Charta Politika: Ahok-Djarot 47,3 persen, Anies-Sandi 44,8 persen
Merdeka.com - Charta Politika Indonesia melakukan survei preferensi politik masyarakat DKI Jakarta jelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pengumpulan data survei dilakukan oleh Charta Politika pada 7-12 April melalui wawancara terbuka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Menurut Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya bahwa jumlah sampel yang diambil dalam survei tersebut sebanyak 782 responden dari 1000 yang telah direncanakan yang telah tersebar di beberapa wilayah DKI Jakarta. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut Yunarto ada beberapa temuan yang menarik. Yaitu 71 persen masyarakat mengaku puas terhadap kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana cara survei dilakukan? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian +-2,65 persen.
"Tingkat kepuasan masyarakat ini cenderung meningkat dalam beberapa periode survei yang dilakukan oleh Charta Politika," ujarnya, Sabtu (15/4).
Setelah itu, masyarakat lanjut Yunarto yang menginginkan kembali Ahok untuk terpilih kembali adalah sebanyak 42 persen. "Untuk pertama kalinya tingkat masyarakat yang menginginkan terpilihnya kembali Ahok berada pada selisih tertinggi dibandingkan beberapa survei yang dilakukan," ucapnya.
"Kita membuat pertanyaan dengan, Apabila Pilkada DKI dilaksanakan hari ini dan diikuti paslon berikut, paslon manakah yang Bapak, Ibu dan Saudara pilih?," tuturnya.
Dengan adanya pertanyaan tersebut, paslon nomor urut 2 memperoleh 47,3 persen, sedangkan paslon nomor urut 3 Anies-Sandi memperoleh 44,8 persen. Akan tetapi, responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 7,9 persen. Hal tersebut menunjukkan belum dapat dipastikan pemenang dari Pilkada DKI putaran kedua.
"Trend peningkatan terlihat bagi pasangan Ahok-Djarot, sementara Anies-Sandi terlihat stagnan, dan untuk pertama kalinya pula pasangan Ahok-Djarot mengungguli Anies-Sandi," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaHanya 61,0 persen responden akan mempertimbangkan sosok didukung Jokowi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaKetua Peneliti Charta Politika Nahrudin menyebut, elektabilitas Ganjar-Mahfud mengalami rebound sebesar 1,5 persen dibanding 2023.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran meningkat tajam dibandingkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Baca SelengkapnyaPerolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan, Anies-Muhaimin unggul dengan memperoleh 43,41 persen.
Baca Selengkapnya