Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Jokowi seleksi menteri dinilai lebih baik ketimbang SBY

Cara Jokowi seleksi menteri dinilai lebih baik ketimbang SBY SBY buka bersama capres cawapres. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) melakukan seleksi terhadap calon menteri secara tertutup. Hal ini dinilai lebih baik ketimbang seleksi secara transparan yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dulu.

Guru besar politik Universitas Padjajaran (Unpad) Obsatar Sinaga menilai seleksi menteri adalah hak prerogatif presiden. Menurut dia, tak masalah jika Jokowi melakukan seleksi menteri secara diam-diam.

"Yang terpenting diawasi oleh publik adalah kinerjanya nanti. Saya kira Jokowi memilih cara lebih baik dari pada SBY yang selalu memanfaatkan opini. Dan pada akhirnya SBY pernah melakukan fit and proper terbuka terhadap calon menteri kesehatan tapi kemudian yang diangkat yang lain. Ini kan preseden buruk, maka lebih baik dengan cara tertutup saja," kata Obsatar kepada merdeka.com, Jumat (10/10).

Obsatar merasa yakin, meskipun dilakukan secara tertutup Jokowi bakal memilih menteri yang berkinerja baik dan profesional. Terkait kemungkinan Jokowi yang bakal memilih menteri hanya karena bargaining politik dengan parpol koalisi, Obsatar memprediksi, Jokowi akan menempatkan menteri partai politik itu di tempat yang tidak strategis.

"Saya kira Jokowi-JK akan membentuk kabinet dengan keberanian melakukan bongkar pasang. Menteri bertanggung jawab kepada presiden tidak secara langsung kepada publik. Kalaupun ada komitmen politik, pasti Jokowi akan menempatkan menteri bersangkutan di posisi yang tidak strategis," tegas dia.

Dia mencontohkan, misalnya kandidat menterinya adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang sempat terbelit kasus, kemudian kinerjanya sebagai Menakertrans dinilai tidak maksimal, Obsatar berkeyakinan, Jokowi menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah.

"Untuk kasus Cak Imin, tentu saja Jokowi-JK akan menimbang azas praduga tak bersalah atau mungkin akan memilih kader PKB yang lain," kata Obsatar.

Menteri-menteri yang dipilih Jokowi hanya karena komitmen politik, lanjut dia, hanya akan diberikan posisi yang dampak kebijakannya tidak signifikan. Misalnya, Menpan atau seperti menteri PDT.

"Menteri yang kinerjanya tidak terukur dan dampak kebijakannya tidak signifikan, seperti menteri Pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi, menteri kelautan, menteri daerah tertinggal dan menteri kelautan dan lain-lain," pungkasnya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
JK Ungkap Beda Cara SBY dan Jokowi Pilih Menteri dan Susun Kabinet
JK Ungkap Beda Cara SBY dan Jokowi Pilih Menteri dan Susun Kabinet

Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.

Baca Selengkapnya
Pengamat Sebut Jokowi Lebih Baik Titip Nama daripada Ikut Campur Penyusunan Kabinet Prabowo
Pengamat Sebut Jokowi Lebih Baik Titip Nama daripada Ikut Campur Penyusunan Kabinet Prabowo

Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, Jokowi tidak perlu untuk cawe-cawe

Baca Selengkapnya
VIDEO: Analisis Dibalik Pertemuan SBY dan Jokowi, Benarkah Demokrat Dapat Jatah Menteri?
VIDEO: Analisis Dibalik Pertemuan SBY dan Jokowi, Benarkah Demokrat Dapat Jatah Menteri?

Pertemuan itu menepis anggapan keduanya sulit membangun ruang komunikasi.

Baca Selengkapnya
Prabowo akan Bentuk Kabinet Zaken, Jokowi Mendukung: Agar Bisa Segera Bekerja
Prabowo akan Bentuk Kabinet Zaken, Jokowi Mendukung: Agar Bisa Segera Bekerja

Nantinya pemerintahan akan diisi para ahli yang mempunyai keahlian di bidang tertentu.

Baca Selengkapnya
Terungkap Suasana Kebatinan Jokowi saat Pilih Cawapres di Periode Kedua, Alasan Tak Lagi Pilih JK
Terungkap Suasana Kebatinan Jokowi saat Pilih Cawapres di Periode Kedua, Alasan Tak Lagi Pilih JK

saat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Isu Ikut Cawe-Cawe Susun Kabinet Prabowo-Gibran: Kalau Ditanya, Saya Jawab
Jokowi soal Isu Ikut Cawe-Cawe Susun Kabinet Prabowo-Gibran: Kalau Ditanya, Saya Jawab

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim tak ikut campur atau cawe-cawe dalam penyusunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Analisis Pengamat Politik Soal Menteri Presiden Jokowi di Bursa Kabinet Prabowo
Analisis Pengamat Politik Soal Menteri Presiden Jokowi di Bursa Kabinet Prabowo

Terpilihnya 17 menteri Jokowi dalam daftar calon menteri kabinet Prabowo-Gibran pada pemerintahan mendatang dilatarbelakangi oleh konsep keberlanjutan.

Baca Selengkapnya
PDIP Respons SBY soal Menteri Jokowi Ajak Bikin Poros Baru: Bukan Perintah Presiden
PDIP Respons SBY soal Menteri Jokowi Ajak Bikin Poros Baru: Bukan Perintah Presiden

PDIP meyakini Jokowi tidak memberi perintah kepada menterinya untuk bermanuver membentuk poros koalisi baru.

Baca Selengkapnya
Demokrat Ditawari Kursi Menteri, Puan: Yang Harus Jawab Pak Jokowi atau Istana
Demokrat Ditawari Kursi Menteri, Puan: Yang Harus Jawab Pak Jokowi atau Istana

Reshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Breaking News! Jokowi Tawarkan Demokrat Masuk Kabinet, LHK atau Menpora?
Breaking News! Jokowi Tawarkan Demokrat Masuk Kabinet, LHK atau Menpora?

Sumber merdeka.com membenarkan datang tawaran dari Jokowi untuk Demokrat mendapatkan jatah menteri.

Baca Selengkapnya
Jokowi Siap Beri Saran Susunan Kabinet Prabowo, Golkar: Memangnya Salah?
Jokowi Siap Beri Saran Susunan Kabinet Prabowo, Golkar: Memangnya Salah?

Dave menilai, Jokowi sebagai presiden ada baiknya saling diskusi dengan Prabowo yang bakal melanjutkan pemerintahannya.

Baca Selengkapnya
Komentar Jokowi Soal Prabowo Interview Calon Menteri: itu Namanya Keberlanjutan
Komentar Jokowi Soal Prabowo Interview Calon Menteri: itu Namanya Keberlanjutan

Jokowi menyebut, bahwa Prabowo pasti sudah mempertimbangkan matang untuk memilih menteri yang berasal dari kabinet Indonesia maju.

Baca Selengkapnya