Calon tunggal bikin Pilkada Timor Tengah Utara tak bergairah
Merdeka.com - Pilkada serentak 9 Desember 2015 di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) terlihat adem-ayem. Tak ada obrolan di warung kopi bakal menjagokan siapa dan siapa. Warga TTU nampak tetap menjalankan aktivitasnya tanpa membahas pasangan Raymundus Fernandez-Aloysius Kobes (Dubes jilid II) yang dipilih dua hari lagi. Sebagian masyarakat menilai, Pilkada serentak kali ini kurang greget mengingat tak ada calon lain yang akan melawan paket Dubes jilid II.
Merdeka.com berkesempatan melihat dari dekat prosesi Pilkada serentak di TTU. Sebagian warga mengaku 'terpaksa' memilih pasangan incumbent ini karena alasan tak lagi calon lain yang menghadapi keduanya.
"Ya terpaksa kita pilih mereka, kan tidak ada calon lain lagi," curhat Ferdy (25) di Kota Kefamenanu, TTU, Senin (7/12).
-
Siapa yang memimpin OKU Timur saat TPT menurun? Di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati OKU Timur Lanosin M.T. dan Adi Nugraha Purna Yudha Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten OKU Timur mengalami tren penurunan.
-
Kenapa Tito kritik keras Pemkab Mimika? 'Di Papua, Mimika. APBD hampir Rp7 atau 8 triliun untuk 200 ribu orang. Tapi ya kemajuan enggak banyak terjadi. Belanjanya enggak efektif dan efisien,' kata Tito, dalam acara Musrenbangnas Bappenas, di JCC, Senayan, Jakarta, di kutip Selasa (7/5). Tito menyebut, tak ada kemajuan di Mimika, lantaran belanja APBD yang dilakukan Pemda Mimika tak efektif dan efisien.
-
Mengapa TPT di OKU Timur lebih rendah dari Sumatera Selatan? Masih dari pernyataan BPS, TPT Kabupaten OKU Timur sendiri lebih kecil dibandingkan dengan Provinsi Sumatra Selatan yang menyentuh angka 4,11%.
-
Apa yang membuat pengunjung kecewa di Pantai Tanjung Kait? Menurut pemilik akun TikTok tersebut, hal yang membuat kecewa adalah biaya retribusi yang terlampau besar. "Gua kecewa, kenapa retribusinya itu besar banget gitu lo, gua mau main ke Tanjung Kait untuk Rp40 ribu satu mobil menurut gua besar guys, itu gua nggak tau bayar parkir mobilnya gimana, berapa duit gitu," katanya.
-
Kapan penurunan TPT di OKU Timur terjadi? Bahkan, tercatat pada Agustus tahun 2022 tingkat pengangguran terbuka di OKU Timur menyentuh 4,79%, sedangkan pada Agustus 2023 turun menjadi 3,96%.
-
Apa yang membuat orang merasa kecewa? 'Kekecewaan terbesar adalah saat orang yang kita cintai menjadi sumber kekecewaan itu sendiri.'
Menurut Ferdy, lesunya menyambut Pilkada serentak ini juga disebabkan kurangnya kinerja Raymundus-Aloysius selama lima tahun kemarin. Sebagai bekas pemimpin TTU, kinerja keduanya dinilai kurang memuaskan sehingga tak ada antusiasme masyarakat untuk mengelu-elukan keduanya sebagai pemenang.
Ferdy mengambil contoh, selama lima tahun memimpin, pasangan ini terbukti kurang mampu menangani berbagai persoalan vital di Kabupaten TTU seperti birokrasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, banyaknya tenaga guru dan perawat sukarela yang tak digaji.
"Jalan dan listrik memang hampir sudah mencapai desa pelosok. Tapi itu kan program pembangunan tahunan. Manajemen RSUD sangat tidak baik dibanding RSUD Atambua. Juga persoalan tenaga perawat dan guru yang selama ini hanya menjadi sukarela saja," kritik dia.
Warga lainnya, Petrus Banu (51) mengaku terpaksa memilih Raymundus-Aloysius dengan alasan fungsional. Jika keduanya tak terpilih, TTU kata dia pasti tidak ada yang memimpin dalam definisi kepemimpinan yang sesungguhnya dibanding penjabat sementara yang nantinya diangkat oleh Mendagri Tjahjo Kumolo.
"Kami pilih dia e. Kalau tidak kan kami tidak punya pemimpin yang dipilih oleh rakyat," kata Petrus dengan dialek Timor.
Ketika ditanya tentang sosok Raymundus-Aloysius selama menjabat, Ferdy mengaku keduanya cukup dekat dengan masyarakat. Namun, kata Ferdy, kedekatan sosial dengan masyarakat bukan ukuran keberhasilan keduanya selama ini.
"Keduanya dekat dengan warga. Tapi itu tadi masih banyak yang mereka belum capai kemarin," pungkas Ferdy. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat 41 daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon kepala daerah atau calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024 berdasarkan data per Rabu (4/9).
Baca SelengkapnyaHingga berita ini ditulis, hanya pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang telah mendaftarkan diri ke KPU Kota Surabaya
Baca SelengkapnyaMenteri Tito mendapat data sekitar 50 sampai 60 persen KPU dan Bawaslu Daerah tak netral.
Baca SelengkapnyaDengan pilkada langsung, Demokrat menilai masyarakat bisa memilih pemimpin yang dekat dengan rakyat
Baca SelengkapnyaUntuk di Jakarta sendiri, menjadi daerah yang menjadi sorotan. Terlebih, dinantinya gagasan para paslon setelah Jakarta tak lagi menjadi ibu kota.
Baca SelengkapnyaIdham mengatakan bahwa sesuai aturan yang ada calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024 harus memperoleh lebih dari 50 persen suara sah.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menggelar debat kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito kemudian menyinggung ketidak harmonisan antara Gubernur dengan Wali Kota dan Bupati karena unsur politis
Baca SelengkapnyaSalah satu warga inisial H mengaku keputusannya mendukung kotak kosong di Pilkada Maros karena kecewa hanya ada satu pasangan calon (paslon).
Baca SelengkapnyaCalon tunggal di Pilkada hanya satu kali kalah selama Pilkada berlangsung sejak 2015
Baca Selengkapnyadeklarasi pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) terkesan diputuskan terlalu cepat dan mendadak.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa melihat kinerja Pj kepala daerah yang terpilih di daerah masing-masing.
Baca Selengkapnya