Cerita dua kali SBY walkout, saat di stadion dan Monas
Merdeka.com - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah dua kali meninggalkan acara penting yang dihadirinya. SBY walkout sebagai bentuk kecewa lantaran acara tersebut di luar yang diharapkannya.
Aksi Presiden RI ke 6 ini menjadi sorotan berbagai kalangan. Banyak yang memaklumi, tak sedikit juga menyayangkan sikap Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Berikut ulasan SBY saat walkout di dua acara:
Walkout dari Stadion Gelora Bung Karno
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
Beberapa tahun silam, SBY pernah walkout sebelum acara selesai. Kala itu dia menyaksikan pertandingan laga lanjutan Kualifikasi Grup E Piala Dunia 2014 Zona Asia antara Indonesia dan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Namun di tengah pertandingan babak ke dua, suporter Timnas menyalakan petasan ke lapangan. Tentunya ulah suporter ini membuat geram SBY sehingga meninggalkan stadion sebelum pertandingan selesai.
SBY marah dan kecewa lantaran masih ada aksi suporter seperti itu. SBY yang saat itu menjabat sebagai presiden menegur Kapolri karena petasan bisa lolos masuk ke stadion. "Ini sangat mengejutkan Presiden, itu terjadi di beberapa titik dan tempat. Ini sangat mengejutkan Presiden," kata Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, di Kantor Presiden, Rabu 7 September 2011.
Saat deklarasi kampanye damai di Monas
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih walkout dari acara Deklarasi Kampanye Damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Monas Jakarta Pusat, Minggu (23/9) lalu. SBY protes lantaran banyaknya pelanggaran dalam acara kampanye damai ini.
Pelanggaran yang dimaksud SBY salah satunya yaitu adanya atribut partai politik yang dibawa massa pendukung. Padahal telah disepakati bahwa dalam kampanye damai tidak diperbolehkan membawa atribut partai serta diwajibkan memakai pakaian adat.
"Partai Demokrat, juga Pak SBY protes keras terhadap KPU dalam rangka deklarasi ini, tadi teman-teman melihat Pak SBY hadir, tadi malam saya menelepon Ketua KPU, Pak SBY akan hadir, tapi baru kira-kira lima menit tadi ikut deviley itu, beliau turun dan walk out meninggalkan barisan karena melihat banyak sekali aturan main yang tak disepakati awalnya," kata Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, di Lapangan Monas Jakarta, Minggu (23/9).
Teriakan pendukung Jokowi
Rupanya bukan hanya banyak atribut politik yang dibawa massa pendukung bikin SBY walkout, namun teriakan para pendukung Jokowi juga menjadi pemicu Ketua Umum Partai Demokrat itu meninggalkan acara.
Wasekjen Demokrat Andi Arief mengatakan, para massa pendukung Jokowi itu minta rombongan SBY ikut dukung Jokowi. Saat itu SBY tengah naik mobil golf bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Eddy Soeparno. Hadir pula Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono di mobil itu.
"Projo memprovokasi pilpres damai menjadi pilpres anarkis. Waktu mobil karnaval pak SBY lewat, relawan Projo teriak-teriak, 'bang dukung Jokowi' dan merangsek mendekat ke rombongan SBY. Sudah keterlaluan," tulis Andi di Twitternya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Artikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaSBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tidak disangka terjadi ketika SBY mendadak marah sampai menunjuk ke arah kader.
Baca SelengkapnyaSBY juga menegaskan janji menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSBY bahkan membanggakan sosok Prabowo sebagai sahabat lama yang turut berjuant sejak zaman Taruna TNI
Baca SelengkapnyaSalah satu sumber di lingkaran Demokrat membenarkan pertemuan Jokowi dan SBY.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaSBY tidak hadir lantaran ada acara lain yang digelar di kediamannya, Cikeas, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya