok nyilih tangan' atau menampar dengan menggunakan tangan orang lain digunakan untuk menjelaskan langkah Jokowi ini.

Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi melihat Jokowi telah melakukan kesalahan alias blunder dalam pencalonan Budi Gunawan. "Pertama terlalu percaya sama info dari BIN. Kedua melalaikan pelibatan KPK dan PPATK," jelasnya kepada merdeka.com, Rabu (14/1).

Ari menilai, Jokowi telah mendapatkan informasi yang tidak akurat dari Badan Intelijen Negara mengenai track record Budi Gunawan. "Jokowi terkesan menjilat ludah sendiri dengan mengangkat pembantu-pembantu terdekatnya terkesan asal pilih dan kental dengan aroma kepentingan politik. Harusnya Jokowi melembagakan pelibatan KPK dan PPATK dalam setiap proses pengangkatan calon pejabat," ujar pengajar Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini.

Di sisi lain, Ari menyebut KPK terkesan lambat dalam penetapan tersangka kasus rekening gendut terhadap Budi Gunawan. "Kenapa baru sekarang penetapan status tersangka untuk Budi Gunawan di saat nama Budi Gunawan sedang santer diberitakan sebagai satu-satunya calon Kapolri? Terkesan sekali KPK juga melakukan tebang pilih dan sarat dengan kepentingan politis. KPK harus menjelaskan secara transparan mengapa kasus Budi Gunawan baru sekarang dinaikkan statusnya," tukasnya.

Sementara pengamat politik Boni Hargens menyebut Budi Gunawan adalah figur yg didorong oleh sejumlah bandit yang ada di sekitar Jokowi yang ingin menjebak Jokowi.

"Penetapan BG jadi tersangka oleh KPK adalah blessing in disguise, berkah terselubung. Dengan begitu, publik bisa melihat dengan jelas bahwa ada bandit-bandit di sekitar Jokowi yang ingin menyesatkan Jokowi," ujarnya di Jakarta, Selasa (13/1).

Boni menegaskan, kejadian ini menjadi pelajaran mahal bagi Jokowi. "Jokowi harus berani mengatakan tidak pada orang-orang kuat di sekitarnya yang memberikan masukan yang keliru," imbuhnya.

"Kita berharap, ke depan Jokowi tetap bergandengan tangan dengan lembaga-lembaga ini supaya bisa secara sama-sama memerangi segala bentuk banditisme dalam politik dan dalam sektor lain seperti ekonomi dan hukum," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jejak Mantan Wakapolri, dari Dunia Intelijen Kini Jadi Kandidat Terkuat Menterinya Prabowo
Jejak Mantan Wakapolri, dari Dunia Intelijen Kini Jadi Kandidat Terkuat Menterinya Prabowo

Sebelum menjabat Wakapolri, dia pernah menjadi ajudan presiden.

Baca Selengkapnya
Budiman Sudjatmiko: Prabowo Penerus Jokowi, Bukan Peniru
Budiman Sudjatmiko: Prabowo Penerus Jokowi, Bukan Peniru

Budiman menolak anggapan jika Prabowo sebagai peniru Jokowi.

Baca Selengkapnya
Alasan Jokowi Tunjuk Nawawi Pomolango Jadi Ketua KPK Sementara
Alasan Jokowi Tunjuk Nawawi Pomolango Jadi Ketua KPK Sementara

Nawawi Pomolango kini menggantikan Firli Bahuri yang menjadi tersangka kasus pemerasan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Budiman Keras Balas Sindiran Hasto PDIP Prabowo Bukan Peniru, Tapi Penerus Jokowi
VIDEO: Budiman Keras Balas Sindiran Hasto PDIP Prabowo Bukan Peniru, Tapi Penerus Jokowi

Direktur TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menanggapi pernyataan Hasto, yang menyebut Prabowo tidak bisa seperti Jokowi

Baca Selengkapnya
PDIP Tanggapi Isu Kepala BIN Diganti: Kalau Ada Pergantian Minimal Setara dengan Budi Gunawan
PDIP Tanggapi Isu Kepala BIN Diganti: Kalau Ada Pergantian Minimal Setara dengan Budi Gunawan

PDIP menanggapi isu pergantin Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wajah Santai Jokowi Berubah Jengkel Dituding Dalang Penjegalan Anies di Pilkada
VIDEO: Wajah Santai Jokowi Berubah Jengkel Dituding Dalang Penjegalan Anies di Pilkada

Presiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).

Baca Selengkapnya
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024

Eros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bela Jokowi: Rocky Gerung Keliru dan Gegabah
Prabowo Bela Jokowi: Rocky Gerung Keliru dan Gegabah

Prabowo menyayangkan Rocky Gerung yang seorang akademisi berkata kasar tersebut.

Baca Selengkapnya
Ganjar Minta Jokowi Segera Klarifikasi Simbol Dua Jari dari Mobil Kepresidenan
Ganjar Minta Jokowi Segera Klarifikasi Simbol Dua Jari dari Mobil Kepresidenan

Ganjar meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklarifikasi terkait simbol dua jari saat mobil Kepresidenan RI-1 melintas di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Penunjukkan Nawawi Pomolango Disebut Cacat Hukum, Begini Respons KPK
Penunjukkan Nawawi Pomolango Disebut Cacat Hukum, Begini Respons KPK

Penunjukkan Nawawi Pomolango Disebut Cacat Hukum, Begini Respons KPK

Baca Selengkapnya
PDIP Mengaku Khilaf Pernah Calonkan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Singgung Nepotisme Jokowi
PDIP Mengaku Khilaf Pernah Calonkan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Singgung Nepotisme Jokowi

Hasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.

Baca Selengkapnya
Pengamat Sebut Jokowi Lebih Baik Titip Nama daripada Ikut Campur Penyusunan Kabinet Prabowo
Pengamat Sebut Jokowi Lebih Baik Titip Nama daripada Ikut Campur Penyusunan Kabinet Prabowo

Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, Jokowi tidak perlu untuk cawe-cawe

Baca Selengkapnya