Cerita OSO tak mau jadi cawapres dan pujian Jokowi untuk Hanura
Merdeka.com - Sebagai Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Oesman Sapta Odang (OSO) disebut-sebut punya peluang untuk mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. Bahkan Ketua DPC Hanura Jawa Barat, Aceng Fikri mengatakan, kader Hanura Jabar berharap OSO bisa meramaikan Pilpres 2019 dengan maju bersama Jokowi.
"DPC itu mungkin saking cintanya sama Pak OSO sama Pak ketum itu. Jadi mengharapkan pak OSO mendampingi Pak Jokowi sebagai wapres," kata Aceng usai memimpin Rakerda Hanura Jawa Barat di Bandung, Minggu (5/11) lalu.
Aceng mengaku kader Hanura Jawa Barat ingin menyandingkan Ketua Umum mereka dengan Jokowi. Menurut dia, OSO sangat layak maju mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.
-
Kenapa Prabowo tidak mau pilih Menteri Keuangan dari partai? 'Saya rasa Pak Prabowo juga akan mempertimbangkan itu. Artinya dia tidak akan ambil orang sembarangan. Tidak akan ambil orang partai, saya pikir itu. Lebih merupakan harapan,' kata Faisal.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Prabowo maju di Pilpres 2024? Meski sudah masuk ke kursi pemerintahan, Prabowo belum menyerah akan tekadnya.
-
Siapa yang gagal jadi anggota DPR? Thariq Halilintar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP Daerah Pemilihan Jawa Barat VI. Seperti halnya dengan Anang, jumlah suara yang diperoleh Thariq juga sangat minim. Akibatnya, ia dipastikan tidak berhasil.
-
Siapa yang mendorong ODGJ untuk ikut pemilu 2024? Kepala Dinsos DIY, Endang Patmintarsih menegaskan bahwa sebagai warga negara ODGJ juga memiliki hak pilih, sehingga mereka harus difasilitasi tanpa ada driskiminasi.
-
Apa alasan Dico maju ke pilkada Jateng 2024? 'Alasan saya ingin maju dari Kendal ke Jateng adalah yang pertama saya merasa tiga tahun di Kendal itu Alhamdulillah bisa memberikan manfaat sebagai kepala daerah. Banyak perubahan yang signifikan di Kendal pada era saya,' kata Dico.
"Dan saya menyetujui, saya juga sangat senang, kenapa, karena kebanggaan tersendiri, bahwa ketum ini selain marketable juga punya kapasitas dan ketokohannya enggak kalah dari tokoh lain," kata Aceng.
Namun OSO sendiri menolak dukungan dari kader di Jawa Barat itu. Pengusaha Kalimantan Barat ini punya alasan mengapa tidak mau jika disandingkan dengan Jokowi di Pilpres 2019 nanti.
"Saya tidak mau jadi cawapres sekalipun disandingkan dengan Jokowi pada Pilpres 2019," ujar OSO di Semarang, Sabtu (23/12) lalu.
Alasan OSO ogah maju bukan karena tak cocok dengan Jokowi. Ketua DPD RI ini mengaku tak ahli dalam bidang pemerintahan. Dirinya pun lebih memilih bergelut di bidang perekonomian dan politik semata.
"Saya tidak ahli di bidang pemerintahan, cuma paham masalah perekonomian dan politik. Saya itu ahlinya di bidang ekonomi. Makanya saya enggak mau bila ditawari cawapres," tambahnya.
OSO sendiri sudah menyatakan bahwa partai bakal mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. OSO meminta kadernya untuk memilih menggunakan hati nurani. "Pilihlah dia sekali lagi (Jokowi). Strategi kita untuk memenangkan Jokowi sederhana saja, jangan paksa-paksa rakyat dalam memilih. Biarkan hati nurani rakyat yang memilih," tegasnya.
Di bawah pemerintahan Jokowi, lanjut OSO, infrastruktur mengalami kemajuan pesat. Pembangunan ini berdampak pada peningkatan ekonomi secara signifikan karena transportasi dan perpindahan barang jasa berjalan lancar.
Dia pun meminta agar kader Hanura tidak melakukan korupsi karena menyakiti hati rakyat. "Bagaimana kita mau memperjuangkan rakyat kalau kita menyakiti dengan melakukan korupsi. Anti korupsi adalah kejujuran yang diharapkan rakyat," tegasnya.
Oesman pun menegaskan partai pimpinannya akan melakukan politik yang riang gembira. "Ini era politik zaman now, politik yang membahagiakan. Bukan saatnya lagi menebar syak wasangka," ujarnya.
Presiden Jokowi yang menghadiri puncak acara Hari Ulang Tahun Ke-11 Partai Hanura di Marina Convention Center, Semarang, Sabtu lalu juga memuji Partai Hanura di bawah kepemimpinan OSO.
Di hadapan ribuan kader Partai Hanura dari seluruh daerah di Indonesia yang hadir, Presiden menyebutkan bahwa Partai Hanura merupakan partai yang rukun, tidak pernah berantem, dan adem ayem.
"Sesuai dengan namanya, yang paling penting selalu memperjuangkan kepentingan rakyat," kata Presiden.
Jokowi juga meminta seluruh jajaran Partai Hanura ikut berperan aktif menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Jokowi, Partai Hanura harus ikut menjaga NKRI, memperkuat Pancasila, dan memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika.
Selain itu, Presiden juga meminta Partai Hanura menjadi teladan bagi masyarakat dan memberikan pendidikan politik yang baik dengan orientasi yang semakin jelas. "Saya ingin mengajak kader Hanura menjadikan Partai Hanura menjadi partai modern, dicintai masyarakat luas, mengembangkan politik yang santun dan berkarakter, berhati nurani, jauh dari fitnah, serta caci maki," ujar Presiden.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Hanura mendukung pencapresan Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Hanura berkoalisi dengan PDIP, PPP dan Perindo.
Baca SelengkapnyaPartai Hanura saat ini mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAlih-alih didukung rakyat, suaranya malah turun di Pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, meskipun dituduh-tuduh, urusan Pilkada adalah kembali kepada kebijakan partai politik
Baca SelengkapnyaSufmi Dasco Ahmad, merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak PDIP masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak PDIP masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi gregetan disebut dengan julukan Lurah oleh banyak politisi.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan, tidak ada pembicaraan terkait susunan kabinet antara Presiden Jokowi dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo sentil Anies Baswedan saat singgung oposisi dan sebut diktator. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaJokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaZulhas mengaku banyak ditanya perihal alasan dukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaMenurut KPU RI, hal itu tidak relevan sebab Jokowi bukan bagian dari peserta pemilu.
Baca Selengkapnya