Cara SBY didik Agus Yudhoyono jadi calon pemimpin
Merdeka.com - Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terlihat mulai mempersiapkan putranya Agus Harimurti Yudhoyono untuk menjadi calon pemimpin. Awal mula SBY mendidik Agus saat Pilgub DKI lalu.
Agus yang saat itu masih prajurit TNI berpangkat mayor diminta SBY untuk menjadi calon gubernur DKI. Agus pun mundur sebagai prajurit.
Meski Agus kalah, ini merupakan langkah awal putra sulung SBY itu dalam dunia politik. "Saya masih akan berkontribusi dalam memajukan negara menuju Indonesia Emas 2045. Generasi muda jangan takut gagal atau kalah," ujar Agus di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat saat pidato kekalahan di putaran pertama Pilgub DKI.
-
Siapa yang mengajukan Jenderal Agus sebagai calon Panglima TNI? Agus mengaku tidak tahu bahwa namanya diajukan Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono lewat surat presiden (Surpres) yang dikirim ke DPR RI pada Selasa, (31/10) lalu.
-
Mengapa Jenderal TNI Agus Subiyanto diusulkan? Agus Subiyanto akan menggantikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang akan pensiun pada akhir November 2023.
-
Kenapa Jenderal Agus menjadi calon Panglima TNI? Agus mengatakan, prajurit TNI yang mau memegang jabatan Pangdam harus bintang dua. Pun demikian, untuk prajurit TNI yang ingin menduduki jabatan Wakasad. Dia mengatakan, harus menjadi Pangdam dahulu, karena Pangdam itu membawahi satuan teritorial dan satuan operasi.
-
Kenapa Agus Yudhoyono merasa terhormat? Agus merasa sangat terhormat karena dapat menyaksikan pernikahan salah satu kader partai yang dipimpinnya.
-
Kapan ulang tahun Agus Yudhoyono? Agus Harimurti Yudhoyono kini telah genap berusia 46 tahun. Pada ulang tahunnya kali ini, sebuah perayaan cukup besar diadakan untuk merayakan hari lahirnya yang jatuh setiap 10 Agustus.
-
Bagaimana AHY menjadi prajurit TNI? Mimpi untuk menjadi prajurit TNI mulai AHY rintis sejak bersekolah di SMA Taruna Nusantara.
Langkah Agus kemudian membentuk The Yudhoyono Institute. Di bawah bendera itu, Agus kerap bermanuver bertemu sejumlah tokoh politik nasional. Saat itu, Agus bukan kader Demokrat, namun kerap diperkenalkan oleh para elite Demokrat sebagai the next leader. Nama Agus juga sempat digaungkan untuk maju pada pagelaran Pilpres 2019. Agus pun mulai berkeliling ke berbagai daerah.
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, Agus memang cocok menjadi sosok pemimpin nasional.
"Saya kira pilihan anak muda ke depan untuk menjadi bagian dari partai generasi ke depan untuk kepemimpinan nasional Mas AHY bisa menjadi faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan siapapun calon Presiden ke depan, nah termasuk Pak Jokowi," kata Hinca.
"Kita semua lihat dan memang AHY kelihatannya menjadi 'anak gadis yang cantik' ya kalau tadi dicocokkan ke pangeran ya. Dan itu data yang kita lihat semua di situ," sambungnya.
Mantan calon Gubernur DKI Jakarta itu, kata Hinca, juga sudah mulai melakukan sosialisasi di beberapa provinsi. Mengingat waktu pencalonan capres dan cawapres.
"Dia masih bekerja sebanyak-banyak waktu untuk memperkenalkan dirinya," ucapnya.
Namun Hinca menegaskan, sampai saat ini partainya belum memutuskan ke mana arah pengusungan Pilpres 2019. Tetapi ia berharap, dengan adanya safari itu, berdampak pada elektabilitas Demokrat dan AHY sendiri.
Jelang Pilkada serentak, SBY menetapkan Agus sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) dalam Pemilihan Kepala Daerah 2018 dan Pemilihan Umum 2019. Presiden RI ke-6 berharap sosok Agus bisa mendongkrak elektabilitas Partai Demokrat dan memenangkan Pemilu.
"Partai Demokrat bentuk Kogasma untuk menyukseskan perjuangan kita. Untuk membantu DPP Partai Demokrat agar partai kita memang dalam pemilu yang akan datang," ujar SBY.
Selain untuk mendongkrak suara partai, pengukuhan ini juga sebagai strategi jangka panjang untuk mempersiapkan langkah Agus di dunia perpolitikan. SBY ingin putra sulungnya itu membawa kejayaan bagi Demokrat sekaligus kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Apa yang ditawarkan Partai Demokrat dan kebijakan yang baik pada 2019 hingga 2024 untuk sekali lagi kepentingan saudara- saudara kita," katanya.
SBY menegaskan Demokrat belum memutuskan sosok yang akan diusung sebagai capres, cawapres, termasuk koalisi parpol. "Saat ini Partai Demokrat belum saatnya berbicara tentang Capres dan Cawapres, belum saatnya bicara dengan partai partai mana kita berkoalisi," ujarnya.
Senada dengan SBY, Agus juga tidak akan menyinggung sosok yang dijagokan untuk bertarung memperebutkan kursi calon orang nomor 1 dan 2 di Indonesia. Diakuinya, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mempertimbangkan sejumlah nama. Sehingga perlu pertimbangan matang sebelum calon diumumkan. Dia menuturkan, hal wajar jika Partai Demokrat masih tertutup saat disinggung dukungan terhadap calon presiden ataupun wakil presiden.
"Saya tahu, saya paham mungkin ini sudah dekat waktunya tapi yang jelas kita tidak bahas Capres ataupun Cawapres saat ini. Karena kita tahu anything is possible di dunia perpolitikan, semua akan dikomunikasikan secara cair dan hangat," ujar Agus.
Langkah SBY memantapkan Agus menjadi calon pemimpin masa depan. Hal itu terlihat ketika SBY mengutus Agus ke KPU untuk mengambil nomor urut peserta Pemilu 2019. Padahal, partai lain yang hadir merupakan para elite langsung seperti Prabowo Subianto (Ketum Gerindra), Megawati Soekarnoputri (Ketum PDIP), Airlangga Hartarto (Ketum Golkar), Zulkifli Hasan (Ketum PAN), Hary Tanoesoedibyo (Ketum Perindo), Oesman Sapta Oddang (Ketum Hanura), Muhaimin Iskandar (Ketum PKB), Romahurmuziy (Ketum PPP), Grace Natalie (Ketum PSI), Tommy Soeharto (Ketum Berkarya) dan Ahmad Ridha Sabana (Ketum Garuda), dan Jhonny G Plate (Sekjen NasDem).
AHY menyatakan membawa amanah sebagai kader partai. "Kemarin saya menerima amanah tersebut. Sehingga pada malam ini saya tentunya bersama dengan Sekjen dan juga Mas Ibas di sini mengambil nomor. Mudah-mudahan ini tujuan baik kita semua," jelasnya.
SBY, kata AHY, tak hadir malam ini karena kemarin Presiden keenam RI itu telah hadir di acara pelantikan dirinya sebagai Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu 2019 Partai Demokrat. Karena itulah ia ditugaskan menggantikan SBY malam ini.
Mengenai target perolehan suara pada Pemilu mendatang, AHY berharap ada peningkatan dari hasil Pemilu 2014 yang hanya 10 persen lebih.
"Kita berharap bisa terjadi peningkatan signifikan paling tidak 15 persen. Lebih tinggi lebih bagus lagi tentunya. Itu semua adalah sebuah angka yang harus kita perjuangkan. Tentunya kami di sini beserta segenap Partai Demokrat berupaya sukses 2019 tentunya membawa aspirasi rakyat untuk Indonesia," paparnya.
AHY juga rencananya bertugas sebagai juru kampanye pada Pemilu 2019. "Kita lihat lagi nanti ya," tutupnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri ATR/BPN
Baca SelengkapnyaBerikut Merdeka rangkum kenangan AHY saat masih jadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaAHY sebelumnya menjabat sebagai Menteri ATR/Kepala BPN di ujung pemerintahan Jokowi periode kedua.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI yang merupakan anak dan cucu jenderal memilih untuk pensiun dini dari tentara, ternyata ia mempunyai karier di bidang lain yang cemerlang
Baca SelengkapnyaUsai bertahun-tahun jadi oposisi, kini AHY masuk dalam kabinet Jokowi
Baca SelengkapnyaTerlihat AHY duduk di antara SBY dan Prabowo. Saat upacara yang dipimpin Presiden Jokowi, AHY berada di antara para jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaAgus menceritakan jika ayahnya yang mendorong untuk menjadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaDarah militer tampaknya sangat melekat di tubuh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sepak terjangnya di dunia militer berhasil membawanya meraih banyak penghargaan.
Baca SelengkapnyaPelantikan itu berdasarkan Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 102/TNI Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaAHY dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR/BPN
Baca SelengkapnyaPotret lawas eks prajurit TNI berpangkat Mayor yang sangat berprestasi.
Baca SelengkapnyaAnnisa Pohan mengunggah foto kenangan bersama sang suami saat naik pangkat untuk yang pertama kalinya dari Letda menjadi Lettu.
Baca Selengkapnya