Charta Politika: Pertarungan Perebutan Suara Capres di Jabar dan Jatim akan Menarik
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menilai Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur menjadi wilayah yang berpotensi menjadi perebutan basis elektoral dua pasangan calon presiden-calon wakil presiden di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
"Bicara data kuantitatif dan kecenderungan data historical Pemilu 2014, yang harus diperebutkan adalah suara di Jawa Barat dan Jawa Timur," kata Yunarto dalam rilis hasil survei di Jakarta, Senin (25/3).
Dia mengatakan pertarungan di dua wilayah tersebut kemungkinan akan menarik, karena di Pilpres 2014, Prabowo menang besar di Jabar namun kalah tidak besar di Jatim.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa yang ingin Prabowo menangkan di Jawa Timur? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Dimana Pilkada 2024 di Jawa Tengah? Pilkada 2024 akan diikuti oleh 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota di Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang tidak mengadakan Pilkada karena penetapan kepala daerahnya dilakukan melalui bukan melalui Pilkada berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2022.
Untuk Jawa Barat menurut dia, saat ini lembaga survei mengeluarkan hasilnya yaitu perolehan suara berimbang sehingga diperkirakan siapapun yang menang, tidak dalam rentang jarak yang besar.
"Prediksi saya, siapapun yang menang maka tidak dalam range besar yaitu sekitar 5 persen," ujarnya.
Selain itu Yunarto mencermati adanya perubahan pola dukungan masyarakat perdesaan dengan perkotaan terhadap Jokowi. Dia menilai suara Jokowi di masyarakat perkotaan cenderung menurun dan menguat di kalangan pemilih desa.
"Itu disebabkan populisme agama yang berkembang dan mempenetrasi di perkotaan, bukan di perdesaan. Lalu informasi hoaks di media sosial, kebanyakan pengguna medsos bukan di perdesaan namun masyarakat perkotaan," katanya.
Sebelumnya, Charta Politika merilis hasil surveinya, di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, Jokowi-Ma'ruf memperoleh elektabilitas 44,2 persen dan Prabowo-Sandi 40 persen; di wilayah Sumatera elektabilitas Jokowi-Ma'ruf adalah 43,3 persen dan Prabowo-Sandi 48,3 persen.
Di Provinsi Jawa Barat, Jokowi-Ma'ruf (47,4 persen), Prabowo-Sandi (42,3 persen; di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jokowi-Ma'ruf (68,1 persen), Prabowo-Sandi (18,4 persen).
Di Provinsi Jawa Timur, Jokowi-Ma'ruf (56,9 persen), Prabowo-Sandi (30,9 persen); di Provinsi Bali, NTB dan NTT, Jokowi-Ma'ruf (64,5 persen), Prabowo-Sandi (28,2 persen); di Kalimantan, Jokowi-Ma'ruf (58,4 persen), Prabowo-Sandi (32,8 persen).
Di Pulau Sulawesi, Jokowi-Ma'ruf (53,6 persen), Prabowo-Sandi (33,6 persen); di Maluku dan Papua, Jokowi-Ma'ruf (57,1 persen), Prabowo-Sandi (32,9 persen).
Survei Charta Politika tersebut dilakukan dari 1-9 Maret 2019 dengan melakukan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur terhadap 2.000 orang yang sudah 17 tahun atau terdaftar sebagai pemilih.
Metode penarikan sampel dilakukan dengan acak bertingkat dengan margin of error kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat bisa memantau quick count Pilpres 2024 di merdeka.com
Baca SelengkapnyaDi Bali, NTB, dan NTT, Ganjar-Mahfud memimpin dengan angka 49,6 persen.
Baca SelengkapnyaPasangan capres dan calon cawapres memiliki basis wilayah pendukung berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaCak Imin targetkan 60 persen suara di Jawa Timur. Bahkan, dia yakin menang di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaJumlah pemilih di Jatim saat ini mencapai 31,4 juta. Jatim juga merupakan salah satu kunci dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaAnies dan Prabowo juga bersaing ketat Jakarta dan Banten.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies Baswedan justru turun di Jawa Timur setelah Cak Imin bergabung menjadi cawapres.
Baca SelengkapnyaKPU Jabar meminta semua paslon melakukan persaingan dengan saling menghormati.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai memiliki keunggulan yang signifikan di wilayah Jawa Timur jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas Ganjar di Jawa Timur malah makin kokoh pascadeklarasi pasangan Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaDi Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (29/1), Jokowi dan Prabowo meresmikan graha utama Akademi Militer.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya