Cerita NasDem gagal jadi partai pengusung Yaqud-Wanedi di Malang
Merdeka.com - Jelang penutupan masa pendaftaran para calon kepala daerah, Rabu (10/1), Ketua DPD Partai Nasdem Kota Malang, M Fadli mendadak muncul di Kantor KPU. Padahal siang sebelumnya, para pengurus partai yang tergabung dalam koalisi menangkan Yaqud Ananda Gudban-Ahmad Wanedi (Menawan) mencari-cari keberadaannya.
Muhammad Fadli dan Bambang Suryanto, selaku Ketua DPD dan Sekretaris Kota Malang seharusnya tanda tangan sebagai representasi partai sebagai syarat dukungan pencalonan. Keduanya tidak berada di lokasi saat penandatanganan dokumen.
Fadli datang dengan mengenakan kaos oblong dan bertopi didampingi beberapa pengurus partai Nasdem lainnya. Mereka bermaksud menyusulkan persyaratan sebagai dukungan untuk pasangan Menawan.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Kenapa NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Fadli mengaku baru tiba dari Jakarta guna mendapatkan surat kuasa dari DPP Partai NasDem untuk tanda tangan sekretarisnya. Karena sekretarisnya Bambang Suryanto sedang menjalankan ibadah umrah.
Begitu acara deklarasi Menawan siang harinya, Fadli datang ke kantor KPU bersama-sama koalisi lain. Sesaat kemudian langsung meninggalkan lokasi guna terbang ke Jakarta.
Begitu mengantongi surat DPP Nasdem langsung kembali ke Kota Malang. Surat tersebut menunjuk Wakil Sekretaris, Sudirman untuk menandatangani persyaratan.
"(Meski saya ada) Kan tidak bisa tanda tangan juga. Karena itu saya ambil surat mandat di DPP. Suratnya menunjuk Wakil Sekretaris Drs Sutarman," kata Fadli.
Namun upaya Fadli untuk menjadi pengusung pasangan Menawan gagal, lantaran KPU telah menempatkan Partai Nasdem sebagai partai pendukung Nanda-Wanedi. Ketua KPU Kota Malang, Zainudin mengatakan, tidak terjadi perubahan terhadap proses yang sudah berjalan.
"Proses yang sudah berjalan terhadap tiga pasangan calon yang mendaftar tidak ada perubahan," tegas Zainudin, Kamis (11/1).
Sebelumnya Yaqud Ananda Qudban mengatakan, Fadli tidak memahami proses pencalonan. Saat itu yang bersangkutan langsung menghilang dari Kantor KPU.
"Mungkin tidak punya pemahaman tentang proses yang benar. Karena tadi hadir, dikira tadi selesai, beliau berangkat ke Jakarta," katanya.
Nanda membantah adanya persoalan dalam persoalan dukungan, karena Fadli sendiri sebelumnya datang membacakan rekomendasi DPP Partai Nasdem di acara deklarasi.
"Enggak, yang baca deklarasi Mas Fadli juga, Pak Geng Wahyudi dan Mas Dewa (Dewa Prosakh) juga datang mewakili Pak Rendra Kresna. Kita susulan, murni tidak tahu bahwa harus hadir tanda tangan," kata Nanda.
Pasangan Nanda dan Wanedi didukung oleh empat partai yakni Partai Hanura, PDI Perjuangan, PAN dan PPP dengan total 21 kursi. Sementara Partai Nasdem yang memiliki 1 kursi duduk sebagai partai pendukung.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem menyindir partai Koalisi Perubahan yang tidak mendampingi Anies ke daerah.
Baca SelengkapnyaNasDem menginginkan setiap Anies ke daerah didampingi oleh tim koalisi. Serta diterima oleh PKS dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaBendera Nasdem di markas Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tiba-tiba diturunkan seorang pria yang mengaku kecewa dengan sikap partai itu.
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaHerman menduga, ada pertemuan-pertemuan Cak Imin dan Anies di luar radar Demokrat.
Baca SelengkapnyaMassa membakar atribut Partai NasDem dan kaos bergambar Anies sebagai bentuk kekecewaan Cak Imin jadi cawapres.
Baca SelengkapnyaFaida datang sekitar pukul 23:48, atau sebelas menit jelang ditutupnya pendaftaran calon peserta Pilkada.
Baca Selengkapnya“Pak Prabowo pernah bilang 'NasDem kok belum kasih masuk nama?' kita diam saja," kata Sekjen NasDem.
Baca SelengkapnyaNasDem: Kader NU Bisa Tambal Kelemahan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaNasDem memastikan pihaknya tidak berada di luar kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Baca SelengkapnyaNasDem mengklaim Anies Baswedan juga sudah memahami keputusan NasDem meninggalkan dirinya untuk mendukung Ridwan Kamil tersebut.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku tidak level menjawab tuduhan Fahri Hamzah.
Baca Selengkapnya