Cuma Aburizal Bakrie yang tidak rangkap jabatan jadi Ketum Golkar
Merdeka.com - Peneliti dari Pusat Data Bersatu Agus Herta mengatakan, dalam sejarah Partai Golkar banyak ketua umum Partai Golkar melakukan rangkap jabatan. Sehingga isu tidak boleh rangkap jabatan dinilai tidak akan efektif untuk menjegal calon ketum Golkar Ade Komarudin (Akom).
"Menjelang pelaksanaan Munas atau Munaslub, banyak isu yang beredar termasuk isu soal larangan rangkap jabatan," kata Agus Herta dikutip dari Antara, Rabu (11/5).
Menurut Agus Herta, salah satu calon ketua umum Partai Golkar yang memiliki jabatan strategis sebagai kepala lembaga tinggi negara adalah Ade Komarudin yakni ketua DPR RI. Menjelang pelaksanaan Munaslub saat ini, kata dia, wajar jika banyak bermunculan isu di sekitar para calon ketua umum.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Kenapa Golkar Sulut menolak Munaslub? Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan saja. Intinya kami menolak munaslub. Sekali lagi kami di Sulut sangat solid dan mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar,“
-
Kenapa Bahlil tidak pantas jadi ketua umum Golkar? “Masa bukan kader Golkar mengaku siap menjadi ketua umum. Malu dong.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Golkar Riau menanggapi seruan Munaslub? Jangan (Golkar) diganggu dengan isu Munaslub yang merusak soliditas para kader di daerah. Tidak ada alasan Munaslub,“ tegas dia, Jumat (28/7/2023).
Agus menilai, isu larangan ragkap jabatan adalah bentuk kampanye negatif kepada Ade Komarudin.
Namun, Agus Herta memprediksi, isu rangkap jabatan tersebut tidak efektif untuk menggerus dukungan kepada Ade Komarudin, karena dalam sejarah Partai Golkar banyak ketua umum partai tersebut melakukan rangkap jabatan di lembaga negara.
Agus mencontohkan, ketua umum Partai Golkar Wahono, Harmoko, dan Akbar Tandjung, melakukan rangkap jabatan sebagai ketua umum Partai Golkar juga menduduki jabatan ketua DPR RI.
Bahkan, Jusuf Kalla ketika menjadi ketua umum Partai Golkar dia juga menduduki jabatan sebagai wakil presiden.
"Cuma Aburizal Bakrie yang tidak melakukan rangkap jabatan," katata.
Menurut Agus, rangkap jabatan ketua umum Partai Golkar dan ketua DPR RI, justru dapat menguntungkan Partai Golkar.
"Jika Ade Komarudin terpilih sebagai ketua umum Partai Golkar, dari sisi politik akan menguntungkan partai," katanya.
Partai Golkar akan menyelenggarakan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) di Bali, pada 15-17 Mei 2016. Ada 8 caketum yang akan bertarung. Mereka adalah Ade Komarudin, Setya Novanto, Airlangga Hartarto, Mahyudi, Priyo Budi Santoso, Azis Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo dan Syahrul Yasin Limpo.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Plt Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, bahwa Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi calon ketua umum tunggal.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menyatakan diri mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menjelaskan, bahwa untuk menjadi Dewan Pembina Golkar tak ada syarat harus menjadi pengurus kader.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, desakan Munaslub untuk melengserkan Airlangga dilakukan Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaAdies Kadir memastikan tak ada nama lain selain Bahlil, karena pendaftaran calon ketua umum Golkar sudah ditutup.
Baca SelengkapnyaGolkar merupakan partai besar yang tak bisa ditekan oleh siapapun.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar Adies Kadir buka suara soal peluang Gibran menjadi Ketum Golkar menggantikan Airlangga.
Baca SelengkapnyaPenentuan siapa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan Partai Golkar akan ditentukan di Musyawarah Nasional (Munas) ke-11.
Baca SelengkapnyaBegitu pula dengan kabar Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, dibantahnya
Baca Selengkapnya