Charta Politika: Jika hanya dua pasangan, Anies-Sandiaga bisa menang
Merdeka.com - Charta Politika merilis hasil survei elektabilitas ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Pasangan Agus-Sylvi kokoh di urutan pertama mengungguli pasangan Ahok-Djarot, dan Anies-Sandi.
Direktur eksekutif Chandra Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, meski pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno selalu berada di peringkat buncit, tapi pasangan nomor urut tiga ini selalu menang jika Pilgub DKI Jakarta hanya diikuti dua kandidat.
"Yang menarik Anies selalu paling rendah tapi kalau disimulasikan dua pasang Anies selalu nomor satu meski undecided voters nya banyak," ujar Yunarto di kantor Charta Politika, Jakarta, Selasa (28/11).
-
Siapa yang kalah saat Anies melawan Ahok? Pertama, saat Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Mengapa Sandiaga melihat peluang untuk berpasangan dengan AHY? Menurut Sandiaga, wacana duet dengan AHY terpicu gagasan pasangan Ganjar Pranowo-Anies Baswedan.
-
Siapa yang mendukung Anies di Jateng? 'PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,'
-
Siapa yang mendukung Anies-Cak Imin? Megawati mendukung Ganjar-Mahfud, SBY mendukung Prabowo-Gibran dan JK berada di belakang Anies-Cak Imin.
Simulasi yang dilakukan Charta Politika, jika Anies-Sandiaga bertarung melawan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni, maka pasangan Anies-Sandiaga yang unggul. Hal serupa juga terjadi jika pasangan Anies-Sandiaga bertarung head to head dengan pasangan Ahok-Djarot. Pasangan Anies-Sandiaga bisa mengungguli pasangan petahana.
Yunarto menjelaskan alasan pasangan Anies-Sandiaga bisa menang jika head to head. Jika head to head Anies-Sandiaga dengan Ahok-Djarot, Anies unggul karena suara pemilih Agus beralih ke pasangan ini. Jika head to head antara Agus-Sylvi dengan Anies-Sandi, Anies unggul karena banyak suara pendukung Ahok beralih ke Anies.
Yunarto mengatakan, alasan lain Anies-Sandiaga bisa unggul jika head to head karena posisi mereka dalam pertarungan Pilgub Jakarta tergolong aman. Pasangan ini selalu terhindar dari segala isu politik. Berbeda dengan kompetitor mereka yakni Agus-Sylvi dan Ahok-Djarot.
"Lebih punya potensi mendapat suara. Posisi netral membuat Anies diuntungkan jika dimasukkan ke simulasi putaran kedua," ucapnya.
Seperti diketahui, hasil survei Charta Politika menunjukkan pasangan Agus-Sylvi berada di peringkat pertama, disusul pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi. Pasangan nomor urut satu memperoleh 29,5 persen. Sementara pasangan nomor urut dua yakni Ahok-Djarot hanya mengantongi 28,9 persen. Pasangan nomor urut tiga Anies-Sandi meraup 26,7 persen. Suara mengambang atau yang masih ragu sebesar 14,9 persen.
Tidak hanya berpasangan saja, dalam hasil survei cagub, Agus Harimurti Yudhoyono tetap unggul dibanding Ahok dan Anies. Dari hasil survei elektabilitas top of mind (terbuka) elektabilitas Cagub Agus meraih angka 24,4 persen, Ahok 23,5 persen, Anies 19,4 persen dengan massa pemilih mengambang 30 persen.
Survei dilakukan per tanggal 17-24 November yang melibatkan 733 responden dengan menggunakan metode acak bertingkat (multi stage random sampling) dan margin of error 3,5 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapatkan suara dari pendukung Anies.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPilkada Jakarta bakal digelar November 2024. Tiga calon kuat digadang memiliki potensi menang jika maju sebagai cagub.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka opsi duet Ganjar-Anies di Pemilu 2024. Dua kubu berseberangan ini belakangan menguat jelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyahasil Survei Indikator Politik dengan tajuk 'Siapa Unggul di Jakarta? Rematch Anies vs Ahok dan Potensi Munculnya Kuda Hitam'
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Prabowo Menang Putaran Kedua Lawan Ganjar Berkat Dukungan Pemilih Anies
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik menyatakan Ganjar-Erick menang dari semua simulasi capres melawan Prabowo dan Anies.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyebut, pemilih Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (2019) beralih kepada Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo menang dengan suara cukup jauh bila head to head dengan Ganjar atau Anies.
Baca Selengkapnya