Cita-cita Endriartono bangun industri alutsista sendiri
Merdeka.com - Peserta calon presiden (Capres) konvensi Partai Demokrat, Jendral (Purn) Endriartono Sutarto mengusulkan pembangunan industri strategis demi kepentingan yang lebih luas. Karena menurut mantan panglima TNI ini, Indonesia akan lebih mandiri jika mampu memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) tanpa mengandalkan luar negeri.
Hal ini diungkap Endriartono di sela acara debat capres Partai Demokrat seri IV bertema ketahanan dan keamanan (Hankam) yang digelar di Grand City Surabaya, Jawa Timur, Kamis sore (13/2).
"Masalah Hankam, kita pernah diembargo negara asing. Setelah itu, 90 persen kebutuhan alutsista kita diberi oleh negara barat. Alangkah baiknya jika negara kita bisa mandiri," terang Endriartono.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Siapa yang dukung perjuangan kemerdekaan Indonesia? Sebelum kemerdekaan Indonesia, Palestina telah memberikan dukungan terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, memberikan dukungan pada tahun 1944.
-
Kapan Indonesia merdeka? Kapan Indonesia merdeka?Jawaban: 17 Agustus 1945
-
Siapa yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Bagaimana Indonesia dibentuk? Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di Asia Tenggara, terdiri dari ribuan pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke.
-
Bagaimana Indonesia terpilih? Indonesia meraih 144 suara yang dihadiri oleh 190 negara dari 193 negara.
Padahal, Indonesia memiliki PT Dirgantara Indonesia (DI), Pindad, dan PT PAL. "Namun itu semua masih belum optimal. Buktinya, kita masih membeli Pesawat Sukhoi dan F16 dari luar negeri. Ini membuktikan bahwa industri dalam negeri kurang optimal," katanya menyayangkan.
Industri alutsista di bidang Hankam, menurut dia, menjadi sangat penting untuk menjaga NKRI.
"Ini menjadi penting. Kemampuan berperang tentara-tentara nasional kita, bisa dijamin. Untuk itu, kita harus bisa memproduksi alutsista secara komersial. PT DI harus bisa membuat CN 235 untuk komersial dan sipil," tegas dia.
Usul saya, masih menurut dia, industri strategis harus dioptimalkan ke depan. "Bangun industri strategis untuk kepentingan yang luas. PT DI, Pindad dan PT PAL harus bisa dioptimalkan. Jangan bilang kita tidak akan berperang dengan negara lain, 10 sampai 15 tahun ke depan? Itu masih mungkin," tegas dia.
"Jadi akan lebih cocok jika kita menggunakan produk tank buatan sendiri, yang cocok dengan kondisi geografis Indonesia. Tak perlu mengandalkan buatan negara lain," sambungnya.
Sementara terkait masalah korupsi, dan maraknya aksi penyerobotan hak orang lain yang marak terjadi, Endriartono kembali menegaskan, diperlukan ketegasan dalam hal penegakan hukum untuk menyelesaikan persoalan itu.
"Jika saya dipercaya menjadi presiden oleh rakyat Indonesia, maka saya akan memprioritaskan penegakan hukum secara tegas tanpa pandang bulu," janji dia.
Selama ini, masih menurut dia, rakyat menganggap hukum di negara kita tajam ke bawah tumpul ke atas. "Jadi hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, agar pelaku kejahatan tidak terkesan ada pembiaran dan mendapat sanksi hukum secara tegas tanpa pandang bulu," tandasnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo berjanji akan memanfaatkan kekayaan dan sumber daya alam untuk kemakmuraan rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program yang ditegakkan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto ingin Indonesia jadi produsen mobil dunia.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Patria Gintings mengkritisi mahalnya biaya pengadaan alutsista, termasuk pembelian alutsista bekas.
Baca SelengkapnyaLuhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto, mengaku ingin meningkatkan industri manufaktur dalam negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia Seamless Tube adalah sebuah pabrikan pipa konsorsium (KSO) antara PT Artas Energi Petrogas dan Inerco Global International.
Baca SelengkapnyaPembangunan smelter ini merupakan usaha pemerintah untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara industri.
Baca SelengkapnyaPabrik ini berkapasitas produksi 75 ribu ton per tahun.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, tak perlu ada utang demi pembelian alutsista.
Baca SelengkapnyaDengan amanah yang telah diberikan rakyat kepadanya, Prabowo merasa mustahil menjadikan Indonesia negara maju.
Baca SelengkapnyaDia menyebut masih banyak sekali yang harus dibenahi. Mulai dari perbedaan harga antara kendaraan listrik dan non-EV, hingga ketersediaan infrastruktur.
Baca Selengkapnya