Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Surya Paloh bersihkan namanya di tengah pusaran suap PTUN Medan

Cara Surya Paloh bersihkan namanya di tengah pusaran suap PTUN Medan Jokowi hadiri Ground breaking gedung Indonesia satu. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Nama Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh pertama kali mencuat di tengah kasus suap hakim PTUN Medan saat Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nonaktif, Gatot Pujo Nugroho dan istri mudanya Evy Susanti merampungkan pemeriksaannya di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhir September lalu.

Keduanya menegaskan adanya pertemuan di kantor DPP NasDem, Mei 2015. Pertemuan itu dihadiri OC Kaligis, Gubernur Sumut non aktif Gatot Pujo Nugraha, Surya Paloh serta Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella.

Sejumlah pihak mendesak KPK tidak tebang pilih dan berani memeriksa Surya Paloh. Desakan juga muncul dari lawan politik NasDem.

Orang lain juga bertanya?

"Menurut saya, semua orang posisinya sama di dalam hukum termasuk Pak Surya Paloh. Untuk itu pemerintah dan KPK tak boleh tebang pilih dalam menegakkan hukum di tanah air," ujar Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (2/10).

Fadli menyarankan KPK bersikap tegas dan cepat dalam membuktikan adanya tindakan korupsi dalam kasus itu. Sebab, dikhawatirkan adanya anggota partai yang memanfaatkan kedekatan kekuasaan untuk menutupi kasus hukum tersebut.

"Jangan sampai ada pejabat yang salah dimanfaatkan sebagai alat politik. Maka dari itu, perlu pembuktian dan proses hukum yang jelas. Termasuk dengan pejabat-pejabat tinggi yang dekat dengan kekuasaan," terangnya.

Surya Paloh angkat bicara demi membersihkan namanya dari kasus yang menjerat OC Kaligis, Gatot dan istri mudanya Evy. Merdeka.com mencatat pembelaan Surya Paloh. Berikut paparannya.

Siap jika dipanggil KPK

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memastikan akan hadir jika dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam pengembangan kasus suap hakim dan panitera PTUN Medan. Bahkan, sebelum ditanya oleh awak media, dia langsung menyatakan kesiapannya itu. 

"Sebelum kalian (wartawan) tanya. Saya pastikan akan datang jika memang diperlukan," kata Surya Paloh usai menghadiri perayaan ulang tahun Fraksi NasDem di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/10) malam.

Tidak bicarakan kasus

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengakui ihwal pertemuan antara Gubernur Sumatera nonaktif Gatot Pujo Nugroho beserta istrinya, Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan juga Ketua Mahkamah Dewan Partai NasDem saat itu, OC Kaligis seperti yang diutarakan oleh istri Gatot. 

Namun, pertemuan tersebut, kata dia, hanya sebatas sebagai sarana untuk mendamaikan hubungan Gatot dengan Erry yang merenggang. Sehingga, dia membantah pertemuan tersebut juga diperuntukkan untuk membahas perihal kasus suap hakim dan panitera PTUN Medan. 

"Kamu lihat wajah saya apakah saya berbohong. Satu kalimat pun tidak ada (membicarakan kasus suap hakim PTUN Medan). Satu kata pun tidak ada. Minta ketemu ini, ketemu itu, tidak ada," tegasnya.

Siap rekonstruksi ulang

Untuk membuktikan ucapannya terkait pertemuan dengan Gubernur Sumatera nonaktif Gatot Pujo Nugroho beserta istrinya, Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan juga Ketua Mahkamah Dewan Partai NasDem saat itu, OC Kaligis, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan kesiapannya apabila memang diperlukan rekonstruksi ulang pertemuan itu. "Jadi kalau memang diperlukan rekonstruksi ulang saja," ucapnya.

Siap pecat kader korupsi

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memastikan akan memecat Sekjen NasDem Patrice Rio Capella apabila yang bersangkutan terbukti terlibat dalam kasus suap hakim dan panitera PTUN Medan. Pemecatan juga berlaku ke setiap kader yang tersandung masalah korupsi, tak terkecuali dirinya sendiri yang seorang Ketua Umum. 

"Dengan kasus Sekjen Rio yang dipanggil KPK sebagai saksi, kita hormati, mudah-mudahan tetap jadi saksi. Tapi kalau status ditingkatkan, hanya ada dua pilihan say goodbye atau di 'goodbye'kan, jelas?" kata Paloh saat menghadiri ulang tahun Fraksi NasDem di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/10) malam. 

Siap keluar dari NasDem

Ketua umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, ketegasan sikap terhadap kader partai yang terlibat korupsi menjadi sebuah pendidikan politik bagi masyarakat. Bahkan, dia siap menanggalkan kursi Ketua Umum Partai NasDem jika terbukti melakukan korupsi.

"Ini yang membedakan partai ini, gerakan perubahan itu tidak sekedar pemahaman. dimulai dengan perilaku keteladanan," katanya. 

"Aspek penegakan hukum adalah modal utama Partai NasDem bukanlah sebuah retorika. Kasus pemberantasan korupsi termasuk saya maka dengan atas dasar kerelaan dipecat atau meninggalkan partai NasDem. Kader terlibat korupsi harus keluar, termasuk saya," tukas Paloh.  (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Surya Paloh ke Syahrul Yasin Limpo: Sampaikan Surat Pengunduran Diri ke Presiden, Jangan Lari dari Masalah
Pesan Surya Paloh ke Syahrul Yasin Limpo: Sampaikan Surat Pengunduran Diri ke Presiden, Jangan Lari dari Masalah

Pesan itu disampaikan Surya Paloh usai dilaporkan terkait penyidikan kasus dugaan korupsi di Kementan diusut KPK diduga menyeret Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh soal Kasus Mentan Syahrul Yasin Limpo: Sangat Mengusik Hati Saya
Surya Paloh soal Kasus Mentan Syahrul Yasin Limpo: Sangat Mengusik Hati Saya

Paloh meminta Syahrul Yasin Limpo untuk segera mengundurkan diri dari kabinet agar bisa berfokus menjalankan proses hukum dihadapinya.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh soal Kasus Tom Lembong Dianggap Politis: Kalau Ada Apes Saja
Surya Paloh soal Kasus Tom Lembong Dianggap Politis: Kalau Ada Apes Saja

Paloh enggan berkomentar lebih jauh terkait adanya tujuan tertentu dibalik kasus Tom Lembong.

Baca Selengkapnya
Syahrul Yasin Limpo Terhina, Surya Paloh Terusik
Syahrul Yasin Limpo Terhina, Surya Paloh Terusik

Ketua Umum NasDem Surya Paloh tampak kecewa berat atas apa yang terjadi dengan kadernya Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
Kala SBY Tak Berkutik Diserang Surya Paloh
Kala SBY Tak Berkutik Diserang Surya Paloh

Panda yang penasaran akhirnya menemui Hendraman pada esok harinya tanpa memberi tahu kalau bertemu Sudi Silalahi sebelumnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Emosi Surya Paloh ke Kader Korupsi, Penyusup dan Pembubaran Nasdem
VIDEO: Emosi Surya Paloh ke Kader Korupsi, Penyusup dan Pembubaran Nasdem

Surya Paloh meminta Syahrul untuk mundur dari menteri pertanian

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas Surya Paloh Bicara Hak Angket Depan Anies-Imin: Itu Hak, Biarkan Mengalir Saja!
VIDEO: Tegas Surya Paloh Bicara Hak Angket Depan Anies-Imin: Itu Hak, Biarkan Mengalir Saja!

Surya Paloh menyambut baik adanya ajakan hak angket tersebut.

Baca Selengkapnya
Gugatan NasDem, Hakim MK Persoalkan Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda antara Surat Kuasa dan KTP
Gugatan NasDem, Hakim MK Persoalkan Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda antara Surat Kuasa dan KTP

Rahmat menyebut surat kuasa untuk permohonan yang diajukan ditandatangani secara langsung oleh Surya Paloh.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Kaget Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula: Nggak Ada Angin, Nggak Ada Hujan
Surya Paloh Kaget Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula: Nggak Ada Angin, Nggak Ada Hujan

Paloh menilai, kasus yang melibatkan Tom Lembong adalah kasus lama.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Surya Paloh Bicara Soal Hak Angket dan Sikap Koalisi Perubahan: Biarkan Mengalir Saja
VIDEO: Surya Paloh Bicara Soal Hak Angket dan Sikap Koalisi Perubahan: Biarkan Mengalir Saja

Surya Paloh menegaskan, masih menunggu hasil penghitungan KPU terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Murka Besar Surya Paloh, Klarifikasi Kader Korupsi & NasDem Bubar
VIDEO: Murka Besar Surya Paloh, Klarifikasi Kader Korupsi & NasDem Bubar

Paloh, pernyataan tersebut justru untuk memberikan semangat anti-korupsi kepada seluruh kader Partai Nasdem.

Baca Selengkapnya
KPK Dapat Info Ada Orang Sengaja Tutup Papan Sita Rumah SYL di Parepare, Ancam Proses Hukum
KPK Dapat Info Ada Orang Sengaja Tutup Papan Sita Rumah SYL di Parepare, Ancam Proses Hukum

KPK berharap pihak-pihak tertentu tidak melakukan tindakan apa pun yang berpotensi menghambat jalannya penyidikan.

Baca Selengkapnya