Cerita Ahok kecewa dan takut dibohongi PDIP di Pilgub DKI
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah memutuskan untuk maju di Pilgub DKI 2017 mendatang dari jalur independen. Dengan bantuan dari Teman Ahok untuk mengumpulkan syarat dukungan KTP, Ahok pun pede untuk bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu di DKI itu.
Kemarin, Ahok mengungkapkan alasannya memilih jalur independen. Salah satunya akibat ulah dari PDIP. Padahal sebelumnya, Ahok mengaku sempat ingin maju melalui jalur partai politik, namun hal tersebut diurungkan. Lantas apa ulah PDIP yang dimaksud Ahok?
Mantan politikus Gerindra ini menjelaskan saat terjadi perseteruan antara dirinya dengan DPRD DKI terkait pembahasan APBD 2014, PDIP ikut menandatangani hak angket. Hal ini membuatnya kecewa dan akhirnya menjadi titik balik sikap politiknya.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Sekarang ada Teman Ahok yang berjuang setengah mati kumpulin KTP, dari awal juga saya sudah ada PDIP yang pasti enggak perlu koalisi kok. Tapi tiba-tiba waktu itu kan ribut di DPRD nih, tiba-tiba semua nyerang saya, PDIP juga ikut tanda tangan mau impeachment, pemakzulan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/5).
Seperti diketahui, hak angket itu bermula saat DPRD DKI mempermasalahkan pilihan Ahok yang menggunakan konsep e-budgeting dalam penyusunan APBD. Ahok sendiri bermaksud menggunakan konsep e-budgeting tersebut buat menciptakan transparansi anggaran.
DPRD DKI lantas menganggap Ahok telah melakukan pelanggaran serius karena tidak mengirimkan Raperda APBD DKI 2015 yang menjadi usulan bersama anggota DPRD dan Pemprov DKI.
Sementara itu, menurut Ahok, program e-budgeting dalam APBD DKI merupakan program sejak zaman Jokowi menjadi Gubernur DKI, sehingga harus tetap dijalankan.
Ahok melanjutkan, setelah peristiwa perseteruannya dengan DPRD DKI, Ahok lantas bertemu dengan beberapa anak muda yang siap untuk mendukungnya dalam melakukan pengumpulan syarat maju independen. Kumpulan anak muda ini kemudian dikenal dengan nama Teman Ahok.
Ahok pun mencoba mengetes Teman Ahok. Dia meminta kepada para relawan itu untuk mengumpulkan sebanyak 1 juta KTP.
"Lalu saya juga memberat mereka, 'Sejuta ya? Kalau enggak sejuta enggak usah ngomong dulu sama saya nih' lalu kapan mulai ngomong? Waktu sudah capai 500 ribu sekian, sudah bisa nyalon waktu itu," katanya.
Lebih lanjut Ahok menceritakan, keputusan maju dari jalur independen diambil setelah melakukan pembicaraan dengan Teman Ahok. Ahok menanyakan kepada para relawan Teman Ahok soal ada tidaknya kemungkinan dirinya akan diusung PDIP.
Namun Teman Ahok justru memintanya tak mengharapkan PDIP. Alasannya, mereka takut Ahok dibohongi.
"Ketika saya bilang, bagaimana kalau PDIP yang mengusung saya? 'Waduh jangan pak, kalau ternyata dibohongin bagaimana pak? Kami enggak bisa nolong bapak lagi loh pak. Kan ini mesti satu bulan di depan (pendaftaran calon independen lebih awal dibandingkan calon yang diusung partai)'," kata Ahok.
Meski demikian, Ahok membantah jika disebut Teman Ahok melarangnya menerima dukungan parpol. Sebab menurutnya, lebih dari 50 persen relawan Teman Ahok tak keberatan jika dirinya didukung PDIP.
"Sekarang yang jadi pertanyaan mereka, apakah benar-benar sungguh-sungguh mereka (PDIP) itu mau ngusung saya? Kalau enggak gimana? Lewat dong," jelasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaPada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca Selengkapnya