Darul Siska: Harusnya Akbar Tanjung & Agung Laksono yang Ditegur
Merdeka.com - Wakil Koordinator Bidang Kepartaian DPP Golkar Darul Siska tak terima dipanggil Majelis Etik Golkar. Apalagi, pemanggilan hanya karena dirinya menulis surat terbuka yang isinya mengkritik gaya Agung Laksono dan Akbar Tanjung jelang Munas 2019.
Darul mengatakan, majelis etik tidak ada dalam AD/ART partai. Kemudian, kalaupun ada, Darul meminta yang pertama ditegur adalah Akbar Tanjung dan Agung Laksono.
"Kalau memang majelis etik ada, kalau memang ada, mestinya kan majelis etik yang dia tegur adalah ketua dewan pakar (Agung Laksono) dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan (Akbar Tanjung). Karena beliau berdua soko guru, pimpinan lembaga, dewan penting yang harus menjaga kehormatan dan marwah partai jadi beliau berdua mestinya ditegur duluan," kata Darul kepada merdeka.com, Selasa (6/8).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa pesan para ketua dewan kepada pengurus Golkar? “Jangan ada lagi konflik internal yang justru kontraproduktif dengan cita-cita Partai Golkar, mengembalikan kemenangan seperti Pemilu 2004,“ ujar Lodewijk.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
Darul menulis surat terbuka karena tak terima dengan sikap Agung Laksono dan Akbar Tanjung yang dinilai terlalu partisan ke kubu Airlangga Hartarto. Apalagi, jadwal munas dalam rapat pleno belum ditentukan. Tapi keduanya sudah bergerilya ke daerah menggalang dukungan untuk Airlangga.
Darul menegaskan, menulis surat terbuka tersebut bukan secara personal untuk menyerang Agung Laksono dan Akbar Tanjung. Justru dia ingin menyelamatkan keduanya dari opini negatif.
"Karena saya cinta dan sayang kepada senior-senior (Akbar Tanjung & Agung Laksono), sebetulnya mereka salah makanya saya buat (surat terbuka). Kan ini hidup ini ada ajaran begini, katakan benar walaupun pahit, diajarkan juga dalam ajaran agama saya, saling ingatkan kebenaran, saling ingatkan dengan kesabaran. Sejauh masih dalam organisasi boleh saja kita saling mengingatkan. Saya merasa surat itu tidak personal, tapi sifatnya organisasional," tegas Darul lagi.
Soal dukungan di Munas Golkar, Darul belum mau banyak bicara. Dia ingin agar DPP Golkar segera menentukan jadwal munas. Setelah itu, baru bicara dukung mendukung siapa.
Sebelumnya, lewat surat terbuka, Darul mengkritik keras Akbar Tanjung dan Agung Laskono yang dianggap terlalu partisan ke kubu Airlangga Hartarto jelang Munas Golkar. Terlebih, jadwal munas dalam rapat pleno DPP Golkar hingga kini belum ditentukan.
Tak lama setelah surat terbuka tersebut beredar, muncul surat Majelis Etik Golkar yang isinya memanggil Darul. Majelis etik dijadwalkan memanggil Darul pada Rabu (7/8).
"Saya akan datang, kan cuma diundang, di dalam surat juga ditulisnya diundang rapat, bukan dipanggil," kata Darul.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam forum klarifikasi, Dewan Etik mempersilahkan Lawrence menjelaskan latar belakang pernyataannya terkait wacana munaslub.
Baca SelengkapnyaSikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu diduga karena ada upaya meminta Munaslub untuk melengserkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menyindir sejumlah pengurus Partai Golkar yang merangkap jabatan.
Baca SelengkapnyaSoal hukuman apa yang paling tepat dijatuhi untuk pelanggaran tersebut, Ganjar mengaku belum tahu
Baca SelengkapnyaPartai Golkar solid dan tengah fokus merebut kemenangan baik pilpres maupun pileg dan pilkada di 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Langkah ini diikuti Jusuf Hamka juga mengundurkan diri dari posisinya di Dewan Penasihat.
Baca SelengkapnyaNurul Arifin mengeluhkan terkait polemik salam lintas agama yang belakangan diharamkan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Baca SelengkapnyaSenior Golkar Lawrence T.P Siburian dipanggil karena wacana Munaslub Golkar
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPengamat Hukum, Erlanda Juliansyah Putra menilai, momentum kasus ini tak bisa lepaskan dari timeline politik jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemecatan Arya Wedakarna karena dianggap melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik dan atau tata tertib DPD RI.
Baca Selengkapnya