Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Catatan PAN untuk 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf

Catatan PAN untuk 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Jokowi Maruf Amin Erick Thohir dan Jusuf Kalla. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay memberi catatan pada dua tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Dia mendorong pemerintah menangani masalah kesehatan dan upaya pemulihan ekonomi nasional.

"Ada dua hal utama yang perlu diperhatikan pada periode ini. Pertama, bagaimana pemerintah menangani Covid-19 dari sisi kesehatan. Kedua, bagaimana upaya pemerintah mengendalikan dan memulihkan ekonomi nasional. Kedua hal ini dinilai berkaitan antara satu dengan yang lain. Tidak hanya itu, kedua hal ini juga sangat terkait dengan sektor kehidupan sosial dan ekonomi lainnya," katanya, Rabu (20/10).

Dari sisi kesehatan, kata dia, pemerintah telah berupaya keras untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tetapi di awal pandemi, pemerintah terkesan agak sedikit lambat. Namun, itu bisa dipahami mengingat persoalan covid-19 adalah persoalan baru. Tidak ada satu negara pun yang siap menghadapinya.

"Namun, pemerintah perlu diapresiasi dengan gerak cepatnya untuk membentuk satuan tugas untuk menangani persoalan kesehatan akibat Covid-19. Satuan tugas itu juga digandengkan dengan satuan tugas untuk pemulihan ekonomi nasional," tuturnya.

Sedangkan, dari sisi pemulihan ekonomi, pemerintah dinilai juga bekerja cukup maksimal. Dia bilang, beberapa bulan lalu ekonomi Indonesia sempat mengalami resesi. Pertumbuhan ekonomi juga mencapai titik terendah dan menyentuh lebih rendah minus 5 persen.

Saleh menambahkan, di tengah pandemi seperti saat ini, resesi tentu tidak mudah dihadapi. Perlu kerja keras dan keseriusan semua pihak untuk bertahan dan berupaya menaikkan kembali perekonomian nasional.

"Di titik ini, saya kira pemerintah bekerja maksimal. Buktinya, ekonomi bisa tumbuh positif. Tingkat pertumbuhannya sangat baik. Bahkan, sekarang sudah mendekati 5 persen. Itu artinya, kita sudah tidak resesi lagi. Tinggal bagaimana bisa mempertahankan dan meningkatkan yang ada saat ini," ucapnya.

Namun, lanjut Saleh, harus diakui bahwa pemerintah belum mampu mengantisipasi gelombang PHK. Ada puluhan juta pekerja yang terpaksa di-PHK dan dirumahkan. Hal ini harus menjadi perhatian karena mereka yang terdampak mesti dipikirkan agar kembali bisa bekerja dan bisa menghidupi keluarganya.

"Karena itu, kita harus terus mendukung program bantuan subsidi, bantuan sosial, dan pelatihan-pelatihan kerja yang dilakukan pemerintah. Dengan begitu, masyarakat tetap memiliki daya beli. Di basis terendah di pedesaan, daya beli sangat berpengaruh untuk mendorong stabilitas ekonomi. Dengan bantuan langsung tunai menjadi sangat penting saat ini," tuturnya.

Selain itu, pemerintah diminta untuk memperbanyak program padat karya. Program padat karya diyakininya akan mampu menaikkan penghasilan masyarakat. Program seperti ini sekaligus dapat dipergunakan untuk memberikan pekerjaan sementara bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaannya.

Disisi lain, kata Saleh, pemerintah didorong untuk membantu para petani dan nelayan. Menurutnya, di tengah situasi pandemi, para petani dan nelayan dtetap produktif. Meskipun ada kesulitan ekonomi, namun mereka tetap bisa bertahan.

"Sebagai negara agraris, sektor pertanian dan perikanan harus dijadikan sebagai garda terdepan untuk melindungi kepentingan nasional," katanya.

Catatan selanjutnya, Saleh menyebut, selama pandemi sektor pendidikan dinilai paling tertinggal. Pasalnya, pendidikan jarak jauh yang diterapkan tidak dapat berjalan maksimal dan kualitas pendidikan merosot tajam.

"Tidak ada inovasi dan kreasi dalam dunia pendidikan. Padahal, menterinya sangat paham IT. Faktanya, tidak kelihatan gebrakan dalam bidang tersebut. Yang ada, para siswa, wali murid, dan pendidik jenuh. Pembelajaran sangat monoton. Banyak di antara siswa yang belajar sambil main game," ujarnya.

Menurut Ketua Fraksi PAN DPR ini, pembelajaran tatap muka sekarang tetap belum maksimal. Dia bilang, pembatasan yang ada tetap menyisakan berbagai persoalan di sekolah.

"Seharusnya, ini yang diatasi pemerintah. Termasuk bagaimana agar dilakukan testing secara berkala bagi siswa dan pengajar. Dengan begitu, semua yang mengikuti PTM diyakini sehat. Agar tidak membebani sekolah dan orang tua murid, testing tersebut hendaklah dibebankan pada APBN," pungkasnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Tahun Jokowi dan Warisan Utang Pemerintah
10 Tahun Jokowi dan Warisan Utang Pemerintah

Per Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya
Pidato Kampanye AMIN di JIS, Salim Segaf PKS Soroti Ekonomi dan Penegakan Hukum Selama 10 Tahun
Pidato Kampanye AMIN di JIS, Salim Segaf PKS Soroti Ekonomi dan Penegakan Hukum Selama 10 Tahun

Salim Segaf menilai, rakyat membutuhkan perubahan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sambut 2024: Indonesia Berjalan di Jalur yang Benar dan Siap Hadapi Tantangan
Jokowi Sambut 2024: Indonesia Berjalan di Jalur yang Benar dan Siap Hadapi Tantangan

Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.

Baca Selengkapnya
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia

Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Instruksi Penting Jokowi Depan Belasan Ribu Relawan saat Situasi Politik Memanas
VIDEO: Instruksi Penting Jokowi Depan Belasan Ribu Relawan saat Situasi Politik Memanas

Jokowi mengatakan tantangan yang dihadapi Indonesia semakin berat ke depan, seperti perang antarnegara, krisis pangan, dan perubahan iklim

Baca Selengkapnya
Ini Beban Berat Bakal Bakal DIpikul Pemerintahan Prabowo-Gibran di Tahun Pertama
Ini Beban Berat Bakal Bakal DIpikul Pemerintahan Prabowo-Gibran di Tahun Pertama

Selanjutnya, ada aspek daya beli masyarakat yang terus menerus menurun dari waktu ke waktu. Menurutnya, ini ada pengaruh dari ketatnya kebijakan fiskal.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen

"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China

Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Politikus PDIP Tertawa Saat Dengar Pidato Jokowi
Ini Alasan Politikus PDIP Tertawa Saat Dengar Pidato Jokowi

Dia mengkritisi isi pidato Jokowi perihal situasi Indonesia yang akan menghadapi banyak tantangan yang harus diselesaikan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia

Jokowi mengaku akan menggelar rapat untuk membahas masalah ini. Ditegaskan juga bahwa anggaran menjadi masalah utama.

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi

Pemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.

Baca Selengkapnya