Charta Politika: Elektabilitas Ahok-Djarot melesat, Agus-Sylvi turun
Merdeka.com - Lembaga survei Charta Politika Indonesia kembali merilis hasil survei preferensi politik warga DKI Jakarta menjelang pemilihan gubernur (pilgub) 15 Februari 2017. Survei dilakukan dengan teknik pengumpulan pada 17-24 Januari 2017 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 767 responden yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya, elektabilitas pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat berada di posisi puncak dengan elektabilitas 36,8 persen. Di posisi kedua, cagub-cawagub nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang cenderung stagnan di angka 27 persen.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
Sementara itu, elektabilitas cagub-cawagub nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni cenderung turun dengan 25,9 persen. Sedangkan 10,3 persen pemilih belum menentukan pilihannya.
"Tren elektabilitas Ahok (sapaan Basuki) meningkat tajam dan Agus sebaliknya cenderung turun. Sementara elektabilitas Anies cenderung stagnan," jelas Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di hadapan awak media, Rabu (1/2).
Menurut Yunarto, tren elektabilitas Ahok-Djarot terus meningkat dibandingkan hasil survei Charta Politika Indonesia sebelumnya pada November 2016. Saat itu elektabilitas Ahok-Djarot berada di angka 28,9 persen. Ini berbanding terbalik dengan elektabilitas Agus-Sylvi yang kian menurun dari hasil survei pada November 2016 yang berada di angka 29,5 persen.
"Suara Ahok meningkat dari undecided voters. Penurunan elektabilitas Agus (disebabkan oleh dukungan) yang beralih ke Ahok," ucap Yunarto.
Sedangkan elektabilitas Anies-Sandiaga cenderung stagnan di mana pada bulan November 2016 keduanya berada di angka 26,7 persen. Sementara sebanyak 14,9 persen pemilih belum menentukan pilihannya saat itu.
"(Ketika) sidang Ahok dimulai apakah (dinilai adanya) kemunduran. (Namun) pada saat sidang berjalan, ketika diuji lebih lanjut, jalannya sidang tidak membuat (elektabilitas) Ahok menurun," ujarnya.
Yunarto menuturkan, jika pencoblosan dilaksanakan hari ini, pilgub DKI Jakarta berpotensi terjadi dua putaran. Sebab elektabilitas pasangan calon (paslon) belum ada yang mencapai 50 persen plus satu.
"Hal ini menunjukan, seandainya pilkada gubernur DKI Jakarta dilaksanakan hari ini, berpotensi terjadi dua putaran. Karena perolehan elektabilitas masing-masing calin masih di bawah 50 persen plus satu," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia pada 28 Januari sampai 4 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaEektabilitas Prabowo berada di angka 39,7 persen naik dibanding Agustus 2023
Baca SelengkapnyaDari sisi kekuatan wilayah, Anies-Muhaimin mengalami penurunan dukungan di Sumatera. Dari 36,8 persen menjadi 29,2 persen.
Baca SelengkapnyaHasil survei Pilpres terbaru elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menanggapi hasil survei Pilkada Jateng terbaru yang dirilis SMRC.
Baca SelengkapnyaAnies berada di posisi bawah jika dibandingkan dengan Prabowo dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan elektabilitas 53,4 persen.
Baca SelengkapnyaPeriode survei yang dilakukan SMRC juga pada rentang waktu mulai terbukanya Joko Widodo mendukung paslon Luthfi -Yasin pada 29 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo tetap teratas mengungguli Ganjar dan Anies meski alami penurunan elektabilitas.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca Selengkapnya