Deal di balik pengembalian ketua DPR dari Akom ke Setnov
Merdeka.com - Dewan Pembina melakukan rapat dengan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar di Bakrie Tower, Senin (28/11) malam. Rapat itu membahas keputusan pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan mengembalikan kursi ketua DPR dari tangan Ade Komaruddin (Akom) ke Setya Novanto.
Hasil rapat Dewan Pembina partai Golkar memberi lampu hijau bagi Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto untuk kembali duduk di Kursi Ketua DPR menggantikan Ade Komarudin. Ada beberapa kesepakatan terkait keputusan tersebut.
"Ada beberapa kesepakatan. Pertama, dewan pembina dan DPP menyetujui pergantian Ade Komarudin ke Setya Novanto sebagai Ketua DPR," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Siapa yang menjadi Ketua DPR RI? Bahkan, lanjut dia, sudah diputuskan dan menjadi sebuah resolusi untuk mengapresiasi Ketua DPR RI Puan Maharani atas kepemimpinannya sebagai Chair dan Presiden AIPA 44th.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin rapat paripurna DPR? Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan alasan rapat paripurna DPR tidak lagi menyebutkan jumlah kehadiran anggota dewan secara virtual.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
Ical akhirnya setuju dengan keputusan itu setelah mempertimbangkan beberapa hal. Salah satu pertimbangannya adalah Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019.
Dewan pembina partai Golkar juga mengingatkan pada Setya Novanto agar membagi waktu dengan baik antara tugas sebagaikKetua umum partai dan Ketua DPR.
"Beliau menyatakan siap menjabat keduanya dan akan berikan waktu sepenuhnya bagi persoalan kenegaraan dan masalah Partai Golkar," ucapnya.
Rapat selama 2 jam 40 menit tersebut juga membahas 'nasib' Ade Komarudin selanjutnya. Ical mengatakan, dewan pembina dan DPP akan memberikan posisi penting dan strategis untuk Ade Komarudin.
"Sepakat DPP dan dewan pembina akan memberikan posisi penting kenegaraan atau di partai kepada Ade Komarudin," tegasnya.
Di tempat sama, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berjanji akan semaksimal mungkin membagi peran yang akan dijalankan. "Semoga bisa terjadi yang terbaik, harus saya pertanggungjawabkan untuk besarkan partai dan bekerja sama dengan pemerintah melalui DPR," imbuhnya.
Akom langsung menanggapi keputusan dewan pembina partai Golkar itu. Dia mengaku ikhlas jika jabatannya sebagai Ketua DPR dikembalikan kepada Setnov.
Akom mengatakan, jabatan Ketua DPR adalah amanah dari Allah. Karenanya, dia mengaku pasrah jika jabatannya harus dikembalikan kepada Novanto.
"Bagi saya, jabatan hanya lah sebuah cara untuk memberikan kontribusi terbaik kepada bangsa dan negara ini. Karenanya, kapan pun Allah akan memberikan atau pun mengambil amanah ini, saya siap dan ikhlas. Aku rapopo, sekali lagi aku rapopo. Teu sawios," kata Akom di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/11) malam.
Akom menegaskan akan patuh dan taat pada peraturan dan keputusan baik di internal Partai Golkar dan lembaga DPR. Termasuk keputusan pleno DPP Partai Golkar untuk mengembalikan kursi Ketua DPR kepada Novanto.
"Soal keputusan DPP Partai Golkar, saya ingin tegaskan kepada seluruh saudara-saudara khalayak, pemirsa TV yang menonton, saya orang yang taat kepada peraturan termasuk peraturan organisasi tempat saya bernaung," tegasnya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar ini memastikan akan menghormati mekanisme hukum dan peraturan yang berlaku soal pergantian Ketua DPR ini. Tak hanya itu, Akom juga mengklaim tidak pernah melakukan tindakan yang menyimpang atau melanggar aturan hukum selama menjadi Ketua DPR. Dia memastikan akan tetap memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara meski telah meninggalkan kursi pimpinan DPR.
"Tidak akan menyimpang, saya jamin tidak akan menyimpang dari semua turan yg berlaku. Saya sendiri siap menerima apapun yang terjadi pada diri saya, saya memberikan kontribusi terbaik kalaupun saya tidak sebagai ketua DPR. Saya ikhlas menerima, meskipun tidak mudah menjalaninya," tandas Akom.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agus Gumiwang mengenakan jas Partai Golkar berwarna kuning.
Baca SelengkapnyaUU MD3 Masuk Prolegnas 2024, Revisi untuk Beri Jalan Golkar Ambil Jatah Ketua DPR?
Baca SelengkapnyaPartai Golkar segera menentukan pelaksana tugas (Plt) ketua umum dalam rapat pleno
Baca SelengkapnyaNantinya, pimpinan ini akan menjalani pada masa bakti 2024-2029.
Baca SelengkapnyaRapat dilaksanakan di ruang rapat Banggar DPR di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10)
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mulai merayu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berkoalisi di Pilkada Kota Depok.
Baca SelengkapnyaAirlangga terlihat duduk di sebelah Bamsoet di tengah isu Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaAGK mengatakan, penunjukkan dirinya sebagai PLT ketua umum Partai Golkar dilkukan secara musyawarah mufakat.
Baca SelengkapnyaDengan posisi tersebut, nantinya Golkar disebutnya akan memegang di Komisi X, XI dan juga XII.
Baca SelengkapnyaAgus Gumiwang hingga Bamsoet masuk dalam radar Plt Ketua Umum Golkar.
Baca SelengkapnyaPAW harus dilakukan secepat mungkin agar tidak terjadi kekosongan anggota Dewan.
Baca SelengkapnyaRapat paripurna menetapkan susunan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Politikus PDIP Puan Maharani kembali ditetapkan sebagai Ketua DPR RI 2024-2029.
Baca Selengkapnya