Cerita Mega Mau Pinjam Ponsel Cucu Buat Balas Penyebar Hoaks: Pengecut Kamu
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, masih merasa heran dengan banyaknya hoaks yang bertebaran.
Hal ini disampaikannya, saat berbagi bercerita tentang esensi perjuangannya, dalam membangun partainya dan bangsa di hadapan para generasi milenial yang hadir.
"Orang muda Indonesia harus punya mimpi. Tapi kenapa ya ada yang menyebarkan kebencian lalu hoaks," ucap Megawati di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (7/1).
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
Mega yang mengaku tak punya telepon genggam sesekali terlintas ingin membalas hoaks di media sosial itu menggunakan telepon cucunya.
"Terus saya bilang, kepengin jahil, kepingin pakai punya cucu. Saya ingin jawab, pengecut kamu, pengecut kamu. Enggak berani berhadapan," tutur Megawati.
Dia kemudian bercerita bagaimana pesan orang tuanya. Bahwa perbuatan dengan perkataan harus sejalan.
"Padahal saya diajari oleh orang tua saya. Apapun kamu berbuat satu kata dengan perbuatan. Karena dengan demikian, kita melihat kebesaran jiwa seseorang," ungkap Megawati.
Mega Berharap Hoaks Tak Lagi Ada
Presiden kelima Republik Indonesia ini penasaran apa mungkin hoaks benar-benar bisa dihilangkan. Sebab saat ini, sebarannya sangat masif.
"Masa enggak bisa sih diberhentikan hoaks itu," tanya Megawati.
Dia mencontohkan kabar hoaks terkait surat suara yang dicoblos dan kemduian ramai diperbincangkan.
"Kemarin kan kita ribut surat suara. Langsung itu hoaks. Ini kan bisa juga sebuah permainan, tapi itu hoaks," pungkasnya.
HUT PDIP
Acara ini adalah bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun partai berlambang banteng bermoncong putih itu yang ke 46, yang jatuh pada Kamis 10 Januari 2019. Sebelumnya, Hasto mengatakan, acara tersebut, adalah tradisi PDIP sebelum merayakan HUT Partainya.
"Jadi hari ini sesuai tradisi PDI Perjuangan, ulang tahun PDI Perjuangan ke 46 dengan tema membangun persatuan Indonesia membumikan Pancasila, akan dilakukan dengan kegiatan bersama orang-orang muda. Dimana para pemuda-pemudi ini akan berdialog dengan Ibu Megawati Soekarnoputri. Ibu Mega akan bercerita Bagaimana seluruh pengalaman politik yang digerakkan dengan keyakinan politik untuk Indonesia," ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dia menegaskan, pendaftaran ini sudah dibuka secara online. Dan hampir ada 200 pemuda-pemudi yang hadir.
"Kami melalui online pada mendaftar. Melalui Facebook, Instagram, Twitter. Bahkan kapasitasnya terbatas. Dan yang mendaftar tapi tidak mendapatkan tempat bisa melalui live streaming. Ini bagian dari proses pendidikan politik bagi generasi muda kita," ungkap Hasto.
Nantinya, masih kata dia, Megawati akan menceritakan bagaimana perjalanan kepartaian. Termasuk mengisahkan soal Kudatuli yanh jatuh 27 Juli 1966 lalu.
"Ini tentang perjalanan kepartaian. Karena tempat ini (DPP PDIP) sebagai saksi karena pada saat itu, bagaimana demokrasi coba dirusak dengan kekuatan yang otoriter. Tetapi, langkah yang ditempuh Ibu Mega langkah hukum. Bergerak dalam keyakinan, menggugat di 270 kota/Kabupaten saat itu," kata dia.
"Dan akhirnya terbukti ada satu hakim yang mempunyai nurani. Sehingga mengambil keputusan prinsip kebenaran tersebut. Hal tersebut yang nanti disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Dan ini bagian dari pendidikan politik bagi pemuda Indonesia," kata dia.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto sering tak habis pikir dengan berbagai serangan hoaks yang menyasarnya dan Jokowi.
Baca SelengkapnyaLangkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaDalam narasinya, dikatakan Prabowo memberikan bantuan senilai Rp5 juta selama bulan ramadan
Baca SelengkapnyaLisman ke Bareskrim Polri ditujukan kepada Alifurrahman, penyebar isu hoaks melalui akun YouTube Seword TV
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong
Baca Selengkapnya