CSIS-Cyrus perkirakan PBB dan PKPI tidak lolos ke Senayan
Merdeka.com - Central Strategic International Studies (CSIS) bekerja sama dengan lembaga survei Cyrus Network siang hari ini merilis data jajak pendapat dari hasil pemilihan umum (Pemilu) 2014.
Hasilnya, mereka memperkirakan dua partai politik yakni Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) tak bakal lolos dari seleksi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar Rp 3,5 persen.
"Kalau dilihat dari hasil exit poll sementara, kemungkinan PBB dan PKPI tidak lolos parliamentary threshold," kata peneliti CSIS Philips J Vermonte dalam jumpa pers di Pakarti Centre, Jakarta, Rabu (9/4).
-
Mengapa elektabilitas PSI masih rendah? 'Kalau PSI hari ini baru dapat 1,5 persen dari data kita. Kali ini ia belum mendapatkan dampak elektoral sebagai partainya Kaesang yang anaknya Jokowi begitu ya,' kata Hanggoro di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (19/12).
-
Siapa yang memilih PPDP? Pembentukan PPDP dilakukan melalui seleksi yang dilakukan oleh KPU setempat.
-
Siapa yang memilih anggota PPS? PPS dipilih melalui seleksi yang dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota dengan melibatkan masyarakat setempat.
-
Suara PPP berapa? Di Pemilu 2024, berdasarkan hasil rekapitulasi KPU RI, PPP hanya meraih 5.878.777 suara atau 3,87 persen.
-
Siapa yang menilai elektabilitas PSI? Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
Philips mengatakan, dari hasil exit poll terhadap para pemilih di 2000 Tempat Pemungutan Suara (TPS), hanya 0,77 persen yang memilih PBB. Sementara pemilih PKPI hanya 0,44 persen.
Menurut Philips, hasil itu diambil dengan mewawancarai orang yang baru keluar dari tempat pemungutan suara. Mereka sampai saat ini baru mengambil sampel dari 7.700 responden atau 96,25 persen, yang tersebar di 2.000 TPS di 2.000 desa atau kelurahan di 77 daerah pemilihan di 33 provinsi se-Indonesia.
Kebalikan dari dua partai itu, Philip mengatakan sampai siang hari ini tiga partai masih menguasai posisi tiga besar dalam exit poll. Mereka adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerindra.
"Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat 19,26 persen, Partai Golkar 12,86, dan Partai Gerindra 10,26 persen," ujar Philips.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal pada masa kampanye, PSI seperti telah diendorse oleh Jokowi.
Baca SelengkapnyaLingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan analisis hitung cepat atau quick count terkait Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaAmbang batas lolos parlemen masih di angkar 4 persen
Baca SelengkapnyaIsyana mengingatkan, seluruh kader PSI untuk tetap mengawal suara rakyat.
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaNama-nama Caleg Terancam Gagal Dapat Kursi DPR Meski Dapat Ratusan Ribu
Baca SelengkapnyaSejumlah survei sebelum Pemilu menunjukkan elektabilitas PSI di atas 4 persen.
Baca SelengkapnyaMasih banyak pemilih PKB yang lebih mendukung Prabowo atau Ganjar.
Baca SelengkapnyaPPP termasuk parpol yang gagal. Namun, masih melakukan gugatan ke MK
Baca SelengkapnyaMeski meraih hasil minor dalam survei, Kaesang meyakini bahwa elektabilitas PSI terus menanjak dari waktu ke waktu.
Baca SelengkapnyaAdapun syarat suara partai politik untuk lolos ke DPR harus mencapai 4 persen.
Baca SelengkapnyaKaesang menolak banyak bicara perihal partainya tidak lolos ambang batas parlemen atau gagal masuk ke DPR RI
Baca Selengkapnya