Cuma dapat goceng, warga enggan nyoblos 'Wanita Emas'
Merdeka.com - Caleg DPR dari Partai Demokrat, Hasnaeni kembali berkampanye dengan cara membagi-bagi uang Rp 5.000 kepada warga. Kali ini, si 'Wanita Emas' berkampanye di Jalan Keramat Pulo Dalam 2, RT6/RW8, Senen, Jakarta pusat.
Salah seorang warga, Aas mengaku kecewa hanya mendapat dua lembar Rp 5.000. Akan tetapi, dia mengaku cukup senang lantaran uang bisa digunakan untuk buat jajan anaknya.
"Dapet Rp 10.000 buat anak. Inginnya lebih ya," kata Ass di lokasi, Rabu (26/3).
-
Apa itu Coklit Pemilu? Coklit pemilu adalah singkatan dari pencocokan dan penelitian pemilihan umum bagi daftar pemilih tetap. Melalui kegiatan coklit, petugas akan melakukan pengecekan ulang terhadap data pemilih yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), untuk memastikan keakuratan dan keabsahan data.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Bagaimana cara mencoblos di Pemilu 2024? Pencoblosan dalam Pemilu 2024 di dalam negeri dimulai dengan pemilih datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ditentukan sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah disediakan sebelumnya.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Apa yang dipilih di Pilkada? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah proses demokratis yang dilaksanakan untuk memilih pemimpin di tingkat daerah.
Berbeda dengan sebelumnya, Mumun, warga setempat, malah mengaku tidak bakal memilih Hasnaeni di Pemilu 9 April mendatang. Pasalnya, wanita itu kecewa tidak mendapat uang.
"Masa kasih Rp 5.000. Nggak mau nyoblos kalau gini," celetuk Mumun.
Bahkan, menurut Mumun, uang sejumlah Rp 5.000 itu merupakan nominal yang sangat kecil. Duit tersebut, kata dia, tidak pantas diberikan bagi seorang caleg.
"Masak kasih Rp 5.000, seharusnya mah kasih gocap (Rp 50.000) atau cepek (Rp 100.000)," tegasnya.
Sebelumnya, Hasnaeni berkampanye dengan membagikan uang pecahan Rp 5.000. Sebelum memberikan duit, dia membuat pertanyaan kepada warga khususnya anak-anak.
"Siapa yang tahu nama saya? Nanti dapet goceng," kata Hasnaeni di lokasi.
"Hajah Hasnaeni," jawab anak-anak serempak.
Dengan santai, caleg untuk daerah pemilihan 2 Jakarta meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri ini langsung membagikan uang Rp 5000 tersebut kepada anak-anak yang bisa menjawab. Selain itu, Hasnaeni pun kembali menyuruh anak-anak membaca ayat suci sebelum memberi uang kembali. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capres Ganjar Pranowo melanjutkan kampanye di daerah Magelang, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaPengemis tampak menolak uang Rp2 ribu dari pengendara mobil lantaran nominal yang diminta tak sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Baca SelengkapnyaDPD PDIP Sulawesi Selatan menegaskan tidak pernah menjanjikan sesuatu bagi masyarakat untuk hadir di kampanye akbar Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaWarga diresahkan dengan aksi petugas yang mengaku dari kelurahan.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu dunia maya dihebohkan dengan aksi pengemis wanita yang meminta uang dengan bernyanyi 'A Kasihan A'.
Baca SelengkapnyaMenteri Sosial Tri Rismaharini melakukan pencoblosan di TPS 30, Perumahan Taman Pondok Indah Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/2).
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, rakyat Indonesia bakal memilih calon pemimpin bangsa sesuai pilihan dan hati
Baca SelengkapnyaNamun, para kiai tetap bergerak untuk membantu pemenangan Anies-Muhaimin.
Baca Selengkapnya