Ketika Ahok 'memimpikan' kaum minoritas jadi presiden
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ikut menghadiri perayaan hari ulang tahun sekaligus peluncuran buku politikus PDIP Sabam Sirait ke-80, di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (15/10) kemarin. Dalam acara itu Ahok juga menyampaikan sambutan.
Dalam sambutannya itu, Ahok menyinggung kesempatan kaum minoritas untuk menjadi pemimpin.
"Kalau suatu hari yang dicap minoritas di negeri ini konstitusi menjamin bisa menjadi presiden republik ini. Maka atap dan pagar rumah Pancasila lengkap kita bangun," ujar Ahok di hadapan Sabam dan para tamu undangan di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Sabtu (15/10).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok hadir di pesta ulang tahun Sarah? Meskipun jadwalnya padat, ia selalu menyisihkan waktu untuk anak bungsunya tersebut.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput Nastiti? Pada perayaan Natal tahun 2023, keluarga Ahok memilih busana batik dengan sentuhan merah sebagai tema utama.
-
Kapan Ahok menikahi Puput? Pada tanggal 25 Januari 2019 yang lalu, eks Gubernur DKI Jakarta menikah pada usia 52 tahun, sementara pada saat itu Puput masih berusia 22 tahun.
Dia menambahkan sekiranya harapannya itu tercapai, Ahok menilai rumah Pancasila yang dicita-cita Presiden Soekarno telah terealisasi dengan utuh.
"Saya yakin semua yang hadir di tempat ini semua mendoakan umur panjang untuk melihat rumah Pancasila selesai kita bangun itu cita-cita proklamator. Saya kira itu cita-cita kita bersama," ujar Ahok.
Sambutan Ahok itu mendapat sambutan hangat dari para tamu undangan yang hadir. Mereka yang hadir di antaranya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly. Acara tersebut turut dihadiri Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Edy Rahmayadi dan Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Iriawan.
Sementara dari kalangan politisi yang hadir di antaranya anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agus Joko Pramono, politikus PDIP Aria Bima, politikus Demokrat EE Mangindaan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, politikus senior Golkar Akbar Tandjung, dan istri Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriah Wahid.
"Tahun depan 15 Februari kita lihat Ahok terpilih atau tidak saya kira itu," ucap Ahok saat mengakhiri sambutannya.
Ketika menjabat pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI, Ahok pernah mengungkapkan niatnya menjadi Presiden Republik Indonesia pada 2019 di depan ratusan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia saat kuliah umum di Balai Agung, Balai Kota, Jumat (13/06/2014).
"Kalau Pak Jokowi terpilih jadi presiden dan ternyata dia tidak bisa lakukan apa-apa seperti SBY, saat itu rakyat akan bingung mau pilih siapa," kata Ahok seraya tersenyum seperti dikutip dari Antara
"Orang yang gagah, jenderal sudah tidak dipercaya. Yang ibu-ibu tidak dipercaya, yang kyai sudah pernah juga. Yang pinter bikin pesawat sudah pernah juga. Yang paling sederhana kayak kita ternyata tidak bisa juga. Bingung negara ini. Nah, mungkin saat itu orang akan pilih Ahok jadi presiden."
Meski berasal dari kaum minoritas, Ahok mengaku tidak gentar untuk maju menjadi presiden karena dia pernah menjadi Bupati Belitung Timur yang 93 persen penduduknya beragama Islam.
"Orang akan bilang saya keturunan cina (tionghoa), babi ngepet pun saya pilih yang penting bener. Orang akan frustasi kalau seperti itu, tapi saya tidak tahu," kata Ahok.
"Semua bilang saya gila. Saya coba dulu di DPRD tujuh bulan. Lihat kerja saya, rakyat pilih saya jadi bupati. Sudah selesai itu, mereka pilih adik saya. Kita bisa bikin dinasti, tapi bukan dinasti untuk korupsi," kata Ahok.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, para mantan gubernur Jakarta hadir dalam acara Bentang Harapan JAKasa yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/12) sore.
Baca Selengkapnya“Sekarang Pak Ahok sudah di luar pemerintahan, dia bilang bu minta tugas, saya bilang sudah ada tugasnya,” jelas Megawati
Baca SelengkapnyaGerindra tengah mempertimbangkan nama Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaPDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaSebelumnya, PDIP membuka peluang Ahok dan Djarot maju Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca Selengkapnya