Cara Jokowi seleksi menteri dinilai lebih baik ketimbang SBY
Merdeka.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) melakukan seleksi terhadap calon menteri secara tertutup. Hal ini dinilai lebih baik ketimbang seleksi secara transparan yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dulu.
Guru besar politik Universitas Padjajaran (Unpad) Obsatar Sinaga menilai seleksi menteri adalah hak prerogatif presiden. Menurut dia, tak masalah jika Jokowi melakukan seleksi menteri secara diam-diam.
"Yang terpenting diawasi oleh publik adalah kinerjanya nanti. Saya kira Jokowi memilih cara lebih baik dari pada SBY yang selalu memanfaatkan opini. Dan pada akhirnya SBY pernah melakukan fit and proper terbuka terhadap calon menteri kesehatan tapi kemudian yang diangkat yang lain. Ini kan preseden buruk, maka lebih baik dengan cara tertutup saja," kata Obsatar kepada merdeka.com, Jumat (10/10).
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana modus korupsi menteri Jokowi? Mantan Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham terjerat kasus suap terkait proyek PLTU Riau-1.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
Obsatar merasa yakin, meskipun dilakukan secara tertutup Jokowi bakal memilih menteri yang berkinerja baik dan profesional. Terkait kemungkinan Jokowi yang bakal memilih menteri hanya karena bargaining politik dengan parpol koalisi, Obsatar memprediksi, Jokowi akan menempatkan menteri partai politik itu di tempat yang tidak strategis.
"Saya kira Jokowi-JK akan membentuk kabinet dengan keberanian melakukan bongkar pasang. Menteri bertanggung jawab kepada presiden tidak secara langsung kepada publik. Kalaupun ada komitmen politik, pasti Jokowi akan menempatkan menteri bersangkutan di posisi yang tidak strategis," tegas dia.
Dia mencontohkan, misalnya kandidat menterinya adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang sempat terbelit kasus, kemudian kinerjanya sebagai Menakertrans dinilai tidak maksimal, Obsatar berkeyakinan, Jokowi menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah.
"Untuk kasus Cak Imin, tentu saja Jokowi-JK akan menimbang azas praduga tak bersalah atau mungkin akan memilih kader PKB yang lain," kata Obsatar.
Menteri-menteri yang dipilih Jokowi hanya karena komitmen politik, lanjut dia, hanya akan diberikan posisi yang dampak kebijakannya tidak signifikan. Misalnya, Menpan atau seperti menteri PDT.
"Menteri yang kinerjanya tidak terukur dan dampak kebijakannya tidak signifikan, seperti menteri Pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi, menteri kelautan, menteri daerah tertinggal dan menteri kelautan dan lain-lain," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Ujang Komarudin menilai, Jokowi tidak perlu untuk cawe-cawe
Baca SelengkapnyaPertemuan itu menepis anggapan keduanya sulit membangun ruang komunikasi.
Baca SelengkapnyaNantinya pemerintahan akan diisi para ahli yang mempunyai keahlian di bidang tertentu.
Baca Selengkapnyasaat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim tak ikut campur atau cawe-cawe dalam penyusunan kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya 17 menteri Jokowi dalam daftar calon menteri kabinet Prabowo-Gibran pada pemerintahan mendatang dilatarbelakangi oleh konsep keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaPDIP meyakini Jokowi tidak memberi perintah kepada menterinya untuk bermanuver membentuk poros koalisi baru.
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSumber merdeka.com membenarkan datang tawaran dari Jokowi untuk Demokrat mendapatkan jatah menteri.
Baca SelengkapnyaDave menilai, Jokowi sebagai presiden ada baiknya saling diskusi dengan Prabowo yang bakal melanjutkan pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, bahwa Prabowo pasti sudah mempertimbangkan matang untuk memilih menteri yang berasal dari kabinet Indonesia maju.
Baca Selengkapnya