Cerita Ganjar Dianggap Underdog di Pilgub Jateng Tapi Menang karena Pendukung Kompak
Merdeka.com - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menceritakan pengalamannya sebagai seseorang yang tak diperhitungkan atau underdog saat Pilkada Jawa Tengah.
Dia bercerita bagaimana hadir sebagai seorang kader PDI Perjuangan (PDIP) yang dididik dan digembleng, melibatkan tokoh-tokoh seperti Megawati Soekarnoputri serta Almarhum Taufiq Kiemas.
Ganjar berterima kasih kini ditugaskan sebagai calon presiden dari PDIP oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo ajak berdialektika? 'Tidak, maksud saya biar ada dialektika. Kan kita ini masih belajar nih, kita ini belum mapan-mapan banget. Kalau Anda boleh, kenapa saya tidak boleh?' ujarnya dengan nada tanya.
-
Siapa cawapres Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Kapan Ganjar Pranowo populer? Berdasarkan temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), sebanyak 40 persen publik percaya bahwa sosok Capres Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan dari Joko Widodo (Jokowi) dalam kontestasi Pilpres 2024.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
-
Apa yang membuat Ganjar Pranowo populer? Tingginya elektabilitas Ganjar Pranowo disebabkan persepsi publik yang menilai Gubernur Jawa Tengah ini sebagai penerus program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa anak Ganjar Pranowo? Alam Ganjar bukanlah nama yang asing lagi, dikenal sebagai anak tunggal dari calon presiden 2024, Ganjar Pranowo.
Dia menjelaskan, tugas dari PDIP itu bukan pertama baginya. Dia pernah ditugaskan di Badan Pendidikan Dan Pelatihan PDIP. Lalu ditugaskan menjadi calon anggota legislatif.
"Jadi penugasan-penugasan yang diberikan kepada kami itu adalah bagian dari keseriusan sebagai kader sekaligus menguji kita sendiri apakah kita cukup serius," kata Ganjar dalam sambutan di agenda konsolidasi di GOR Jakabaring, Palembang, pada Sabtu (20/5).
Popularitas Ganjar saat Maju Pilgub Jateng 7 Persen
Ganjar mengaku tidak pernah bermimpi, namun tiba-tiba ditugaskan menjadi calon gubernur Jawa Tengah. Padahal saat itu Ganjar sedang menyiapkan diri untuk maju lagi sebagai calon anggota DPR.
"Tiba-tiba secara mendadak kami ditugaskan, saya ditugaskan untuk maju pemilihan gubernur di Jawa Tengah. Tahu enggak? Saat itu popularitas saya hanya 7 persen, elektabilitas saya hanya 3 persen. Dan harus men-challenge (menantang, red) seorang incumbent yang punya pengalaman menjadi pangkostrad bintangnya tiga, incumbent," kata Ganjar.
Yang dimaksud Ganjar adalah Pilgub Jateng saat harus menghadapi purnawirawan TNI Bibit Waluyo. Akhirnya Ganjar yang menang. Dan menurutnya, kemenangan itu bisa terjadi karena gotong royong dan kekompakan kader PDIP dan pendukungnya.
"Kalau saat itu PDI Perjuangan Jateng tidak kompak, tidak ada satupun rumus kemenangan itu,” kata Ganjar lagi.
Ganjar mengaku selain kepada kader PDIP dan pendukung, ungkapan terima kasih perlu diberikan kepada sejumlah pihak.
"Terima kasih saya berikutnya, saya belum lupa, pada saat mau diwawancara sama ibu, saya digandeng oleh seseorang, namanya Prananda Prabowo. Saya dirangkul, digeret masuk duduk di dalam, yang di dalamnya sudah komplit ada Ibu Mega, ada (Alm) Mas Tjahjo (mantan Sekjen PDIP), dan ada Mas Prananda. Ada kami diskusi pada saat itu. Oke kamu sosialisasi, tapi menunggu keputusan dari saya. Saya katakan 'siap bu'," urai Ganjar.
"Dan pada saat kami sosialisasi, kemudian terakhir agendanya diketok bahwa saya direkomendasi (jadi cagub Jateng). Di ruangan tadi ada satu orang, dan itu menjadi panglima tempur. Dan sosok ini darahnya juga dari bumi Sriwijaya, Palembang, yakni Mbak Puan Maharani,” kata dia.
Lalu Ganjar bercerita satu sosok pagi. Yakni Almarhum Taufiq Kiemas. Dia mengingat, selalu dimarahi oleh almarhum jika bertemu.
Banyak yang menyarankan Ganjar untuk menolak jika dipanggil suami Megawati tersebut. Namun Ganjar justru melihat marahnya almarhum Taufiq Kiemas bukan marah sebenarnya.
"Yang saya baca, Mas Taufiq itu sedang tidak memarahi saya. Dia sebenarnya sedang menggembleng mental saya, apa kita ciut atau kemudian kita berani. Begitu saya direkomendasi, kami bertempur, kami menang, pertama yang saya lapori adalah Bapak Taufiq Kiemas," beber Ganjar.
"Njar, sini Njar. (Lalu Almarhum Taufiq berkata kepada wartawan) hai para wartawan, anak ini, dulu waktu mau maju (Pilgub Jateng), underdog dan dia bisa memenangkan. Begitu kata beliau," beber Ganjar.
Sayangnya, kata Ganjar, itulah pertemuan terakhir karena kemudian Taufiq berangkat melaksanakan tugasnya sebagai Ketua MPR ke Ende, NTT, namun jatuh sakit. Setelah dirawat, Taufiq Kiemas meninggal dunia.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo menyapa Presiden Joko Widodo sebagai sosok mentornya.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan dalam pidato politik HUT ke-51 PDIP Perjuangan
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan pernah menjadi juru kampanye Prabowo saat maju Pilpres bersama Megawati, namun saat itu kalah.
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar berjanji akan membawa amanah jika menjadi presiden
Baca SelengkapnyaMegawati merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru.
Baca SelengkapnyaMegawati berharap, Mahfud diizinkan Allah SWT untuk memimpin Indonesia bersama Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Ganjar bersamaan memegang tangan Megawati.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan belajar kemandirian, ketulusan, dan kasih sayang dari Sang Ibu.
Baca SelengkapnyaPara ketua umum pendukung Ganjar membahas beberapa hal strategis.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-77 kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaTGB juga merupakan sosok ulama yang nasionalis, hal itu sejalan dengan pemikiran partai Perindo dan ingin mewujudkan cita-cita untuk bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2023)
Baca Selengkapnya