Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah pecah kongsi, politisi PDIP ingatkan koalisi tak ngotot minta jatah cawapres

Cegah pecah kongsi, politisi PDIP ingatkan koalisi tak ngotot minta jatah cawapres Jokowi makan malam dengan enam ketum parpol. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Politikus PDI Perjuangan Aria Bima meminta partai-partai koalisi pendukung Joko Widodo tidak memaksakan agar kadernya dipilih menjadi calon wakil presiden (Cawapres). Jika partai-partai tetap ngotot memaksakan kader mereka dipilih, maka berpotensi menimbulkan perpecahan di tubuh koalisi.

"Jadi lebih bagus semua cooling down, karena kalau semua mengancam jadi terus tidak mungkin terakomodasi semua dan pecah," kata Aria saat dihubungi, Senin (6/8).

PKB menjadi salah satu partai di barisan pendukung Jokowi yang berharap kadernya dipinang menjadi cawapres. Nama yang diajukan yakni sang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin. Pencalonan Cak Imin disebut mendapat dukungan dari kiai dan kader NU.

Aria menuturkan, Cak Imin telah sepakat agar urusan cawapres diserahkan kepada Jokowi bersama partai pendukungnya. Barisan partai pendukung Jokowi juga sudah sepakat tidak memaksakan nama cawapres.

"Itu sudah disepakati dan pertemuan termasuk Cak Imin, Cak Imin juga sangat memahami keinginan para kiai ingin kader PKB jadi cawapres," ujarnya.

"Tapi mekanisme tentunya akan diperjuangkan oleh Cak Imin dalam mekanisme keputusan presiden yang dikonsultasikan dengan para partai pengusung," sambung Aria.

Lagipula, representasi kader NU cukup banyak mendapatkan posisi di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Aria menyebut setidaknya ada 7 pos menteri dan kepala lembaga yang diisi oleh kader NU.

"Dan para kiai yang lain juga tahu kok bahwa dalam pemerintah Jokowi ini ada 7 menteri NU kader dari Mendikbud, Menteri Agama Menaker, Menpora, Mendes, Mensos terus BNP2TKI Nusron," tegas dia.

Untuk itu, Aria mengklaim masalah paksa memaksa cawapres Jokowi telah selesai di tingkat koalisi.

"Jadi kalau memaksakan berarti sudah mundur. Dari kemarin pertemuan 3 kali itu sudah sepakat semua punya calon cawapres tapi tidak memaksakan karena keputusan presiden akan melihat sampai detik-detik terakhir, mana yang akan diputuskan," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Singgung Duet Anies-Cak Imin, PDIP Keluarkan Ungkapan Politik Dagang Sapi
Singgung Duet Anies-Cak Imin, PDIP Keluarkan Ungkapan Politik Dagang Sapi

PDIP mengklaim sejak awal menghindari kerja sama yang didasari oleh nafsu kekuasaan semata.

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Arahan Jokowi soal Koalisi: Ajak Sebanyak Mungkin Partai Dukung Ganjar
PDIP Ungkap Arahan Jokowi soal Koalisi: Ajak Sebanyak Mungkin Partai Dukung Ganjar

PDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.

Baca Selengkapnya
PDIP Aktif Ajak Partai Lain untuk Menjalankan Misi Lawan Paslon dari Koalisi KIM
PDIP Aktif Ajak Partai Lain untuk Menjalankan Misi Lawan Paslon dari Koalisi KIM

PDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
PDIP Jawab Alasan Siapkan Gibran Anak Jokowi jadi Pemimpin Masa Depan
PDIP Jawab Alasan Siapkan Gibran Anak Jokowi jadi Pemimpin Masa Depan

Aria Bima juga membantah anggapan jika partainya mengabaikan partai-partai kecil.

Baca Selengkapnya
Dukung Airin-Ade Sumardi di Pilkada Banten, PDIP Tak Takut Koalisi Gerindra Cs: Gajah Sama Semut Menang Mana?
Dukung Airin-Ade Sumardi di Pilkada Banten, PDIP Tak Takut Koalisi Gerindra Cs: Gajah Sama Semut Menang Mana?

Djarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut PDIP Tidak Asal Beda dengan Jokowi di Pilkada
Said Abdullah Sebut PDIP Tidak Asal Beda dengan Jokowi di Pilkada

Said menerangkan PDIP memiliki mekanisme tersendiri dalam menentukan calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya
Pesan Senior PDIP untuk Calon Kepala Daerah Solo, Singgung Jokowi hingga Gibran
Pesan Senior PDIP untuk Calon Kepala Daerah Solo, Singgung Jokowi hingga Gibran

Aria Bima menilai, perbedaan pilihan maupun partai pengusung merupakan hal yang wajar dalam berkontestasi.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: PDIP Terbuka Kadernya Diusung jadi Cagub atau Cawagub di Jatim
Said Abdullah: PDIP Terbuka Kadernya Diusung jadi Cagub atau Cawagub di Jatim

Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah, mengatakan partainya terbuka bila dalam bekerja sama dengan partai lainnya

Baca Selengkapnya
Singgung Budiman Sujatmiko, Komaruddin Watubun Pastikan Tak Ada Lagi Kader PDIP Membelot ke Prabowo
Singgung Budiman Sujatmiko, Komaruddin Watubun Pastikan Tak Ada Lagi Kader PDIP Membelot ke Prabowo

Komaruddin akan menindak tegas jika ada kader PDIP yang membelot atau tidak mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Basarah: KTA Anies Bukan Tolok Ukur Maju Pilgub, yang sudah jadi Kader PDIP Saja Bisa Berkhianat
Basarah: KTA Anies Bukan Tolok Ukur Maju Pilgub, yang sudah jadi Kader PDIP Saja Bisa Berkhianat

Basarah menilai, hal tersebut tidak menjadi tolak ukur untuk maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Koalisi Prabowo-Gibran Siap Lawan Anies di Jakarta, PDIP: Kami Tidak Terpengaruh
Koalisi Prabowo-Gibran Siap Lawan Anies di Jakarta, PDIP: Kami Tidak Terpengaruh

Menurut Adian, pihaknya juga tidak peduli apapun pernyataan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Mencari Cawapres Prabowo Setelah Golkar dan PAN Bergabung
Mencari Cawapres Prabowo Setelah Golkar dan PAN Bergabung

Koalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya