Calon tunggal bertambah, Jokowi pegang komitmen parpol
Merdeka.com - Daerah-daerah yang hanya memiliki calon tunggal menghadapi pilkada serentak 9 Desember mendatang bertambah. Jika sebelumnya terdapat tujuh daerah, kini bertambah satu, yakni Kota Denpasar.
Penambahan ini terjadi karena pasangan Ketut Suwandi-Made Arjaya memilih tidak melanjutkan tahapan Pilkada Kota Denpasar. Akibatnya, pasangan petahana Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jaya Negara (Dharma-Negara) tidak punya lawan alias menjadi calon tunggal.
Suwandi beralasan pengunduran diri dilakukan karena melihat banyak ketimpangan di lapangan jelang pilkada.
-
Apa makna blusukan Jokowi dan Ganjar? 'Blusukan ini merupakan cermin, cermin komitmen kepemimpinan untuk turun ke bawah. Dan tidak mudah untuk bisa turun ke bawah apalagi tidur di rumah rakyat,' imbuh Hasto.
-
Bagaimana menjadi pantarlih pilkada? Dengan mematuhi semua syarat-syarat yang telah ditetapkan, calon Pantarlih akan memenuhi kualifikasi untuk mendaftar sebagai Pantarlih pada Pilkada 2024.
-
Kenapa Jokowi minta Parmusi jaga kondusifitas Pemilu? 'Bapak presiden memberikan pesan agar supaya Parmusi juga ikut menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan dalam rangka menyambut tahun politik 2024 agar pemilu dapat dilaksanakan secara aman damai jujur adil tepat pada tanggal 14 Februari yang akan datang,'
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa Jokowi tidak salami Try Sutrisno? Meskipun Try Sutrisno dan istrinya sudah berusaha untuk berdiri dari kursi mereka, Jokowi tidak memberikan salaman kepada keduanya.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
"Bukan kami takut, namun untuk apa melangkah sia-sia jika pihak sebelah justru melakukan penggiringan," ungkap Suwandi, di rumahnya, Denpasar, Jumat (7/8).
Suwandi-Arjaya diusung oleh Koalisi Bali Mandara (KBM) yakni Golkar, Demokrat dan PAN ini memutuskan mundur. Jika seandainya pilkada harus ditunda hingga 2017 karena calon tunggal, pasangan itu siap berlaga menghadapi Dharma-Negara, yang diusung PDIP, NasDem dan Hanura, pada dua tahun mendatang.
Menurut Suwandi, kondisi jelang Pilkada di Kota Denpasar saat ini sudah sangat tidak kondusif. "Telah terjadi penggiringan massa secara masif mulai dari kepala lingkungan, kepala dusun, kepala desa dan lurah, SKPD, serta seluruh BUMD dan para Dirut PD di seluruh Kota Denpasar. Saat mendaftar juga, pasangan petahana diantar langsung oleh para Dirut PD, para PNS dan sebagainya," ujarnya.
Keduanya beralasan, pertarungan ini adalah pertarungan yang tidak sehat dan tidak seimbang.
"Ibarat perang, kita masih menggunakan bambu runcing, pihak lawan menggunakan senjata canggih. Arena pertarungan pun sudah ditutup semuanya. Ruang pertarungan juga sudah dihabisi oleh petahana," ujarnya.
Dengan demikian, 8 daerah yang terdapat calon tunggal, yakni:
1. Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
2. Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
3. Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
4. Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
5. Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.
6. Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
7. Kota Surabaya, Jawa Timur.
8. Kota Denpasar, Bali.
Mencari jalan keluar calon tunggal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyatakan tidak akan mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu). Hal ini dilakukan setelah Presiden melihat komitmen parpol untuk mengusung calon di daerah-daerah tersebut pada perpanjangan pendaftaran pasangan calon tahap tiga, yakni 9-11 Agustus mendatang.
"Kemarin parpol-parpol menyampaikan semuanya ingin mendorong agar ada calon lebih dari satu. Sudah ada komitmen itu. Tapi di lapangan ya nanti kita lihat," kata Jokowi usai membuka Kongres III PA GMNI di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (7/8) malam.
Jokowi mengaku, sampai saat ini masalah Perppu memang belum dipikirkan lebih jauh. Saat ini dirinya memang belum berpikir untuk mengeluarkan Perppu karena KPU juga sudah memperpanjang masa pendaftaran calon di daerah yang belum selesai.
"Semoga pengunduran (waktu pendaftaran) ini bisa menyelesaikan masalah yang ada di daerah," jelas Jokowi. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolitisi Gerindra, Maruarar Sirait membantah jika turunnya Joko Widodo (Jokowi) tidak akan berdampak apa-apa.
Baca SelengkapnyaPartai koalisi pengusung bacapres Ganjar Pranowo diyakini semakin solid. Koalisi saat ini, fokus menyusun dan menjalankan strategi untuk memenangkan Pilpres.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara RIDO Herzaky Mahendra Putra mengingatkan, Jokowi merupakan sosok yang pernah memimpin Jakarta dan memiliki basis pendukung kuat.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP, Denny Cagur menilai tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengusulkan, Presiden Jokowi memimpin Parpol koalisi pengusung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca Selengkapnya