Cerita di balik jenderal kardus vs jenderal baper
Merdeka.com - Di detik-detik terakhir pendaftaran capres-cawapres, suhu politik Indonesia makin panas. Kubu Prabowo Subianto mulai muncul friksi. Di mana Partai Demokrat merasa dikhianati Prabowo sehingga keluar sebutan jenderal kardus kepada Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Saling serang pun tak terelakkan, Gerindra membalas pernyataan Demokrat dengan sebutan jenderal baper yang ditujukan kepada Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Berikut cerita di balik jenderal kardus vs baper:
Prabowo dituding nerima lobi politik
-
Siapa yang diduga menghina Prabowo? Media sosial digemparkan dengan akun bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, dan disebut-sebut menghina Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan anaknya beberapa tahun yang lalu.
-
Siapa yang ungkapkan target PDB Prabowo? Orang terdekat Prabowo Subianto sekaligus Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan pemerintahan baru Prabowo Subianto menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik menjadi USD35.500 per kapita dalam lima tahun ke depan.
-
Mengapa Prabowo dituduh melakukan kudeta? Prabowo mengaku kerap dituduh ingin mengkudeta saat dulu aktif menjadi tentara, namun hal itu ia tidak lakukan.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Perjalanan karier Mas Dar terus menanjak, dari Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra hingga akhirnya terpilih sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Kapan Presiden Prabowo memanggil ketua umum partai? Seperti diketahui, hari ini Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah ketua umum partai politik ke Istana Negara, Jakarta.
Demokrat murka dengan sikap Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto karena telah 'selingkuh' dari partai berlambang mercy itu. Prabowo dituding menerima lobi-lobi politik di luar sepengetahuan Demokrat dalam menentukan cawapres.
Wasekjen Demokrat Andi Arief menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus lantaran langkahnya yang tak cakap dalam memperhitungkan harmonisasi koalisi. "Ada politik transaksional yang sangat mengejutkan. Itu membuat saya menyebutnya jadi jenderal kardus, jenderal yang enggak mau mikir!" kata Andi di Rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jalan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8) dini hari.
Muncul cawapres Sandiaga Uno
Awalnya calon kuat pendamping Prabowo Subianto adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Salim Segaf dan Ustaz Abdul Somad. Akan tetapi di akhir-akhir pendaftaran capres-cawapres, muncul nama Wagub DKI Sandiaga Uno sebagai pasangan Prabowo di Pilpres 2019 mendatang.
Padahal sebelumnya Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan, nama Sandiaga masih sekadar aspirasi baru. Menurutnya, Sandiaga belum ditugaskan oleh Prabowo menjadi pendampingnya untuk memimpin Indonesia. "Yang menjadi berkembang aspirasi nama Sandiaga, AHY, beberapa nama akan dibahas," kata Fadli Zon di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/8) malam.
Hingga akhirnya mencuat nama Sandiaga sebagai pendamping Prabowo membuat hubungan dengan Partai Demokrat memanas. Sebab, nama Sandi tak pernah ada sebelumnya, begitu pula hasil ijtima ulama yang didukung PKS.
Mahar politik Rp 500 M
Selain sebutan jenderal kardus, Wasekjen Demokrat Andi Arief mengungkap bahwa ada uang Rp 500 miliar yang diberikan kepada PAN dan PKS dari Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno. Andi yakin, Prabowo telah melakukan politik transaksional dengan menerima suntikan dana segar sebesar Rp 500 miliar.
"Benar, saya dengar dan bisa dicek dalam karir politik saya bahwa saya tidak pernah bohong," kata Andi di Rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jalan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8) dini hari.
Gerindra sebut SBY terima duit korupsi
Pernyataan Wasekjen Demokrat Andi Arief yang menyebut Prabowo Subianto jenderal kardus tentu membuat geram Gerindra. Sebagai balasannya, Gerindra menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jenderal baper (bawa perasaan) karena sering mengeluh.
Tak cuma itu SBY juga dituding sering menerima uang dari hasil korupsi. Hal itu terlihat dari banyaknya kader Demokrat yang terlibat kasus korupsi. "Wah dia mah salah, sebenarnya Jenderal kardus itu bos-nya Andi Arief yang suka terima kardus-kardus. Gini lho kalau Jenderal kardus itu Jenderal yang mimpin partai politik sering terima kardus. Kalau Prabowo itu Jenderal yang suka keluar duit,"Â kata Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Pouyono melalui pesan singkat yang diterima merdeka.com, Rabu (8/8).
Sandiaga sempat akan gulingkan Prabowo
Wasekjen Demokrat Andi Arief geram dengan Prabowo Subianto karena telah berkhianat kepada Demokrat. Prabowo lebih memilih Sandiaga Uno sebagai cawapres yang sebelumnya nama Wagub DKI itu tak pernah ada. Yang membuat murka karena pemilihan itu di luar sepengetahuan Partai Demokrat.
Andi mengaku tak kecewa pada pencapresan Prabowo-Sandi. Dia hanya ingin Prabowo tahu jika Sandi sempat ingin menggulingkan Prabowo dalam pencapresannya. "Suatu hari utusan Sandi Uno diutus bertemu saya untuk menggulingkan pencalonan Prabowo-AHY menjadi Sandi-AHY, esoknya saya ditemukan dengan Sandi Uno. Saya sampaikan ke SBY lalu SBY bilang 'saya tak akan pernah khianati Prabowo," cuit Andi, dikutip merdeka.com, Kamis (9/8).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyayangkan Rocky Gerung yang seorang akademisi berkata kasar tersebut.
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut tidak bisa mencegah atau melarang kader partai lain mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaPernyataan tersebut pernah dilontarkan oleh politikus Demokrat Andi Arief pada 2018 silam.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaDengan nada bercanda, Prabowo mengingatkan para ketua umum parpol untuk berhati-hati sebab banyak kader Gerindra disusupkan ke berbagai parpol.
Baca SelengkapnyaPrabowo sempat terlupa akan menyebutkan seniornya saat di satuan TNI yakni Sutiyoso.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut ada kader Gerindra yang sengaja disusupkan ke NasDem.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaKetua DPC Semarang membantah lakukan pemukulan. Dia merasa difitnah.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel pada Sabtu (31/8). Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca Selengkapnya