Daftar PDIP, bakal calon gubernur DKI bayar Rp 5 juta untuk psikotes
Merdeka.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui, 34 bakal calon yang mendaftarkan diri menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta melalui PDIP harus menyerahkan uang senilai Rp 5 juta. Hasto langsung meluruskan bahwa uang itu hanya untuk biaya test psikologi.
"PDIP sejak dulu gotong-royong. Dalam fit and proper test, melibatkan ahli psikologi, dari situ ada biaya dari yang diberikan para calon. Langsung diberikan kepada Assessment center himpunan para ahli psikologi. Assessment dilakukan melalui metodologi khusus," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (11/5).
Hasto mengklaim, uang registrasi dari bakal calon tak sedikitpun masuk ke kas partainya. "PDIP tidak ambil keuntungan sedikitpun kecuali untuk dapatkan data objektif terkait potret kepribadian, integritas manajerial selesaikan masalah," tuturnya.
-
Apa yang disita dari Hasto? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Bagaimana KPK menyita barang Hasto? Penyitaan itu dilakukan oleh salah seorang penyidik bernama Rossa Purbo Bekti. Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Kenapa beberapa partai belum mendaftar calon di Pilkada Dharmasraya? Ia mengatakan, dari informasi Silon yang diperoleh, 5 parpol yang belum mendaftarkan paslon KPU Dharmasraya memiliki akumulasi suara sah sebanyak 8716 suara, atau 6,33% dari total suara sah pemilu anggota DPRD Dharmasraya tahun 2024, dengan artinya kurang dari ambang batas yang ditetapkan.
-
Siapa yang mendaftarkan diri sebagai Capres-Cawapres? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Ditemui terpisah, Yusril Ihza Mahendra mengaku tak masalah harus membayar uang registrasi Rp 5 juta. Menurutnya, persoalan itu tak perlu dibesarkan. Sebab lebih banyak permasalahan Jakarta yang harus dipikirkan.
"Saya kira ada banyak hal yang jauh lebih susah daripada itu. Itu lebih banyak gosipnya daripada substansi," ungkap Yusril.
Bakal calon lainnya yakni wanita emas, Hasnaeni juga menganggap registrasi tersebut hal wajar. "Tidak keberatan. Itu wajar saja, itu sumbangan psikotes bukan diambil untuk partai," kata Hasnaeni Moein sambil memamerkan bros berbentuk bunga yang dibelinya dari Prancis.
Seperti diketahui sebelumnya, kader PKB yang sempat menjadi calon legislatif dari Dapil Riau II Hasniati, mengaku mengundurkan diri dari persaingan bakal calon Pilgub DKI yang diusung PDIP. Sebab pengunduran diri itu ialah syarat harus registrasi sebesar Rp 5 juta.
"Saya mengundurkan diri bayar administrasi 5 juta. Sementara enggak ada konfirmasi awal. Sama saja menyuruh kita korupsi. Baru lamaran kerja sama sudah disuruh bayar Rp 5 juta," kata Hasniati di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (11/5).
Setiap bakal calon memiliki hak untuk mengikuti seluruh proses penjaringan. Namun terbuka kemungkinan untuk mundur.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam pemeriksaan lebih dari 4 jam tersebut, Hasto mengaku mendapatkan 21 pertanyaan dari penyidik KPK.
Baca SelengkapnyaMahfud pun terkesima karena partai-partai koalisi itu memilih sosok yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaHasto melanjutkan, dalam pemeriksaan dirinya membantah kenal baik dengan tersangka kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto buka suara soal pemanggilannya sebagai saksi di dugaan kasus korupsi DJKA
Baca SelengkapnyaHal tersebut diungkapkan Mahfud untuk menjawab isu yang berkembang soal mahar politik.
Baca SelengkapnyaDirinya tidak ingat dengan sosok yang kini sudah berstatus tersangka di kasus DJKA.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mendengar kabar upaya mengusung calon tunggal yang kaya raya dalam Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta maaf atas ketidakhadirannya ke KPK, lantaran dirinya harus memimpin rapat terkait Pilkada.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mendengar kabar upaya mengusung calon tunggal yang kaya raya dalam Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menegaskan, bahwa dia tidak mengeluarkan uang untuk bisa mendampingi Ganjar dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menepis jika ada arahan dari Istana ke penegak hukum terkait kasus Hasto
Baca SelengkapnyaKPU mengungkapkan jika laporan PSI itu belum semuanya dilaporkan.
Baca Selengkapnya