Cawapres Prabowo ada 3 kandidat, semua tokoh nasional & orang penting
Merdeka.com - Partai Gerindra optimis memenangkan laga Pilpres 2019 tahun depan. Pun Gerindra sudah cukup syarat memegang tiket Pilpres kalaupun hanya berkoalisi dengan PKS.
Sementara, Jokowi sendiri telah mendapatkan dukungan dari PDIP, Golkar, NasDem, PPP dan Hanura. Ditambah partai baru yakni PSI dan Perindo. Tapi hal itu tak membuat partai pimpinan Prabowo Subianto ini gentar.
"Gerindra tidak takut dan saya kira bukan soal takut atau tidak. Karena dalam sejarah demokrasi modern Indonesia ada partai yang begitu besar mengusung koalisi kalah. Ada partai yang begitu minim dalam koalisi menang. Ada partai yang besar koalisinya menang. Nah itu biasanya," ujar Sekjen Gerindra Ahmad Muzani saat ditemui di Hotel Sultan, Jl. Jend Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (5/4).
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kenapa PDIP yakin bisa menang di Pilpres 2024? Sementara untuk Pilpres, menurutnya, hasil survey menunjukkan posisi Ganjar Pranowo di Bali mencapai 70 persen. Capaian diharapkan akan meningkat karena masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan.
-
Bagaimana cara Golkar mencapai hasil bagus di Pemilu 2024? 'Jelas itu prestasi yang layak diapresiasi karena tak mudah bagi Golkar bisa naik signifikan hasil pilegnya karena mereka tak punya kader internal yang maju pilpres,' sambung Adi.
-
Siapa pemenang Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi suara nasional, pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berhasil masuk sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara lebih dari 85 juta suara atau 55,50% dari total suara sah yang masuk.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Mengapa Prabowo-Gibran yakin menang satu putaran? 'Berbagai survei menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran ini telah melampaui angka yang sangat kritis yaitu 51 persen. Mudah-mudahan dengan kampanye akbar ini bisa menambah lagi,' kata AHY di GBK Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
"Jadi sejarah demokrasi kita sangat variatif dan kita belajar dari sejarah pemilihan umum pemilihan presiden yang sudah berlangsung beberapa tahun dalam dekade terakhir ini," tambah wakil ketua MPR itu.
Sementara untuk Cawapres Prabowo Subianto, partai berlambang burung garuda ini sudah mengerucutkan tiga sampai lima nama. Di antaranya merupakan tokoh-tokoh penting.
"Ya sudah mau ngerucut, tapi mudah-mudahan kita bisa mendeklarasikan presiden, wakil presidennya belakangan. Mengerucut sekarang tinggal 3-5 nama lah. Di antara 3 itu semuanya tokoh-tokoh nasional dan orang-orang penting," beber Muzani.
Sayang, Gerindra masih menutup rapat-rapat tiga kandidat itu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS menilai tiga bakal capres bakal menekan polarisasi seperti terjadi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku bergegas menyiapkan calon wakil presiden bersama partai koalisi.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak punya kendala menerima Demokrat untuk berkoalisi.
Baca SelengkapnyaGerindra merasa untung jika skenario itu terwujud.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapat tambahan kekuatan untuk bertarung di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPlus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPKB tetap ngotot ingin jatah cawapres Prabowo. Golkar dan PAN boleh gabung tapi tidak untuk kursi Cawapres.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memutuskan merapat mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJK menilai, dukungan ke Prabowo Subianto dilakukan untuk bekerja sama memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk angka satu tersebut yang dimaksudnya yakni Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaNama KIM plus digunakan karena ketiga partai itu belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPKB menyebut, jika cawapres menjadi faktor penentu pendongkrak elektabilitas capres.
Baca Selengkapnya